Pemilik Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi Didenda Rp 15 Juta

Para pelanggar uji emisi divonis denda jutaan rupiah. Dalam kasus ini, bahkan ada pemilik kendaraan yang didenda sampai Rp 15 juta.

Setidaknya enam pelanggar Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara menjalani Sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (11/6), kemarin.

Para pelanggar ini sebelumnya terjaring dalam Operasi Gabungan Penegakan Perda No. 2 Tahun 2005 yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup, bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub) dan Subdit Gakkum Polda Metro Jaya di Plumpang, Jakarta Utara, Selasa (3/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Bidang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP DKI Jakarta, R.M. Tamo Sijabat mengungkapkan, enam pelanggar dijatuhi hukuman denda dengan besaran antara Rp 1,5 juta hingga Rp 15 juta. Salah satu perusahaan layanan logistik dikenakan denda tertinggi, yakni 15 juta.

"Sebanyak empat pelanggar hadir dalam sidang Tipiring, sementara dua lainnya diputus tanpa kehadiran pelanggar atau verstek oleh hakim. Jenis kendaraan yang tidak lulus uji emisi didominasi oleh kendaraan barang berat seperti truk tractor head, mobil barang bak tertutup dan mobil tangki," katanya seperti dikutip dari siaran pers Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta

Tamo mengingatkan, para pengemudi dan pemilik kendaraan untuk tidak sembarangan dalam penggunaan bahan bakar, karena hal tersebut dapat mempengaruhi hasil uji emisi. Pemilik maupun pengemudi diminta menggunakan bahan bakar sesuai dengan standar dan melakukan perawatan rutin kendaraan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menegaskan, pihaknya terus mendorong langkah konkret dalam mengendalikan pencemaran udara di Jakarta, salah satunya melalui penegakan uji emisi kendaraan.

Langkah ini, kata Asep, merupakan implementasi dari Kepgub No. 576 tahun 2023 tentang Strategi Pengendalian Pencemaran Udara (SPPU) dan Surat Edaran Menteri LHK Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Kebijakan itu menegaskan untuk menjatuhkan sanksi terhadap setiap orang yang melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengendalian pencemaran udara dan/atau ketentuan dokumen lingkungan hidup, termasuk pengendara kendaraan bermotor yang tidak mematuhi baku mutu emisi sumber bergerak dan usaha dan/atau kegiatan yang tidak memenuhi baku mutu emisi sumber tidak bergerak.

"Selain penegakan hukum uji emisi, kampanye, sosialisasi dan aktivasi untuk membangun kesadaran warga digalakkan, seperti peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2025, yang mengusung tema 'Udara Kita Bersih'. Tema ini menjadi pengingat bahwa pengendalian polusi udara adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat, termasuk komunitas, aktivis, dan pelajar," sebut Asep.

Honda HR-V Turbo Masih Dijual, Tinggal Habiskan Stok

Honda HR-V sekarang tersedia opsi e:HEV alias hybrid. Pada jajaran model Honda HR-V, e:HEV RS sekaligus menjadi varian tertinggi yang saat ini dijual Honda. Sebelumnya, varian tertinggi Honda HR-V adalah RS Turbo dengan banderol Rp 551.4 juta. Rupanya, dengan kemunculan HR-V hybrid, Honda menyetop produksi varian Turbo.

Posisinya digantikan HR-V e:HEV yang sudah dibekali teknologi hybrid, konsumsi BBM lebih irit dan harga lebih terjangkau.

Perlu diketahui, banderolan HR-V e:HEV dijual Rp 449 juta, sedangkan trim tertinggi HR-V e: HEV RS dibanderol Rp 488 juta. Ada selisih hingga lebih dari 60 juta antara mobil hybrid dan turbo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusak Billy sebagai Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor menuturkan kontribusi varian turbo bukan angka yang besar untuk total penjualan HR-V.

"Sedikit ya. Karena mungkin harganya mahal ya," kata Billy di Anyer, Banten, belum lama ini.

"Karena kan turun Rp 63 juta, ya,"

HR-V saat ini menjadi salah satu SUV kompak terpopuler di kalangan masyarakat Indonesia. Meski diadang banyak rival, nyatanya Honda HR-V masih sanggup memenangi hati para pencinta SUV kompak dalam negeri.

Honda memastikan sudah tidak lagi memproduksi HR-V Turbo RS. Kini mobil tersebut tinggal menyisakan stok saja di dealer.

"Masih (stok HR-V Turbo), tapi tinggal sedikit," tambah Billy.

HR-V e:HEV menggunakan mesin konvensional yang dikombinasi baterai dan juga sistem motor listrik, yang membuat konsumsi bahan bakarnya sangat efisien.

Konsumsi BBM Honda HR-V bahkan mengalahkan mobil-mobil Low Cost Green Car (LCGC). Honda dengan percaya diri berani menyebut konsumsi BBM HR-V bisa sampai 25 km per liter. Sebagai perbandingan, mobil LCGC rata-rata punya konsumsi BBM 20 km/liter.

"Berdasarkan uji kementerian perhubungan efisiensi bisa tercapai 25.51 km per liter dengan emisi gas buang 95 gram CO2 per km. Sementara uji internal kami mencatat 25.5 km per liter dalam kota, dan 25 km per liter di jalur sub urban, dengan tangki penuh 40 liter jarak tempuh kira kira bisa 1.000 km cukup untuk perjalanan jauh tanpa harus khawatir mengenai charging station ataupun pom bensin," jelas Billy.

