“Paddekko” Pesta Panen yang Sarat Budaya di Desa Sicini Gowa

koran-jakarta71 Dilihat

Gowa – Pesta panen sarat budaya yang dikenal dengan sebutan “Paddekko” hingga kini masih lestari dan terjaga di kalangan masyarakat Desa Sicini, Dusun Parang Tanggayya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Gowa – Pesta panen sarat budaya yang dikenal dengan sebutan “Paddekko” hingga kini masih lestari dan terjaga di kalangan masyarakat Desa Sicini, Dusun Parang Tanggayya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

“Alhamdulillah malam ini masyarakat kembali menggelar Pesta Panen Padekko. Perayaan yang kini memasuki tahun kedua ini berlangsung selama tiga hari tiga malam berturut-turut, mulai 11 hingga 13 Juni 2025,” kata Ketua Lembaga Adat Desa Sicini, Sawiang Dg. La’lang disela pesta adat tersebut di Gowa, Kamis.

“Alhamdulillah malam ini masyarakat kembali menggelar Pesta Panen Padekko. Perayaan yang kini memasuki tahun kedua ini berlangsung selama tiga hari tiga malam berturut-turut, mulai 11 hingga 13 Juni 2025,” kata Ketua Lembaga Adat Desa Sicini, Sawiang Dg. La’lang disela pesta adat tersebut di Gowa, Kamis.

Ket. Suasana kegiatan pesta panen yang sarat budaya warisan leluhur yang masih tetap lestari dan dijaga warga Desa Sicini.

Dia menuturkan, selama tiga hari itu diisi dengan beragam atraksi budaya serta perlombaan tradisional yang dimeriahkan masyarakat setempat.

Dia menuturkan, selama tiga hari itu diisi dengan beragam atraksi budaya serta perlombaan tradisional yang dimeriahkan masyarakat setempat.

Adapun perpanjangan durasi pelaksanaan menjadi tiga hari kegiatan itu, bertujuan untuk memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat, baik dari dalam desa maupun dari desa tetangga, agar bisa berpartisipasi dalam lomba atraksi Paddekko.

Adapun perpanjangan durasi pelaksanaan menjadi tiga hari kegiatan itu, bertujuan untuk memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat, baik dari dalam desa maupun dari desa tetangga, agar bisa berpartisipasi dalam lomba atraksi Paddekko.

“Kami melibatkan lima dusun yang ada di Desa Sicini dan juga dusun atau desa tetangga. Jadi betul-betul kami membuka ruang kolaborasi. Tahun lalu hanya sehari, sekarang kami laksanakan selama tiga hari penuh,” ungkap Dg La’lang yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPD).

“Kami melibatkan lima dusun yang ada di Desa Sicini dan juga dusun atau desa tetangga. Jadi betul-betul kami membuka ruang kolaborasi. Tahun lalu hanya sehari, sekarang kami laksanakan selama tiga hari penuh,” ungkap Dg La’lang yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPD).

Menurut Dg. La’lang, kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk syukur atas datangnya musim panen, tetapi juga sebagai upaya menghidupkan kembali sejarah dan tradisi yang pernah berjaya di masa lampau.

Menurut Dg. La’lang, kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk syukur atas datangnya musim panen, tetapi juga sebagai upaya menghidupkan kembali sejarah dan tradisi yang pernah berjaya di masa lampau.

Bahkan dia berharap kegiatan ini ke depan bisa ditetapkan sebagai agenda tahunan melalui peraturan desa (Perdes).

Bahkan dia berharap kegiatan ini ke depan bisa ditetapkan sebagai agenda tahunan melalui peraturan desa (Perdes).

Sementara itu, Camat Parigi, Abd Latif Has memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan tersebut. Ia menyebut Padekko sebagai kegiatan yang menyentuh masyarakat sekaligus sarana pelestarian budaya lokal.

Sementara itu, Camat Parigi, Abd Latif Has memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan tersebut. Ia menyebut Padekko sebagai kegiatan yang menyentuh masyarakat sekaligus sarana pelestarian budaya lokal.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena mampu menjaga dan melestarikan tradisi kebudayaan kita. Harapan kami, generasi muda bisa terus melanjutkan dan mengembangkan kegiatan seperti ini. Karena bisa menjadi pondasi kemajuan Desa Sicini,” ujarnya.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena mampu menjaga dan melestarikan tradisi kebudayaan kita. Harapan kami, generasi muda bisa terus melanjutkan dan mengembangkan kegiatan seperti ini. Karena bisa menjadi pondasi kemajuan Desa Sicini,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan dalam Pesta Panen Padekko meliputi ritual tumbuk padi muda (Ase Lolo), pertunjukan tarian dan lagu daerah, musik gambus, serta ditutup dengan makan bersama seluruh warga. Hidangan khas berupa Pare Lolo—beras muda yang disangrai, ditumbuk, dan dicampur kelapa parut serta gula aren—menjadi penutup simbolis kebersamaan dan syukur masyarakat.

Rangkaian kegiatan dalam Pesta Panen Padekko meliputi ritual tumbuk padi muda (Ase Lolo), pertunjukan tarian dan lagu daerah, musik gambus, serta ditutup dengan makan bersama seluruh warga. Hidangan khas berupa Pare Lolo—beras muda yang disangrai, ditumbuk, dan dicampur kelapa parut serta gula aren—menjadi penutup simbolis kebersamaan dan syukur masyarakat.

Kepala Desa Sicini Syahrir bersama para kepala dusun dari lima dusun di Desa Sicini, serta unsur keamanan seperti Bimmas dan Babinsa Desa Sicini mengapresiasi kegiatan budaya yang pelaksanaannya didominasi dari swadaya masyarakat lokal.

Kepala Desa Sicini Syahrir bersama para kepala dusun dari lima dusun di Desa Sicini, serta unsur keamanan seperti Bimmas dan Babinsa Desa Sicini mengapresiasi kegiatan budaya yang pelaksanaannya didominasi dari swadaya masyarakat lokal.

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Wahyu AP

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Andreas Tanjung

Jumat, 13-Jun-2025 | Andreas Tanjung

Jumat, 13-Jun-2025 | Alfred

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Alfred

PT. Berita Nusantara © Copyright 2017 – 2025 Koran Jakarta .
All rights reserved.