Rupiah Melemah 0,17 Persen dalam Sepekan

idxchannel27 Dilihat

IDXChannel- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan tren pelemahan di akhir pekan ini. Tercatat rupiah terdepresiasi sebesar 0,17 persen dalam sepekan.Berdasarkan data Bloomberg, rupiah bergerak dari level Rp16.275 pada awal pekan, Selasa (10/6/2025) usai Cuti Bersama Iduladha, dan akhirnya kembali ke Rp16.303 pada penutupan perdagangan Jumat (13/6/2025).Sementara rupiah Jisdor sepekan juga melemah 0,34 persen ke Rp16.293 per USD. Secara harian, rupiah spot tercatat melemah 0,37 persen dan rupiah Jisdor depresiasi 0,34 persen.Adapun Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.230 per USD saat akhir perdagangan Kamis (12/6) lalu.Kemudian rupiah dibuka pada Jumat (13/6) pada level (bid) Rp16.260 per USD. Hal ini juga sejalan indeks dolar terhadap enam mata uang atau DXY melemah ke level 97,92.Menurut pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, baik rupiah dan dolar AS tertekan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah secara tiba-tiba menyusul serangan Israel terhadap Iran yang memicu sentimen risk-off yang meluas.“Selain itu, Investor juga khawatir tentang tekanan tarif lebih lanjut setelah Presiden Donald Trump menuturkan bahwa ia akan segera menaikkan tarif otomotif,” kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (13/6).Adapun Israel menuturkan pada Jumat pagi bahwa mereka menyerang Iran, dan media Iran menuturkan ledakan terdengar di Teheran saat ketegangan meningkat atas upaya AS untuk memenangkan persetujuan Iran guna menghentikan produksi bahan untuk bom atom.Pembicaraan tarif Trump menambah suasana hati yang negatif dirinya yang memperingatkan pada Kamis lalu bahwa ia dapat segera menaikkan tarif otomotif, memicu kecemasan baru atas perdagangan hanya sehari setelah mengklaim bahwa kesepakatan perdagangan AS-China telah "selesai."Sementara dari sentimen dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memprakirakan kinerja penjualan eceran meningkat pada Mei 2025, sebagaimana tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang diprakirakan mencapai level 234,0 atau tumbuh 2,6 persen year on year (yoy).BI mencatat, prakiraan IPR Mei 2025 tersebut meningkat apabila dibandingkan bulan sebelumnya, yakni April 2025 yang kontraksi 0,3 persen yoy. Peningkatan kinerja penjualan tersebut didorong oleh kelompok barang budaya dan rekreasi, makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang.Secara bulanan, penjualan eceran pada Mei 2025 diprakirakan mencatat kontraksi sebesar 0,6 persen month to month (mtm), tidak sedalam kontraksi pada bulan sebelumnya. Dengan demikian, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.300 – Rp16.350 per USD.(kunthi fahmar sandy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *