Viral Sopir Todong Pistol, Kenapa Ada yang Gampang Emosi karena Hal Sepele?

health51 Dilihat

Belum lama ini viral sebuah video driver ekspedisi diduga menodongkan pistol di Tol Cipularang pada pengendara lain. Diduga pelaku emosi tak terima kendaraannya disalip saat di perjalanan.

Kejadiannya terjadi di Tol Cipularang arah Bandung KM 93, kabupaten Purwakarta, Sabtu (7/6/2025) sekitar pukul 16.49 WIB. Korban bernama Muhammad Diaz Alfikar sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Purwakarta.

"Ketika menghampiri pelaku, pelapor menanyakan kenapa mepet-mepet jalan terus, si pelaku menjawab namanya juga di jalan situ kencang saya juga kencang, si pelaku menanyakan maunya gimana sambil merogoh sesuatu di belakang jok mobilnya dan mengeluarkan sesuatu benda yang diduga senjata api yang di bungkus berwarna ungu kemudian mengokang dan menodongkannya ke arah pelapor, karena takut pelapor lari dan masuk ke dalam mobil dan memundurkan kendaraannya menjauhi pelaku," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan dikutip dari detikJabar, Selasa (10/6/2025).

Berkaitan dengan hal tersebut, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menerangkan ada beberapa faktor umum yang memicu seseorang mudah marah dalam perkara yang sepele. Pertama, misalnya orang tersebut memang sudah memiliki stressor yang menumpuk, sebelum adanya pemicu amarah.

Meski pemicunya mungkin masalah sepele, hal ini bisa meledakkan atau meluapkan emosi orang yang sudah memiliki stressor yang menumpuk sebelumnya.

Faktor lain yang dapat memicu manajemen amarah yang buruk adalah tidak dimilikinya pola kepribadian atau pemahaman dalam mengekspresikan amarah dengan cara yang sehat.

"Juga bisa dikarenakan memang punya pola kepribadian yang tidak punya pemahaman atau tidak punya kebiasaan yang sehat dalam mengekspresikan emosi marah. Jadi dari kecil memang terbiasa dengan cara demikian, untuk memproses atau meregulasi marahnya dengan cara yang salah," kata Sari ketika dihubungi detikcom, Selasa (10/6/2025).

Faktor ego diri juga mungkin berperan. Tak jarang amarah yang dipicu masalah sepele juga disebabkan oleh ego yang terlalu besar.

Ketika ada sesuatu yang menyinggung ego atau harga dirinya, seseorang mungkin akan mengeluarkan kata-kata atau perilaku yang menyerang balik. Ini juga berkaitan dengan pemahaman terkait pengekspresian emosi yang salah.

Faktor biologis otak, menurut Sari juga dapat berperan. Seseorang yang memiliki disfungsi otak tertentu mungkin memiliki kecenderungan sulit dalam mengelola emosi amarah.

"Faktor biologis ini biasanya berkaitan dengan fungsi otak Jadi memang dia punya dorongan marah yang besar. Namun, kurang punya kemampuan otak dalam mengendalikan kognitifnya atau kontrol emosinya itu memang loss," tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *