Menkomdigi Pimpimin Langsung Evaluasi Infrastruktur Konektivitas Digital di Tiga Provinsi

koran-jakarta91 Dilihat

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar kegiatanMonitoring Konektivitas Digitalsecara daring yang dihadiri langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, melaluiplatformZoom Meeting. Kegiatan ini melibatkan warga, perangkat desa, tenaga pendidik, serta petugas kesehatan dari 14 titik lokasi layanan publik di tiga provinsi prioritas pembangunan: Maluku Utara, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar kegiatanMonitoring Konektivitas Digitalsecara daring yang dihadiri langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, melaluiplatformZoom Meeting. Kegiatan ini melibatkan warga, perangkat desa, tenaga pendidik, serta petugas kesehatan dari 14 titik lokasi layanan publik di tiga provinsi prioritas pembangunan: Maluku Utara, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya evaluasi dan pemantauan pemanfaatan infrastruktur konektivitas digital yang telah dibangun oleh pemerintah melalui Badan Layanan Umum BAKTI Komdigi. Sebanyak 27.858 lokasi publik kini telah terhubung dengan akses internet melalui kapasitas satelit SATRIA-1 dan 6.747 lokasi telah menerima sinyal seluler 4G," kata Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dala, keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya evaluasi dan pemantauan pemanfaatan infrastruktur konektivitas digital yang telah dibangun oleh pemerintah melalui Badan Layanan Umum BAKTI Komdigi. Sebanyak 27.858 lokasi publik kini telah terhubung dengan akses internet melalui kapasitas satelit SATRIA-1 dan 6.747 lokasi telah menerima sinyal seluler 4G," kata Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dala, keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BAKTI Komdigi Fadhilah Mathar menejalaskan bahwa sejak 2025, peningkatan kualitas layanan dilakukan melalui modernisasi jaringan transmisi dari VSAT ke microwave dan penyediaan komitmenCommitted Information Rate(CIR) sebesar 8 Mbps per lokasi melalui kerja sama dengan Telkomsat. Inisiatif ini diharapkan mampu menunjang produktivitas masyarakat setempat di bidang pendidikan, kesehatan, serta kewirausahaan digital.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BAKTI Komdigi Fadhilah Mathar menejalaskan bahwa sejak 2025, peningkatan kualitas layanan dilakukan melalui modernisasi jaringan transmisi dari VSAT ke microwave dan penyediaan komitmenCommitted Information Rate(CIR) sebesar 8 Mbps per lokasi melalui kerja sama dengan Telkomsat. Inisiatif ini diharapkan mampu menunjang produktivitas masyarakat setempat di bidang pendidikan, kesehatan, serta kewirausahaan digital.

“Kegiatan monitoring ini dilakukan secara reguler oleh BAKTI. Sebelumnya sudah kita lakukan di Papua dan Aceh. Yang berbeda saat ini adalah bahwa lokasi-lokasi yang terhubung pada pertemuan kita ini adalah lokasi penyediaan sinyal seluler 4G yang sejak Februari 2025 kapasitasnya telah kita migrasikan, ditingkatkan menjadi sebesar 8 Mbps sehingga ketersediaan kapasitas untuk setiap BTS menjadi lebih terjamin. Hal ini juga berpengaruh pada peningkatan performansi yang kita bisa lihat dari parameter radio sepertilatencydan penurunanpacket loss,” paparnya.

“Kegiatan monitoring ini dilakukan secara reguler oleh BAKTI. Sebelumnya sudah kita lakukan di Papua dan Aceh. Yang berbeda saat ini adalah bahwa lokasi-lokasi yang terhubung pada pertemuan kita ini adalah lokasi penyediaan sinyal seluler 4G yang sejak Februari 2025 kapasitasnya telah kita migrasikan, ditingkatkan menjadi sebesar 8 Mbps sehingga ketersediaan kapasitas untuk setiap BTS menjadi lebih terjamin. Hal ini juga berpengaruh pada peningkatan performansi yang kita bisa lihat dari parameter radio sepertilatencydan penurunanpacket loss,” paparnya.

Salah satu capaian penting lain yang juga dibahas dalam kegiatan ini adalah pemanfaatan satelit SATRIA-1 dengan kapasitas 150 Gbps, yang kini telah melayani ribuan titik layanan publik. Pemerataan akses ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun fondasi digital yang merata di seluruh Indonesia.

Salah satu capaian penting lain yang juga dibahas dalam kegiatan ini adalah pemanfaatan satelit SATRIA-1 dengan kapasitas 150 Gbps, yang kini telah melayani ribuan titik layanan publik. Pemerataan akses ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun fondasi digital yang merata di seluruh Indonesia.

Kegiatan monitoring juga menjadi forum dialog antara Menteri Komunikasi dan Digital dengan berbagai pihak di lapangan, termasuk Gubernur NTT, Gubernur Maluku Utara, Direktur Utama Telkomsat, kepala desa, kepala puskesmas, serta perwakilan masyarakat dan prajurit TNI di perbatasan RI–Timor Leste.

Kegiatan monitoring juga menjadi forum dialog antara Menteri Komunikasi dan Digital dengan berbagai pihak di lapangan, termasuk Gubernur NTT, Gubernur Maluku Utara, Direktur Utama Telkomsat, kepala desa, kepala puskesmas, serta perwakilan masyarakat dan prajurit TNI di perbatasan RI–Timor Leste.

"Digitalisasi sangat penting, terutama dalam mendukung program One Village One Product (OVOP) yang kami harapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan digitalisasi, akses ke pasar dan e-commerce menjadi lebih mudah, sehingga produk-produk unggulan dari NTT bisa menjangkau pasar yang lebih luas," tutur Gubernur Provinsi NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena.

"Digitalisasi sangat penting, terutama dalam mendukung program One Village One Product (OVOP) yang kami harapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan digitalisasi, akses ke pasar dan e-commerce menjadi lebih mudah, sehingga produk-produk unggulan dari NTT bisa menjangkau pasar yang lebih luas," tutur Gubernur Provinsi NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena.

"Dengan konektivitas, kualitas layanan kesehatan dan pendidikan dapat meningkat melalui pemanfaatan teknologi. Kami menghadapi kesulitan mencari tenaga pendidik di wilayah kami, namun kini anak-anak bisa belajar secara daring. Dalam bidang kesehatan, konektivitas memungkinkan kami melakukan telekonsultasi jarak jauh," papar Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda.

"Dengan konektivitas, kualitas layanan kesehatan dan pendidikan dapat meningkat melalui pemanfaatan teknologi. Kami menghadapi kesulitan mencari tenaga pendidik di wilayah kami, namun kini anak-anak bisa belajar secara daring. Dalam bidang kesehatan, konektivitas memungkinkan kami melakukan telekonsultasi jarak jauh," papar Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda.

Perwakilan masyarakat dari NTT, Maluku, dan Maluku Utara menyampaikan testimoni langsung mengenai dampak positif dari kehadiran layanan internet dan sinyal 4G terhadap kegiatan belajar-mengajar, pelayanan kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi lokal.

Perwakilan masyarakat dari NTT, Maluku, dan Maluku Utara menyampaikan testimoni langsung mengenai dampak positif dari kehadiran layanan internet dan sinyal 4G terhadap kegiatan belajar-mengajar, pelayanan kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi lokal.

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Inpres 9 Halmahera Barat, Nurul, bahwa kehadiran BAKTI Aksi di sekolahnya sangat membantu kegiatan belajar mengajar. "Para guru kini dapat mengikuti webinar secara online dengan lancar, dan siswa juga bisa memanfaatkan jaringan ini saat mengikuti asesmen di sekolah. Semoga dukungan ini terus berlanjut untuk kemajuan pendidikan di daerah kami," ungkapnya.

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Inpres 9 Halmahera Barat, Nurul, bahwa kehadiran BAKTI Aksi di sekolahnya sangat membantu kegiatan belajar mengajar. "Para guru kini dapat mengikuti webinar secara online dengan lancar, dan siswa juga bisa memanfaatkan jaringan ini saat mengikuti asesmen di sekolah. Semoga dukungan ini terus berlanjut untuk kemajuan pendidikan di daerah kami," ungkapnya.

Senada dengan Nurul, Kapten Arhanud Kasman Effendi Komandan Kompi II PAMTAS SATGAS RI-RDTL Inbate NTT mengungkapkan bahwa banyak manfaat yang dirasakan para anggotanya, bahkan masyarakat di sekitar pos perbatasan pun juga menerima manfaat dari program Kementerian Komdigi ini. “Manfaat itu adalah, kemudahan dalam mengakses internet secara lancar untuk mengetahui berita-berita dalam maupun luar negeri, mudah melaporkan setiap kegiatan yang ada di perbatasan. Dan, masyarakat juga mendatangi pos untuk menikmati fasilitas layanan akses internet ini,” cerita Kasman.

Senada dengan Nurul, Kapten Arhanud Kasman Effendi Komandan Kompi II PAMTAS SATGAS RI-RDTL Inbate NTT mengungkapkan bahwa banyak manfaat yang dirasakan para anggotanya, bahkan masyarakat di sekitar pos perbatasan pun juga menerima manfaat dari program Kementerian Komdigi ini. “Manfaat itu adalah, kemudahan dalam mengakses internet secara lancar untuk mengetahui berita-berita dalam maupun luar negeri, mudah melaporkan setiap kegiatan yang ada di perbatasan. Dan, masyarakat juga mendatangi pos untuk menikmati fasilitas layanan akses internet ini,” cerita Kasman.

Adanya peningkatan konektivitas digital, juga sangat membantu masyarakat di Desa Sasur Halamahera Barat, dalam mengakses informasi dan komunikasi. “Saat ini jaringan sudah dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, termasuk pendidikan, komunikasi antarwarga, hingga pengembanganweb sitedesa," ujar Inkarianto Christi Saban, Kepala Desa Sasur, Halmahera Barat.

Adanya peningkatan konektivitas digital, juga sangat membantu masyarakat di Desa Sasur Halamahera Barat, dalam mengakses informasi dan komunikasi. “Saat ini jaringan sudah dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, termasuk pendidikan, komunikasi antarwarga, hingga pengembanganweb sitedesa," ujar Inkarianto Christi Saban, Kepala Desa Sasur, Halmahera Barat.

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Bambang Wijanarko