Dunia Kerja Bergejolak, Indonesia dan AS Baru Mulai Bahas Strategi?

koran-jakarta35 Dilihat

JAKARTA – Kerja sama bilateral dapat membantu negara meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan, pertukaran tenaga kerja, dan program peningkatan kompetensi. Kerja sama ini dapat membuka peluang kerja baru bagi tenaga kerja di berbagai sektor, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

JAKARTA – Kerja sama bilateral dapat membantu negara meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan, pertukaran tenaga kerja, dan program peningkatan kompetensi. Kerja sama ini dapat membuka peluang kerja baru bagi tenaga kerja di berbagai sektor, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Ket. Ilutrasi-Bursa lowongan kerja yang digelar secara daring atau Virtual Job Fair.

Kerja sama bilateral dapat membantu negara menjajaki peluang kerja di berbagai negara dengan standar perlindungan dan tingkat upah yang lebih baik. Dengan meningkatkan kualitas SDM dan menciptakan peluang kerja yang lebih baik, kerja sama bilateral dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja suatu negara di pasar global

Kerja sama bilateral dapat membantu negara menjajaki peluang kerja di berbagai negara dengan standar perlindungan dan tingkat upah yang lebih baik. Dengan meningkatkan kualitas SDM dan menciptakan peluang kerja yang lebih baik, kerja sama bilateral dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja suatu negara di pasar global

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Amerika Serikat, Keith E. Sonderling, berdialog terbuka mengenai strategi dan pengalaman dalam menghadapi dinamika ketenagakerjaan global.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Amerika Serikat, Keith E. Sonderling, berdialog terbuka mengenai strategi dan pengalaman dalam menghadapi dinamika ketenagakerjaan global.

“Pertemuan bilateral ini memberi peluang besar bagi kami untuk bertukar gagasan dan belajar dari pengalaman satu sama lain, khususnya dalam membangun sistem ketenagakerjaan yang lebih tangguh dan inklusif,” kata Menaker di sela-sela Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) ke-113 di Jenewa, Swiss, Kamis (12/6).

“Pertemuan bilateral ini memberi peluang besar bagi kami untuk bertukar gagasan dan belajar dari pengalaman satu sama lain, khususnya dalam membangun sistem ketenagakerjaan yang lebih tangguh dan inklusif,” kata Menaker di sela-sela Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) ke-113 di Jenewa, Swiss, Kamis (12/6).

Yassierli menuturkan, kedua pihak juga berbagi mengenai tantangan yang muncul akibat perkembangan teknologi, tuntutan keberlanjutan, dan perubahan struktur pasar kerja.

Yassierli menuturkan, kedua pihak juga berbagi mengenai tantangan yang muncul akibat perkembangan teknologi, tuntutan keberlanjutan, dan perubahan struktur pasar kerja.

Lebih lanjut, delegasi Indonesia dan AS saling bertukar informasi mengenai sejumlah isu strategis, mulai dari kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sistem penempatan tenaga kerja luar negeri, hingga inklusivitas penyandang disabilitas dalam dunia kerja.

Lebih lanjut, delegasi Indonesia dan AS saling bertukar informasi mengenai sejumlah isu strategis, mulai dari kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sistem penempatan tenaga kerja luar negeri, hingga inklusivitas penyandang disabilitas dalam dunia kerja.

Diskusi juga meninjau pelaksanaan program peningkatan kapasitas mediator hubungan industrial yang pernah didukung Pemerintah Amerika Serikat.

Diskusi juga meninjau pelaksanaan program peningkatan kapasitas mediator hubungan industrial yang pernah didukung Pemerintah Amerika Serikat.

Topik lain yang menjadi perhatian bersama lanjut Yassierli adalah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk analisis pasar kerja dan peningkatan layanan ketenagakerjaan, serta pengembangan green jobs yang mendukung transisi ekonomi hijau.

Topik lain yang menjadi perhatian bersama lanjut Yassierli adalah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk analisis pasar kerja dan peningkatan layanan ketenagakerjaan, serta pengembangan green jobs yang mendukung transisi ekonomi hijau.

“Indonesia melihat potensi besar untuk menjajaki kerja sama teknis dengan Amerika Serikat di bidang pelatihan vokasi untuk green jobs dan pengembangan sistem ketenagakerjaan berbasis teknologi,” ujarnya.

“Indonesia melihat potensi besar untuk menjajaki kerja sama teknis dengan Amerika Serikat di bidang pelatihan vokasi untuk green jobs dan pengembangan sistem ketenagakerjaan berbasis teknologi,” ujarnya.

Selain itu, Menaker menuturkan pertemuan ini merupakan awal yang baik untuk membangun dialog berkelanjutan dan membuka peluang kolaborasi di masa depan.

Selain itu, Menaker menuturkan pertemuan ini merupakan awal yang baik untuk membangun dialog berkelanjutan dan membuka peluang kolaborasi di masa depan.

“Kami terbuka untuk belajar dan menjalin sinergi,”kata Yassierli.

“Kami terbuka untuk belajar dan menjalin sinergi,”kata Yassierli.

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Wahyu AP

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Andreas Tanjung

Jumat, 13-Jun-2025 | Andreas Tanjung

Jumat, 13-Jun-2025 | Alfred

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Alfred

PT. Berita Nusantara © Copyright 2017 – 2025 Koran Jakarta .
All rights reserved.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *