Batik Tugu, Warisan Budaya Portugis-Betawi yang Bangkit di Jakarta Utara

travel36 Dilihat

Jakarta- Batik Tugu, kain tradisional khas yang memadukan unsur Portugis dan Betawi, kini kembali dihidupkan sebagai simbol identitas dan keberagaman budaya.

Batik ini memang tak seperti batik pada umumnya. Warna-warna klasik seperti coklat tua, merah marun, biru laut, dan hitam menjadi ciri khasnya, memancarkan nuansa religius dan historis yang kuat.

Di tengah geliat pembangunan kota metropolitan, Kampung Tugu di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, menyimpan warisan budaya unik yang terus bertahan di antara deru modernisasi.

Seorang perajin tampak tekun membatik di halaman rumahnya. Upaya pelestarian Batik Tugu kini mendapat dukungan dari pemerintah daerah Jakarta Utara serta komunitas budaya lokal.

Dengan canting di tangan, ditorehkan motif burung merpati dan lilin gereja – dua simbol penting dalam kehidupan masyarakat Tugu.  Program pelatihan membatik bagi generasi muda digencarkan agar tradisi ini tidak lekang oleh zaman.

Seiring waktu, mereka melebur dengan masyarakat Betawi setempat dan membentuk komunitas yang kaya akan tradisi, mulai dari musik keroncong, kuliner khas, hingga batik unik yang mereka wariskan turun-temurun.

Batik Tugu pun mulai dilirik kalangan lebih luas. Dari pakaian adat hingga peragaan busana, bahkan dipakai oleh pejabat dan figur publik dalam berbagai acara resmi.

Kampung Tugu adalah permukiman tua yang didiami keturunan Portugis sejak abad ke-17. Leluhur mereka dibawa dari wilayah Malaka dan India oleh kolonial Belanda sebagai budak merdeka.

Perajin membuat batik Tugu di kawasan Kampung Tugu, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (13/6/2025). Beberapa desainer muda ibu kota juga mulai menjadikan Batik Tugu sebagai sumber inspirasi dalam karya mereka.

Kini, di tengah tantangan modernisasi dan lunturnya nilai-nilai lokal, Batik Tugu hadir sebagai pengingat akan pentingnya menjaga akar budaya. Setiap helai kainnya tak hanya menyimpan cerita masa lalu, tetapi juga harapan akan masa depan yang tetap berakar pada identitas.

Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong batik khas Kampung Tugu tampil di panggung nasional, bahkan internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *