Alasan OJK Minta Peserta Asuransi Kesehatan Urun Bayar 10 Persen Biaya Klaim

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan terkait co-payment atau urun bayar sebesar 10 persen bagi peserta asuransi kesehatan. Aturan urun biaya dalam klaim asuransi kesehatan tersebut tertulis dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/SEOJK.05/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menuturkan aturan tersebut diberlakukan sebagai salah satu upaya menekan inflasi kesehatan yang mengancam perekonomian.

"Jadi justru kenaikan premi kesehatan yang tidak terkendali itu yang menyebabkan adanya co-payment ini," kata Ogi dalam Forum Group Discussion (FGD) di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Ogi memaparkan terdapat tren peningkatan inflasi medis di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan inflasi umum pada 2024, dengan inflasi umum tercatat 3 persen dan inflasi medis sebesar 10,1 persen yang lebih tinggi dibandingkan angka global yakni 6,5 persen.

Dalam skema co-payment, OJK menetapkan batas maksimum yang harus dibayar peserta sebesar Rp 300 ribu per pengajuan klaim untuk rawat jalan dan Rp 3 juta untuk rawat inap per pengajuan klaim.

Aturan urun bayar ini disebut akan membuat peserta asuransi kesehatan mendorong premi yang lebih terjangkau.

"Dengan co-payment, harapannya preminya ikut turun," ujar Ogi.

Kemenkes Minta Suami Dukung Istri Ikut Periksa Risiko Kanker Serviks

Kasus kanker serviks atau kanker leher rahim di Indonesia masih cukup tinggi. Diperkirakan ada 36 ribu perempuan Indonesia yang terkena kanker serviks dengan 20 ribu kematian.

"Kanker leher rahim adalah kanker kedua terbanyak dan kurang lebih 56 kematian akibat kanker leher rahim setiap harinya," kata Direktur Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid dalam konferensi pers, Jumat (13/6/2025).

Kanker serviks adalah penyakit yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di leher rahim dan membentuk tumor ganas. Infeksi virus HPV merupakan penyebab utama terjadinya kanker serviks.

Kemenkes RI telah memasukkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi nasional yang ditujukan untuk anak usia sekolah kelas 5-6 SD. Pada dewasa, wanita usia 30 sampai 69 tahun direkomendasikan mendapatkan skrining kanker serviks metode HPV DNA yang bisa dilakukan di Puskesmas bersamaan dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

"Kita berharap para perempuan Indonesia tidak malu melakukan ini dan mendapatkan dukungan suami agar perempuan mau tes DNA HPV supayabisa terlindungi dari kanker leher rahim," beber Nadia.

Kanker serviks adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Mendapatkan penanganan sedini mungkin bisa meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan risiko kematian karena kanker serviks.

"Paling sering terjadi, kita merasa takut akan hasil atau prosedur serta pemeriksaannya. 'Daripada saya ketahuan kanker, mendingan saya nggak pernah tahu kanker', padahal ini hal yang tidak baik," tandas Nadia.

Kebiasaan Makan untuk Cegah Mati Muda, Cocok Buat yang Mau Panjang Umur

Sebenarnya pola makan seperti apa sih yang bisa dilakukan untuk panjang umur? Dikutip dariHealthline, berikut ini beberapa di antaranya:

Studi pada hewan menunjukkan pengurangan kalori sebesar 10-50 persen dari jumlah normal dapat meningkatkan umur maksimum. Penelitian lain pada manusia juga menunjukkan adanya hubungan antara asupan kalori rendah, umur panjang, dan risiko penyakit lebih kecil.

Pembatasan kalori juga membantu mengurangi berat badan berlebih dan lemak perut. Keduanya dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan dan umur yang lebih pendek.

Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang baik. Kacang mengandung protein, serat, antioksidan, dan senyawa tanaman yang bermanfaat untuk tubuh.

Kacang juga mengandung sumber vitamin dan mineral yang baik, seperti tembaga, magnesium, kalium, folat, niasin, serta vitamin B6 dan E. Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi kacang memiliki efek yang baik untuk penurunan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, peradangan, dan sindrom metabolik lain.

Sebuah penelitian menemukan orang yang makan setidaknya 3 porsi (satu porsi 28 gram) kacang-kacangan per minggu memiliki risiko kematian dini 39 persen lebih rendah.

Kunyit adalah salah satu rempah yang populer di Indonesia. Rupanya herbal ini memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan tubuh. Ini disebabkan oleh kandungan senyawa bioaktif kurkumin di dalamnya.

Kandungan kurkumin bersifat antioksidan yang berguna untuk membantu menjaga fungsi otak, jantung, dan paru-paru. Kandungan ini juga melindungi tubuh dari risiko kanker dan penyakit terkait usia.

Studi in vivo dan in vitro pada manusia telah mengonfirmasi kurkumin dapat mencegah penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit inflamasi, gangguan neurodegeneratif, dan kondisi medis lainnya.

Banyak penelitian menghubungkan pola makan kaya nabati dengan risiko kematian dini lebih rendah. Ini juga disertai risiko kanker, sindrom metabolik, penyakit jantung, depresi, dan kerusakan otak yang lebih rendah.

Nutrisi dan antioksidan yang ada dalam makanan nabati kaya akan polifenol, karotenoid, folat, dan vitamin C. Salah satu penelitian menemukan orang yang menjalankan pola makan vegetarian dan vegan memiliki risiko kematian 12-15 persen lebih rendah.

Penelitian yang sama juga melaporkan risiko kematian akibat kanker, penyakit jantung, ginjal, atau hormon yang lebih rendah 29-52 persen.

Konsumsi teh dan kopi tanpa gula sudah lama dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis. Kandungan polifenol dan katekin dalam teh hijau misalnya, dalam sebuah penelitian disebut dapat menurunkan risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

Demikian dengan kopi, juga dikaitkan dengan risiko terkena diabetes tipe dua, penyakit jantung, kanker, serta penyakit otak tertentu yang lebih rendah. Dalam sebuah penelitian disebutkan, peminum kopi maupun teh memiliki risiko kematian dini 20-30 persen lebih rendah, dibandingkan mereka yang tidak minum sama sekali.

Perlu diingat, konsumsi kafein yang disarankan adalah 400 mg per hari, atau 4 cangkir kopi sehari.Video: Saran Dokter Gizi agar Body Nggak 'Lebaran' di Momen LebaranVideo: Saran Dokter Gizi agar Body Nggak 'Lebaran' di Momen Lebaran(avk/tgm)pola makan sehatpanjang umurcegah mati mudapola makan

Bercinta Bisa Jadi Terapi Usir Depresi, Baiknya Berapa Kali Seminggu?

Seks merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi setiap pasangan suami istri. Kebahagiaan yang timbul akibat bercinta, bahkan bisa membantu seseorang terhindar dari depresi.

Dikutip dari Daily Mail, para ilmuwan menemukan angka 'ajaib' terkait berapa kali dalam seminggu untuk bercinta demi kehidupan yang lebih bahagia. Ternyata seminggu sekali saja sudah cukup

Para peneliti di Shantou University Medical College menemukan bahwa mereka yang berhubungan seks setidaknya sekali seminggu memiliki kemungkinan depresi yang jauh lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang melakukannya kurang dari sekali sebulan.

Penelitian yang melibatkan 14.741 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) ini mengungkapkan bercinta setidaknya sekali seminggu dapat mengurangi risiko munculnya gejala gangguan suasana hati hingga 24 persen.

Efeknya mungkin terletak pada pelepasan hormon kebahagiaan seperti endorfin dan dopamin yang terjadi saat berhubungan seks. Selama hubungan intim, hormon ini meningkat hingga 200 persen.

"Terlepas dari orientasi seksualnya, aktivitas seksual memberikan manfaat seperti peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup, yang berdampak signifikan terhadap kesehatan mental," ujar Profesor Mutong, salah satu penulis pada penelitian tersebut.

Menurut para peneliti, hubungan seks yang dilakukan minimal 103 kali per tahun atau mungkin dua kali seminggu diketahui bisa memberikan manfaat optimal dalam mencapai kebahagiaan, serta mencegah depresi.

Sederet Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Rajin Minum Jus Mengkudu, Apa Saja?

Mengkudu sudah lama dimanfaatkan, khususnya oleh masyarakat Polinesia, untuk berbagai masalah kesehatan seperti sembelit, infeksi, nyeri, dan radang sendi. Umumnya buah ini dikonsumsi dengan cara dibuat jus.Untuk mengurangi rasa pahitnya, jus mengkudu bisa ditambahkan madu sebagai pemanis alami. Buah jeruk nipis atau lemon juga bisa ditambahkan untuk menyamarkan bau dan rasa yang mungkin kurang enak untuk sebagian orang. Apa saja penyakit yang bisa dicegah dengan jus mengkudu?

Jus mengkudu yang mengandung antioksidan mengurangi kerusakan sel dan stres oksidatif. Stres oksidatif dikaitkan dengan banyak penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.

Dalam sebuah penelitian, perokok berat diberi 118 ml jus mengkudu setiap hari. Setelah sebulan, responden mengalami penurunan dua jenis radikal bebas umum sebesar 30 persen.

Dalam studi farmakologis, buah mengkudu bahkan menunjukkan aktivitas anti-kanker pada berbagai lini seperti sel kanker paru, serviks, dan payudara.

Jus mengkudu meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi peradangan. Kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh, tapi jika kadar kolesterol jahat low density-lipoprotein (LDL) berlebihan, maka risiko penyakit jantung bisa meningkat.

Dalam sebuah studi, minum jus mengkudu hingga 188 ml tiap hari selama satu bulan terbukti secara signifikan menurunkan kadar kolesterol total, termasuk kolesterol LDL, serta penanda peradangan dalam darah yang disebut C-reactive protein.

Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk melihat efeknya pada kelompok masyarakat yang lebih luas.

Dalam sebuah studi, sekelompok pasien arthritis degeneratif tulang belakang diminta minum 15 ml jus mengkudu dua kali sehari selama sebulan. Dilaporkan kelompok yang minum jus mengkudu memiliki skor yang lebih rendah. Bahkan 60 persen dari mereka tidak mengalami nyeri lagi sama sekali.

Nyeri akibat arthritis umumnya berkaitan dengan peradangan dan stres oksidatif yang meningkat. Karena itu, jus mengkudu mungkin bisa menjadi pereda nyeri alami dengan cara mengurangi peradangan dan melawan radikal bebas.

Jus mengkudu kaya akan vitamin C. Kandungan tersebut mendukung sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan racun lingkungan.

Kandungan antioksidan lain dalam mengkudu, seperti beta karoten, juga meningkatkan kekebalan tubuh. Satu studi kecil selama 8 minggu menemukan orang sehat yang minum jus mengkudu 330 ml tiap hari memiliki peningkatan aktivitas sel kekebalan tubuh dan tingkat stres oksidatif yang lebih rendah.

Beberapa penelitian menunjukkan manfaat jus mengkudu untuk kemampuan olahraga. Dalam sebuah penelitian, pelari jarak jauh dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diberi jus mengkudu dan kelompok yang diberi plasebo. Jus mengkudu diberi dua kali sehari, selama 3 pekan.

Hasilnya, kelompok yang minum jus mengalami peningkatan daya tahan hingga 21 persen lebih lama, sampai akhirnya merasa lelah. Ini menunjukkan adanya peningkatan performa fisik.

Peningkatan daya tahan ini berkaitan dengan kandungan antioksidan dalam jus mengkudu yang membantu mengurangi kerusakan otot yang biasanya terjadi saat olahraga.Video China Sebut Lonjakan Kasus infeksi Pernapasan gegara Musim DinginVideo China Sebut Lonjakan Kasus infeksi Pernapasan gegara Musim Dingin(avk/tgm)jus mengkudumanfaat kesehatanpencegahan penyakitkankerkesehatan alamiantioksidan

Dokter Ungkap 4 Alasan Kasus Stroke Usia Muda Makin Banyak Ditemukan di RI

Data tersebut juga menunjukkan bahwa stroke adalah salah satu penyakit dengan beban pengeluaran tertinggi ketiga setelah jantung dan kanker, sebesar Rp 5,2 triliun pada tahun 2023.

Stroke umumnya lebih sering dialami oleh pasien berusia 40 tahun ke atas. Namun belakangan, kasus stroke makin sering ditemukan pada anak muda. Memang apa yang menjadi pemicunya?

Spesialis radiologi Dr dr Jacub Pandelaki, SpRad menuturkan faktor utama kenaikan kasus stroke di kalangan anak muda adalah pencatatan kasus yang lebih baik. Menurutnya, ini adalah hal yang baik sehingga data kasus yang terkumpul lebih lengkap.

"Satu, kecepatan laporan kasus stroke di media, ini sangat bagus sebenarnya, kejadian apapun sekarang sudah pasti terekspose, sangat cepat," kata dr Jacub beberapa waktu lalu.

Selain itu, pemeriksaan yang semakin canggih juga menjadi salah satu penyebab makin banyak ditemukannya kasus stroke pada anak muda. Hal ini menurut dr Jacub penting untuk mengetahui risiko stroke lebih dini.

"Kedua, adalah teknologi deteksi, deteksi ini makin canggih, jadi orang muda-muda ini yang terkena stroke terdeteksi, begitu juga saat dia terkena kanker dan penyakit lain, lebih mudah diketahui, bahkan dari rentang usia bayi sampai orangtua dengan jenis penyakit yang berbeda," sambung dr Jacub.

Gaya hidup memainkan peranan besar dalam risiko penyakit stroke pada anak muda. dr Jacub menilai pola makan anak muda sekarang sudah berbeda jauh dengan masa lampau.

Makanan siap saji yang serba praktis kini menjadi pilihan utama banyak orang. Padahal, makanan seperti ini biasanya mengandung kadar gula, lemak, dan garam yang tinggi. Ini juga belum ditambah zat kimia lain yang biasanya ditambahkan ke dalam makanan instan.

Kebiasaan ini dapat memunculkan berbagai faktor risiko stroke, seperti diabetes, obesitas, hingga tekanan darah tinggi.

"Pola hidup orang kita kan sekarang beda, dulu makan mi instan saja jarang, sekarang kita semua sudah ada fast food, dan umumnya disajikan dengan cara digoreng, kalau rebus, sebetulnya lebih sehat," katanya.

"Jadi pola hidup mempunyai pengaruh yang besar, itulah kenapa pada usia muda sekarang ini bisa dimungkinkan terkena stroke," tandas dr Jacub.

Stroke pada anak muda juga dapat disebabkan oleh kondisi bawaan moya-moya. Moya-moya merupakan faktor risiko non-klasik stroke berupa kelainan genetik yang mempengaruhi pembuluh darah otak, khususnya arteri karotis interna.

Arteri ini menyempit dan bahkan dapat tersumbat, sehingga mengurangi aliran darah ke otak. Penyempitan ini menyebabkan pembentukan pembuluh darah kecil yang baru di sekitar daerah tersumbat.

Moya-moya dapat memicu stroke pada pasien di rentang usia 20-30-an. Seorang dengan riwayat genetik keluarga moya-moya memiliki risiko stroke 10-15 persen lebih tinggi.

"Kasus moya-moya di Indonesia belum diketahui, tetapi diduga sama seperti laporan kasus negara lain, misalnya Jepang, 0,5 per 100 ribu orang," kata dr Reza Aditya Arpandy, SpS terpisah.Video: Kenapa Banyak Kasus Stroke Terjadi Saat di Kamar Mandi? Ini PenyebabnyaVideo: Kenapa Banyak Kasus Stroke Terjadi Saat di Kamar Mandi? Ini Penyebabnya(avk/tgm)strokeusia mudakesehatanpenyebab strokegaya hidupdeteksi dini

Fakta-fakta Aturan Co-Payment Asuransi Kesehatan, Dinilai ‘Ada Bagusnya’ oleh Menkes

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan baru yang mewajibkan nasabah asuransi kesehatan swasta menanggung sendiri sebagian biaya pengobatan (co-payment) paling sedikit 10 persen. Aturan tersebut tertuang dalam SEOJK Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan.

Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku belum bisa memberikan komentar lebih lanjut. Pasalnya, dirinya masih akan mempelajari regulasi baru tersebut.

Namun, secara prinsip, ia menilai sistem co-payment bisa memberikan nilai edukatif bagi para pemegang polis.

"Di mata saya, ada bagusnya juga dengan adanya co-payment ini. Jadi mirip seperti asuransi kendaraan, kalau ada tabrakan, kita tetap harus bayar sedikit. Dengan begitu, kita jadi lebih hati-hati dalam berkendara," ujar Menkes Budi kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).

"Saya rasa itu bagus juga untuk mendidik para pemegang polis asuransi swasta, agar mereka menjaga kesehatan dan tidak gampang sakit," sambungnya.

Sistem co-payment berarti peserta asuransi menanggung sebagian kecil dari total biaya layanan kesehatan, sedangkan sisanya ditanggung oleh perusahaan asuransi. Kebijakan ini sebelumnya menuai pro dan kontra di masyarakat, terutama soal keadilan dan beban biaya tambahan yang harus ditanggung pasien.

SEOJK No.7/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan akan mulai efektif per 1 Januari 2026, dengan masa penyesuaian sampai 31 Desember 2026 bagi polis yang otomatis diperpanjang.

"Melalui ketentuan ini, OJK mendorong efisiensi pembiayaan layanan kesehatan jangka panjang di tengah tren inflasi medis yang terus naik," tulis OJK dalam keterangan resminya, Kamis (5/6/2025).

OJK menegaskan, skema co‑payment diterapkan untuk menahan laju inflasi medis yang rata‑rata 2-3 kali inflasi umum di Indonesia. Selain itu juga mencegah 'over‑utilization' atau penggunaan layanan kesehatan berlebihan oleh pemegang polis, menekan premi agar tetap terjangkau dalam jangka panjang.

"Copayment diharapkan membuat peserta lebih bijak memakai layanan medis, sekaligus menekan moral hazard," tulis OJK dalam dokumen FAQ resmi.

NEXT: BPJS Kesehatan Pastikan Peserta JKN Tak Tanggung 10 Persen

Terkait skema co-payment ini, BPJS Kesehatan menegaskan bahwa para peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak akan ikut terdampak dalam membayar 10 persen klaim.

"Kami sampaikan bahwa ketentuan co-payment saat ini tidak berlaku bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS Kesehatan," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah saat dihubungi detikcom, Jumat (13/6/2025).

Hal ini karena BPJS Kesehatan menerapkan skema Coordination of Benefit (CoB), sesuai dengan Perpres 59/2024 BPJS Kesehatan dapat berkoordinasi dengan penyelenggara jaminan lainnya. Pasal 51 Perpres 59/2024 menyebut peserta JKN dapat meningkatkan perawatan yang lebih tinggi dari haknya termasuk rawat jalan eksekutif dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan (AKT).

Hal tersebut kata dia diatur secara rinci diatur oleh Kementerian Kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/1366/2024 tentang Pedoman Pelaksanaan Selisih Biaya Oleh Asuransi Kesehatan Tambahan Melalui Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan.

Alasan OJK Menerapkan Skema Co-payment

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menuturkan aturan tersebut diberlakukan sebagai salah satu upaya menekan inflasi kesehatan yang mengancam perekonomian.

"Jadi justru kenaikan premi kesehatan yang tidak terkendali itu yang menyebabkan adanya co-payment ini," kata Ogi dalam Forum Group Discussion (FGD) di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Menurut Ogi, terdapat tren peningkatan inflasi medis di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan inflasi umum pada 2024, dengan inflasi umum tercatat 3 persen dan inflasi medis sebesar 10,1 persen yang lebih tinggi dibandingkan angka global yakni 6,5 persen.

Dalam skema co-payment, OJK menetapkan batas maksimum yang harus dibayar peserta sebesar Rp 300 ribu per pengajuan klaim untuk rawat jalan dan Rp 3 juta untuk rawat inap per pengajuan klaim.

"Dengan co-payment, harapannya preminya ikut turun," ujar Ogi.

Alat Dapur Seperti Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Emak-emak Wajib Waspada!

Alat makan, mainan, serta peralatan dapur lain yang menggunakan bahan plastik berwarna hitam ditemukan mengandung kadar tinggi zat penahan api dalam level beracun yang mengkhawatirkan.

Studi mengungkap zat ini diduga berasal dari produk elektronik yang terkontaminasi selama proses daur ulang.

Produsen juga menggunakan zat penahan api dalam sofa, kursi santai, kursi kantor, pelapis jok mobil, kursi bayi, bantalan karpet, matras yoga berbusa, dan barang bayi lainnya. Dari situ, zat penahan api dapat meresap ke udara lalu menempel pada debu, makanan, dan air, yang kemudian bisa tertelan, menurut National Institute of Environmental Health Sciences.

"Salah satu produk dengan kadar tertinggi zat penahan api adalah manik-manik koin bajak laut dari plastik hitam yang dikenakan anak-anak, mirip dengan manik-manik Mardi Gras tapi untuk kostum," kata penulis utama studi Megan Liu, manajer sains dan kebijakan di Toxic-Free Future, sebuah organisasi advokasi lingkungan AS.

"Produk itu mengandung hingga 22.800 bagian per sejuta (ppm) zat penahan api, hampir 3 persen dari berat totalnya," jelas Liu. "Anak-anak sering memainkan mainan yang sama selama beberapa hari berturut-turut sampai mereka bosan."

Zat penahan api paling berbahaya yang ditemukan dalam produk konsumen tersebut sama dengan yang digunakan dalam pelindung elektronik seperti televisi dan perangkat lainnya.

"Plastik yang digunakan dalam produk konsumen tampaknya terkontaminasi zat penahan api karena kesalahan dalam proses daur ulang limbah elektronik," katanya.

Salah satu produk, sebuah baki sushi dari plastik hitam, mengandung 11.900 ppm decabromodiphenyl ether (decaBDE), yaitu jenis dari kelompok zat penahan api polybrominated diphenyl ethers (PBDE).

Menurut studi yang dipublikasikan pada April 2024, orang dengan kadar PBDE tertinggi dalam darahnya memiliki kemungkinan meninggal akibat kanker sekitar 300 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki kadar terendah.

DecaBDE telah sepenuhnya dilarang oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) pada 2021 setelah dikaitkan dengan kanker, gangguan hormon dan tiroid, serta dampak buruk terhadap perkembangan janin dan anak, fungsi neuroperilaku, juga toksisitas terhadap sistem reproduksi dan imun.

Meski sudah dilarang, decaBDE ditemukan pada 70 persen sampel yang diuji, dengan kadar berkisar lima hingga 1.200 kali lebih tinggi dari batas maksimum Uni Eropa yaitu 10 ppm, menurut Liu.

NEXT: Temuan senyawa toksik di Spatula dan Sendok

Berdasarkan paparan dari peralatan dapur plastik hitam seperti spatula dan sendok berlubang, para peneliti memperkirakan seseorang bisa terpapar rata-rata 34,7 ppm decaBDE setiap harinya.

"Yang paling mengkhawatirkan adalah mereka menemukan zat penahan api yang seharusnya sudah tidak digunakan lagi," kata toksikolog Linda Birnbaum, mantan direktur National Institute for Environmental Health Sciences dan National Toxicology Program.

"Saya menyarankan untuk tidak menggunakan plastik hitam untuk bahan yang bersentuhan dengan makanan atau membeli mainan yang mengandung bagian plastik hitam," ujar Birnbaum, yang tidak terlibat dalam studi tersebut.

North American Flame Retardant Alliance (NAFRA), yang mewakili produsen dan pengguna bahan kimia tahan api, mengungkapkan kepada CNN bahwa studi Oktober 2024 tidak memperhitungkan kadar paparan aktual pada manusia atau jalur paparan apa pun.

"Penggunaan zat penahan api dalam elektronik dan peralatan telah berperan penting dalam mengurangi cedera dan kematian akibat kebakaran serta mencegah kerusakan properti," kata Erich Shea, direktur komunikasi produk NAFRA, melalui email.

"Mendaur ulang plastik dari limbah elektronik adalah komponen penting dari ekonomi sirkular, membantu menghemat sumber daya dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah plastik," tambahnya.

Birnbaum menuturkan kepada CNN bahwa sudah diketahui secara luas bahwa plastik yang mengandung atau terpapar bahan kimia berbahaya seharusnya tidak didaur ulang.

"Kekhawatiran baru yang diangkat dalam studi ini adalah, 'Lihat, plastik hitam yang seharusnya tidak didaur ulang malah berakhir dalam berbagai produk yang menyebabkan paparan terhadap manusia,'" ujarnya.

Riset Australia Rilis Daftar Sunscreen Overclaim, SPF 50 Ternyata Cuma 4

Kelompok konsumen di Australia menguji sedikitnya 20 merek sunscreen populer SPF 50 dan 50+. Mereka menemukan 16 di antaranya tidak memenuhi klaim, meski beberapa perusahaan membantah hasil temuan tersebut.

Beberapa tabir surya paling populer di Australia, termasuk yang diproduksi oleh Bondi Sands, Banana Boat, dan Cancer Council, dinilai tidak memberikan tingkat perlindungan kulit seperti yang tercantum pada kemasannya, menurut investigasi dari Choice.

Kelompok advokasi konsumen tersebut mengungkapkan telah menguji 20 tabir surya SPF 50 atau 50+ dari berbagai pengecer dan rentang harga di laboratorium khusus yang terakreditasi.

SPF, atau sun protection factor mengukur seberapa baik suatu tabir surya melindungi kulit dari sengatan matahari dengan menunjukkan seberapa banyak radiasi ultraviolet yang dapat mencapai kulit.

Misalnya, SPF 30 diperkirakan menyaring 96,7 persen radiasi UVB, sedangkan SPF 50 menyaring sekitar 98 persen. Di Australia, klaim SPF dan tabir surya diatur oleh Therapeutic Goods Administration (TGA).

Tabir surya Ultra Violette Lean Screen SPF 50+ memberikan hasil terburuk dalam pengujian Choice, produk disebut hanya memiliki SPF sebesar 4.

CEO Choice, Ashley de Silva, menuturkan mereka terkejut dengan hasil itu dan melakukan pengujian ulang pada batch berbeda dari produk Ultra Violette yang sama, kali ini di laboratorium di Jerman, untuk memverifikasi hasilnya.

"Pengujian kedua menunjukkan hasil identik yaitu SPF sebesar 5," kata de Silva, dikutip dari The Guardian.

Juru bicara Ultra Violette menuturkan mereka tidak menerima hasil Choice sebagai laporan akurat. Perusahaan menilai informasi ini menyesatkan demi liputan media.

Ultra Violette mempersoalkan metodologi pengujian Choice, dengan menyebutkan bahwa putaran kedua pengujian hanya melibatkan lima partisipan.

"Kami menguji ulang produk kami pada panel penuh berisi 10 orang dan hasilnya adalah 61,7, yang berada di atas ambang batas yang ditetapkan oleh TGA untuk klaim SPF 50+," kata juru bicara itu.

"Dua pengujian buta dengan ukuran sampel yang sangat kecil tidak sebanding dengan pengujian ekstensif yang telah kami lakukan sesuai pedoman TGA."

Choice menuturkan laboratorium Australia yang mereka gunakan dalam pengujian pertama menggunakan 10 orang sebagai sampel, dan hanya produk Ultra Violette yang diuji ulang dalam 'pengujian validasi' dengan lima orang.

Empat tabir surya lain yang mengklaim SPF 50+ tetapi menunjukkan hasil SPF di kisaran 40-an:

Empat tabir surya lainnya menunjukkan SPF di kisaran 30-an, menurut Choice:

NEXT: tujuh produk lainnya hanya menunjukkan perlindungan di kisaran SPF 20-an

Empat tabir surya yang memenuhi klaim SPF mereka menurut pengujian Choice adalah:

De Silva menuturkan pihaknya terkejut dengan keseluruhan hasil pengujian.

"Melihat 16 dari 20 produk tidak memenuhi klaim SPF-nya adalah angka yang sangat signifikan," katanya. "Konsumen mengharapkan tabir surya mereka memberikan perlindungan sesuai rating SPF yang tertera."

Ia melanjutkan bahwa tabir surya dengan SPF di kisaran 30-an masih bekerja dengan sangat baik karena hanya ada sedikit perbedaan jumlah radiasi UV yang bisa menembus kulit dibandingkan dengan SPF 50.

Namun, ia menekankan pentingnya menyoroti produsen yang membuat klaim pemasaran tidak sesuai.

"Penting bagi konsumen merasa bahwa apa yang mereka beli benar-benar sesuai dengan yang dijanjikan," tegasnya.

Kemenkes Tunggu Undangan Dialog dengan Guru Besar, Dekan FK UI Bilang Gini

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi yang berlangsung Kamis (12/6/2025) di sejumlah fakultas kedokteran melibatkan lebih dari 300 guru besar. Protes soal melemahnya independensi kolegium hingga framing citra buruk dokter kembali mencuat.

Para Guru Besar mengaku hilang kepercayaan kepada Menkes.

"Rasanya kalau ke Pak Menkes, sudah bolak‑balik kita ketemu, tapi ya nihil hasilnya," ungkap Prof Ari saat dikonfirmasi Sabtu (14/6).

Prof Ari juga menyoroti pernyataan Menkes sebelumnya yang dinilai mendiskreditkan peran dokter, khususnya spesialis penyakit dalam yang semula dinilai tidak bisa seluruhnya memberikan layanan hemodialisis.

Contoh Menkes mendiskreditkan spesialis konsultas ginjal hipertensi. Faktanya dari dulu KGH sudah mengajari internist untuk membantu HD dan masih berlangsung sampai sekarang para internist plus ini yg membantu HD di RSUD/RS tipe B/C," tuturnya.

Juru bicara Kemenkes RI, drg Widyawati, MKM, sebelumnya menegaskan kesiapan Kemenkes untuk hadir jika menerima undangan resmi dari pihak FKUI maupun guru besar lain.

"Kemenkes siap hadir kalau diundang oleh mereka. Tata kelola kolegium merupakan amanat Undang‑Undang Kesehatan. Mari kita semua mematuhi UU yang ada," tandas wanita yang akrab disapa Wiwid itu sebelumnya.

Meski begitu, para guru besar memutuskan ingin langsung melakukan audiensi dengan Presiden RI Prabowo Subianto, alih-alih kembali membuka komunikasi dengan Menkes Budi.

Video: Orasi Jilid II Guru Besar FKUI Terhadap MenkesVideo: Orasi Jilid II Guru Besar FKUI Terhadap Menkes(naf/naf)kemenkes riguru besarfk uiuniversitas indonesiamenkes budi gunadi sadikin