Sekolah Gempa Bumi dan Tsunami Lombok Dikenalkan

koran-jakarta24 Dilihat

JAKARTA – Sekolah Lapang Gempa bumi dan Tsunami (SLG) dikenalkan di Desa Awang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat sebagai edukasi mitigasi bencana masyarakat setempat.

JAKARTA – Sekolah Lapang Gempa bumi dan Tsunami (SLG) dikenalkan di Desa Awang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat sebagai edukasi mitigasi bencana masyarakat setempat.

Anggota Komisi V DPR Abdul Hadi mendukung pelaksanaan sekolah tersebut. "Mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami NTB, khususnya Pulau Lombok, memang urgen karena wilayah ini rawan gempa bumi dan tsunami," ujarnya di Mataram, Minggu.Abdul menuturkan, upaya membangun budaya tanggap dan tangguh bencana adalah prioritas bersama, untuk meminimalkan risiko korban jiwa maupun kerugian material. "SLG adalah wadah edukasi dan penguatan kapasitas masyarakat, aparat, serta pemangku kepentingan terkait dalam mitigasi bencana," kata Abdul Hadi.

Anggota Komisi V DPR Abdul Hadi mendukung pelaksanaan sekolah tersebut. "Mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami NTB, khususnya Pulau Lombok, memang urgen karena wilayah ini rawan gempa bumi dan tsunami," ujarnya di Mataram, Minggu.Abdul menuturkan, upaya membangun budaya tanggap dan tangguh bencana adalah prioritas bersama, untuk meminimalkan risiko korban jiwa maupun kerugian material. "SLG adalah wadah edukasi dan penguatan kapasitas masyarakat, aparat, serta pemangku kepentingan terkait dalam mitigasi bencana," kata Abdul Hadi.

Anggota DPR Dapil NTB 2 Pulau Lombok ini, menegaskan kegiatan tersebut mendorong kolaborasi multisektor mulai BMKG, BPBD, aparat pemerintah, dunia pendidikan, media, serta masyarakat. "Melalui SLG diharapkan jalur evakuasi, sistem peringatan dini, dan prosedur tanggap darurat makin dikenal dan dipahami oleh masyarakat," terangnya.Menurutnya, DPR berkomitmen terus mendorong peningkatan anggaran dan program mitigasi bencana, termasuk penguatan sistem peringatan dini BMKG dan kapasitas BPBD. Komitmen ini mendukung penguatan infrastruktur tangguh bencana (jalan evakuasi, tempat evakuasi sementara, penguatan bangunan publik).

Anggota DPR Dapil NTB 2 Pulau Lombok ini, menegaskan kegiatan tersebut mendorong kolaborasi multisektor mulai BMKG, BPBD, aparat pemerintah, dunia pendidikan, media, serta masyarakat. "Melalui SLG diharapkan jalur evakuasi, sistem peringatan dini, dan prosedur tanggap darurat makin dikenal dan dipahami oleh masyarakat," terangnya.Menurutnya, DPR berkomitmen terus mendorong peningkatan anggaran dan program mitigasi bencana, termasuk penguatan sistem peringatan dini BMKG dan kapasitas BPBD. Komitmen ini mendukung penguatan infrastruktur tangguh bencana (jalan evakuasi, tempat evakuasi sementara, penguatan bangunan publik).

"Harapan ke depan agar SLG tidak berhenti di tataran pelatihan, tetapi menjadi gerakan bersama di masyarakat NTB," ujarnya. Selain itu, Abdul Hadi berharap agar kegiatan serupa diperluas ke seluruh kabupaten/kota NTB.

"Harapan ke depan agar SLG tidak berhenti di tataran pelatihan, tetapi menjadi gerakan bersama di masyarakat NTB," ujarnya. Selain itu, Abdul Hadi berharap agar kegiatan serupa diperluas ke seluruh kabupaten/kota NTB.

Tak hanya itu, dia juga minta agar simulasi, sosialisasi, dan pembaruan peta risiko dilakukan secara berkala. "Apresiasi kami berikan kepada BMKG, BPBD, pemerintah daerah, serta seluruh peserta Sekolah Lapang Gempa bumi dan Tsunami,” tuturnya.

Tak hanya itu, dia juga minta agar simulasi, sosialisasi, dan pembaruan peta risiko dilakukan secara berkala. "Apresiasi kami berikan kepada BMKG, BPBD, pemerintah daerah, serta seluruh peserta Sekolah Lapang Gempa bumi dan Tsunami,” tuturnya.

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Bambang Wijanarko

Minggu, 15-Jun-2025 | Bambang Wijanarko