JAKARTA- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) menggelar pembacaan Kitab Suci Dhammapada secara serentak di 34 provinsi yang juga menjadi rangkaian Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 M.
JAKARTA- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) menggelar pembacaan Kitab Suci Dhammapada secara serentak di 34 provinsi yang juga menjadi rangkaian Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 M.
Kegiatan yang melibatkan 2.569 peserta ini berlangsung serentak di berbagai lokasi, mulai dari rumah ibadah, sekolah, kampus, hingga kantor-kantor Kementerian Agama di seluruh Indonesia.
Kegiatan yang melibatkan 2.569 peserta ini berlangsung serentak di berbagai lokasi, mulai dari rumah ibadah, sekolah, kampus, hingga kantor-kantor Kementerian Agama di seluruh Indonesia.
Ket. Umat Buddha saat membacakan kitab suci Dhammapada secara serentak yang dipusatkan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (15/6).
"Jumlah (peserta) ini kita sesuaikan dengan tahun Buddhis sebagaimana yang kita ketahui bahwa tahun ini kita merayakan Hari Raya Trisuci Waisak 2569 BE," ujar Dirjen Bimas Buddha Supriyadi di Jakarta, Minggu (15/6).
"Jumlah (peserta) ini kita sesuaikan dengan tahun Buddhis sebagaimana yang kita ketahui bahwa tahun ini kita merayakan Hari Raya Trisuci Waisak 2569 BE," ujar Dirjen Bimas Buddha Supriyadi di Jakarta, Minggu (15/6).
Menurut Supriyadi, Kitab Dhammapada merupakan salah satu kitab yang paling populer di kalangan umat Buddha di Indonesia, karena mengandung ajaran kehidupan yang mudah dipahami dan dipraktikkan.
Menurut Supriyadi, Kitab Dhammapada merupakan salah satu kitab yang paling populer di kalangan umat Buddha di Indonesia, karena mengandung ajaran kehidupan yang mudah dipahami dan dipraktikkan.
"Isi Dhammapada adalah ajaran moral dan kebijaksanaan, yang menuntun manusia menjadi pribadi yang susila, bijak, dan berbahagia," ujarnya.
"Isi Dhammapada adalah ajaran moral dan kebijaksanaan, yang menuntun manusia menjadi pribadi yang susila, bijak, dan berbahagia," ujarnya.
Kegiatan ini berlangsung pukul 07.30 WIB hingga delapan jam ke depan. Ia menegaskan bahwa pembacaan kitab suci merupakan bagian dari upaya internalisasi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini berlangsung pukul 07.30 WIB hingga delapan jam ke depan. Ia menegaskan bahwa pembacaan kitab suci merupakan bagian dari upaya internalisasi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita semua punya kewajiban untuk mendekatkan diri pada ajaran agama yang kita yakini. Pembacaan kitab suci ini adalah bentuk cinta kita pada agama, yang harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata," kata Supriyadi.
"Kita semua punya kewajiban untuk mendekatkan diri pada ajaran agama yang kita yakini. Pembacaan kitab suci ini adalah bentuk cinta kita pada agama, yang harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata," kata Supriyadi.
Supriyadi berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi umat Buddha untuk terus memperdalam pemahaman spiritual sekaligus memperkuat praktik keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Supriyadi berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi umat Buddha untuk terus memperdalam pemahaman spiritual sekaligus memperkuat praktik keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
"Mudah-mudahan dengan pembacaan kitab suci ini menjadi bagian kita mencintai agama kita, mencintai acara kita, yang kemudian kita bisa laksanakan, kita praktikkan," kata dia.Ant
"Mudah-mudahan dengan pembacaan kitab suci ini menjadi bagian kita mencintai agama kita, mencintai acara kita, yang kemudian kita bisa laksanakan, kita praktikkan," kata dia.Ant
Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail
Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail
Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail
Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail
Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail
Minggu, 15-Jun-2025 | Bambang Wijanarko
Minggu, 15-Jun-2025 | Bambang Wijanarko
