BPBD Kotawaringin Timur Catat Ada 11 Kejadian Karhutla Sejak Mei 2025

koran-jakarta13 Dilihat

Sampit – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mencatat setidaknya ada 11 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak Mei 2025 seiring dengan musim kemarau yang semakin dekat.

Sampit – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mencatat setidaknya ada 11 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak Mei 2025 seiring dengan musim kemarau yang semakin dekat.

“Data kami sementara ini ada sekitar 11 kejadian karhutla sejak Mei, sebagian besar di wilayah kota. Kejadian terbaru pada hari ini di sekitar Jalan Pelita Barat, Sampit,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam di Sampit, Kamis.

“Data kami sementara ini ada sekitar 11 kejadian karhutla sejak Mei, sebagian besar di wilayah kota. Kejadian terbaru pada hari ini di sekitar Jalan Pelita Barat, Sampit,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam di Sampit, Kamis.

Ket. Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam.

Ia menerangkan, intensitas karhutla di wilayah Kotim masih belum begitu masif jika dibandingkan dengan situasi tahun-tahun sebelumnya. Namun, adanya kejadian ini menjadi sinyal penting bagi semua pihak agar lebih waspada terhadap potensi bencana karhutla.

Ia menerangkan, intensitas karhutla di wilayah Kotim masih belum begitu masif jika dibandingkan dengan situasi tahun-tahun sebelumnya. Namun, adanya kejadian ini menjadi sinyal penting bagi semua pihak agar lebih waspada terhadap potensi bencana karhutla.

Terlebih, ketika pihaknya melakukan uji coba perahu karet di Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit belum lama ini tampak tumbuhan di bahu jalan sudah mulai habis terbakar, khususnya di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan yang menjadi perlintasan.

Terlebih, ketika pihaknya melakukan uji coba perahu karet di Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit belum lama ini tampak tumbuhan di bahu jalan sudah mulai habis terbakar, khususnya di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan yang menjadi perlintasan.

Jika melihat karakteristik dari wilayah tersebut diduga kuat kebakaran itu merupakan akibat kelalaian manusia, misalnya karena membuang puntung rokok sembarangan. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat dalam mencegah karhutla masih perlu ditingkatkan.

Jika melihat karakteristik dari wilayah tersebut diduga kuat kebakaran itu merupakan akibat kelalaian manusia, misalnya karena membuang puntung rokok sembarangan. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat dalam mencegah karhutla masih perlu ditingkatkan.

“Karena wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan itu tumbuhan di bahu jalannya sangat mudah terbakar dan penyebarannya cepat sekali, tentunya kami berharap hal-hal kecil ini tidak akan menyebabkan karhutla yang meluas,” ucapnya.

“Karena wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan itu tumbuhan di bahu jalannya sangat mudah terbakar dan penyebarannya cepat sekali, tentunya kami berharap hal-hal kecil ini tidak akan menyebabkan karhutla yang meluas,” ucapnya.

Dia mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla. Upaya yang bisa dilakukan masyarakat di antaranya tidak membakar lahan, tidak membuang puntung rokok sembarangan, menjaga kebersihan lahan, serta melaporkan jika ada indikasi kebakaran kepada aparat terdekat atau posko siaga BPBD.

Dia mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla. Upaya yang bisa dilakukan masyarakat di antaranya tidak membakar lahan, tidak membuang puntung rokok sembarangan, menjaga kebersihan lahan, serta melaporkan jika ada indikasi kebakaran kepada aparat terdekat atau posko siaga BPBD.

Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan, mulai 11 Juni 2025 BPBD Kalteng mulai mengaktifkan pos lapangan masyarakat peduli api (MPA) pada 77 titik.

Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan, mulai 11 Juni 2025 BPBD Kalteng mulai mengaktifkan pos lapangan masyarakat peduli api (MPA) pada 77 titik.

“Untuk Kotim ada delapan MPA yang telah dibentuk oleh BP-BPK Kalteng dan aktivasi pos lapangannya secara bersamaan, yakni di Kecamatan Pulau Hanaut, Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Seranau, Kota Besi, Cempaga dan Parenggean,” ujarnya.

“Untuk Kotim ada delapan MPA yang telah dibentuk oleh BP-BPK Kalteng dan aktivasi pos lapangannya secara bersamaan, yakni di Kecamatan Pulau Hanaut, Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Seranau, Kota Besi, Cempaga dan Parenggean,” ujarnya.

Masing-masing MPA terdiri dari lima warga yang dibantu oleh personel babinsa dan bhabinkamtibmas di wilayah masing-masing. Setiap pos akan melaksanakan patroli harian dan mulai melakukan upaya pencegahan serta pemadaman apabila terjadi kebakaran.

Masing-masing MPA terdiri dari lima warga yang dibantu oleh personel babinsa dan bhabinkamtibmas di wilayah masing-masing. Setiap pos akan melaksanakan patroli harian dan mulai melakukan upaya pencegahan serta pemadaman apabila terjadi kebakaran.

Dengan adanya pos lapangan MPA ini diharapkan deteksi dini terhadap kejadian karhutla bisa ditingkatkan sehingga upaya penanganannya pun bisa lebih cepat guna mencegah terjadinya eskalasi area kebakaran.

Dengan adanya pos lapangan MPA ini diharapkan deteksi dini terhadap kejadian karhutla bisa ditingkatkan sehingga upaya penanganannya pun bisa lebih cepat guna mencegah terjadinya eskalasi area kebakaran.

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Wahyu AP

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Andreas Tanjung

Jumat, 13-Jun-2025 | Andreas Tanjung

Jumat, 13-Jun-2025 | Alfred

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Alfred

PT. Berita Nusantara © Copyright 2017 – 2025 Koran Jakarta .
All rights reserved.