Dukung Kampus Berdampak, Kampus STIH Adhyaksa Jalin Kerja Sama dengan Pemkot Surakarta

mediaindonesia93 Dilihat

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

GUNA menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan mendukung Kemendiktisaintek dalam program Kampus Berdampak, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa melakukan perjanjian kerja sama atau MoU dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta.

“Jalinan kerja sama atau MoU ini dengan Pemkot Surakarta merupakan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi serta melaksanakan kurikulum Kampus Berdampak dari Kemendiktisaintek,” kata Ketua STIH Adhyaksa Hasbullah, S.H., M.H., CIIQA pada penandatanganan MoU bersama Walikota Surakarta atau Solo, Respati Achmad Ardianto, di kampus STIH Adhyaksa Jakarta, Jumat (13/6).

MoU tersebut disaksikan Wakil Ketua STIH Adhyaksa  Bidang Akademik Adilla Meytiara Intan, S.H., LL.M,serta jajaran dosen dan mahasiswa STIH Adhyaksa.

Baca juga : Kampus Berdampak Perlu Jawab Kebutuhan Zaman dengan Aksi Konkret

Menurut Hasbullah dalam melaksanakan kampus berdampak pihaknya tidak mungkin berjalan sendiri. “Jadi mesti  berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti dengan Pemkot Surakarta atau Solo dan lain lain,” tukas Hasbullah dalam keterangannya.

Dia mengutarakan telah menjalin kerja sama pula dengan pemerintah daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan pemerintah daerah Lahat.

Terkait kerja sama dengan Pemkot Solo itu, Hasbullah mengungkapkan pihaknya mempunyai sumberdaya dan pengalaman luas dalam bidang pelayanan dan pelatihan bidang administrasi dan hukum.

Baca juga : Perguruan Tinggi Perlu Siapkan Infrastruktur Pendidikan Tanggap Terhadap teknologi

“Kami juga meminta kesediaan pak Walikota Solo untuk memberi kuliah umum dan praktisi mengajar,” tukasnya seraya menuturkan adanya usulan STIH Adhyaksa menjadi universitas. “Saat ini kami terus menyiapkan pemberkasan dan persyaratan menjadi universitas,” cetusnya.

Sementara itu, Walikota Surakarta atau Solo, Respati Achmad Ardianto, S.H., M.Kn mengapresiasi kolaborasi tersebut. “MoU dengan STIH Adhyaksa  untuk kampus berdampak dan tri dharma perguruan tinggi ini mesti dalam kerangka  kolaborasi khusus. Pasalnya kita menyiapkan kelanjutan infrstruktur fisik pada infrastruktur pembangunan sumber daya manusia,” kata Respati Achmad.

Menurutnya di  era skarang tidak bisa lagi multi tasking  mengingat tahun 2030 ke depan persaingan amat tinggi. “Jadi kami fokus untuk pengembangan SDM melalui kerjasama atau kolaborasi dengan STIH Adhyaksa ini .Warga kami bisa kami kuliahkan di kampus ini,” tukasnya.

Respati juga meminta pihak STIH Adhyaksa dengan MoU ini  dapat memberi bantuan solutif dalam penataan regulasi yang ada di wilayahnya. “Kami banyak Perda namun kurang berjalan efektif penindakan atau eksekusinya,” pungkasnya.(H-2)

Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.

Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.

Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.

Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.

Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.

Copyright @ 2025 Media Group – mediaindonesia. All Rights Reserved

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *