Maudy Ayunda dikenal sebagai selebriti Indonesia yang sangat mementikan pendidikan dan berprestasi.
Ia berhasil lulus dari Oxford University jurusan Philoshopy, Politics, and Economics (PPE), dan kemudian diterima di dua kampus berbeda, yakni Harvard University dan Stanford University untuk melanjutkan S2.
Pada akhirnya, Maudy Ayunda memilih unruk kuliah di Stanford University dan lulus dengan gelar ganda untuk jurusan bisnis (M.B.A) dan pendidikan (M.A).
Namun siapa sangka, Maudy Ayunda yang meraih prestasi yang membanggakan di luar negeri sempat hampir tidak naik kelas karena keterbatasan bahasa Inggris.
Kala itu, Maudy Ayunda yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Al-Azhar harus pindah Mentari Intercultural School Jakarta yang semua kegiatannya menggunakan bahasa Inggris.
“Guru-gurunya semua pada bilang ‘ini kemungkinan Maudy nggak naik kelas ya,’ karena masuknya pertengahan tahun, terus kayak bahasa Inggris aku jelek banget,” kata Maudy Ayunda dalam podcast bersama Raditya Dika, dilihat pada Rabu (11/6).
“Maksudnya belum bisa ngikutin teman-teman yang lain karena pengantarnya menggunakan bahasa Inggris,” sambungnya.
Namun, kala mendengarkan kemungkinan tersebut, maudy Ayunda yang baru berusia 10 tahun itu malah makin semangat dan tertantang untuk menguji kemampuannya untuk bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan mengejar pembelajaran.
“Itu tuh tebakan aku sendiri ya, itu tuh jadi kayak turning point gitu. Di situ Maudy kecil yang berumur 10 tahun itu bisa memilih untuk mungkin menerima faith bahwa ‘yaudahlah nggak apa-apa nggak naik kelas’, atau kayaknya apa yang terjadi Maudy kecil itu somehow ter-challenge,” bebernya.
Beruntung, hasil kerja keras Maudy Ayunda terbayarkan. Ia tidak jadi tinggal kelas dan berhasil mengejar perjalanan dan proses belajar menggunakan bahasa Inggris walalupun pada awalnya mengalami kendala.
“Dalam situasi itu dan pada saat akhirnya naik kelas, walaupun nggak bagus-bagus amat nilainnya, sampai akhirnya bisa mulai perform dan lain-lain itu kayaknya menjadi poin kesadaran gitu buat gue dari dibilang bakal nggak naik kelas ternyata bisa gitu proses dan itu adalah hasil kerja keras dan pembelajaran,” imbuhnya.