Mobil Taktis ‘Pandu’ Buatan Pindad: Dulunya Diesel Sekarang Listrik

Pindad menambah panjang daftar kendaraan taktisnya lewat peluncuran MV3 EV Pandu. Mobil itu sebelumnya mengusung mesin diesel namun kini sudah tak lagi berasap.

Presiden Prabowo Subianto turut hadir dalam peluncuran kendaraan taktis terbaru produksi PT Pindad, MV3 EV yang diberi nama 'Pandu'. Peresmian ditandai dengan penandatanganan pelat kendaraan oleh Prabowo sebagai simbol dimulainya era kendaraan taktis ramah lingkungan buatan dalam negeri.

MV3 EV Pandu merupakan hasil pengembangan dari platform kendaraan operasional EV3 yang sebelumnya sudah disuplai ke Kementerian Pertahanan. Kendaraan yang semula berbasis mesin pembakaran internal (ICE) diesel tersebut kini telah diubah menjadi kendaraan bertenaga listrik penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pandu ini berbasis kendaraan EV3, di mana EV3 ini adalah merupakan kendaraan operasional yang sudah kami develop dan sudah kami supply ke Kementerian Pertahanan. Dari situ kita meng-improve lagi, kita melakukan development lagi untuk mengubah EV3 yang awalnya berbasis ICE atau Internal Combustion Engine dengan diesel menjadi EV," ujar Vice President PT Pindad, Rakhmad Aryo dikutip laman Sekretariat Kabinet.

pengembangan kendaraan listrik taktis ini tidak hanya sejalan dengan visi pertahanan negara, tetapi juga mendukung kebijakan energi terbarukan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden. PT Pindad pun menyampaikan komitmen untuk membangun ekosistem industri kendaraan listrik dalam negeri.

"Kita tidak hanya membangun produk, kita juga membangun ekosistem industri. Jadi semua part dari Pandu nantinya akan kita upayakan bisa dilakukan produksi secara nasional, secara lokal," jelas Rakhmad.

MV3 EV Pandu punya spesifikasi yang serupa dengan Morino EV. MV3 EV merupakan kendaraan berbahan bakar elektrik yang ditujukan untuk mendukung operasional dengan mobilitas tinggi.

Kendaraan tersebut dibekali motor listrik dengan semburan daya 160 HP / 125kW dan kecepatan maksimum 100 km/jam. Dengan kapasitas baterai 292 V (150.000 mAh), Pandu mampu menjangkau jarak tempuh hingga 170 km.

Mitsubishi Fuso dan Hino Merger!

Daimler Truck dan Toyota Motor Corporation resmi mengumumkan penandatanganan kesepakatan final (Definitive Agreements) untuk melaksanakan merger Mitsubishi Fuso dan Hino dalam posisi yang setara. Ini tujuan Mitsubishi Fuso dan Hino bergabung.

Dijelaskan Daimler dalam keterangan resmi, kolaborasi strategis ini akan menyatukan kekuatan kedua perusahaan untuk membentuk pusat kekuatan baru industri truk asal Jepang yang lebih tangguh dan kompetitif, demi memberi nilai lebih bagi seluruh pemangku kepentingan.

"Integrasi Mitsubishi Fuso dan Hino adalah langkah bersejarah. Dua kekuatan besar kini bersatu menghadirkan solusi transportasi rendah karbon. Skala adalah kunci dalam transformasi teknologi industri ini, dan kami percaya kepemimpinan Karl Deppen akan membawa perusahaan baru ini ke level selanjutnya," ungkap CEO Daimler Truck Karin Rådström dalam keterangan resminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan hasil merger ini nantinya akan punya lebih dari 40.000 karyawan dan skala operasi, sumber daya, dan kepemimpinan teknologi yang mumpuni buat membentuk masa depan industri kendaraan niaga di kawasan Asia-Pasifik dan pasar global lainnya.

Holding company baru yang menaungi hasil merger ini direncanakan mulai beroperasi pada April 2026 dan akan melantai di bursa sebagai entitas publik. Lebih jelas, berikut poin-poin kesepakatan merger Mitsubishi Fuso dan Hino:

1. Mitsubishi Fuso dan Hino akan bergabung secara setara dan bekerja sama dalam pengembangan, pengadaan, dan produksi kendaraan niaga.

2. Perusahaan holding baru hasil merger direncanakan mulai beroperasi pada April 2026.

3. Daimler Truck dan Toyota masing-masing akan memiliki 25% saham di perusahaan holding tersebut.

4. Holding company akan memiliki 100% saham Mitsubishi Fuso dan Hino.

5. Direncanakan untuk mencatatkan perusahaan ini di Prime Market Bursa Saham Tokyo.

Detail lebih lanjut, termasuk nama resmi perusahaan holding akan diumumkan dalam beberapa bulan ke depan. Proses ini masih menunggu persetujuan dari dewan direksi, pemegang saham, dan otoritas terkait.

"Hari ini adalah momen penting bagi semua pemangku kepentingan. Dengan menyatukan kekuatan, merek, dan keahlian kami, kami siap mendukung pelanggan lebih baik. Saya merasa terhormat dipercaya memimpin perusahaan baru ini," kata CEO Mitsubishi Fuso & CEO terpilih holding company Karl Deppen.

Melalui merger Mitsubishi Fuso dan Hino, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional-mulai dari pengembangan hingga produksi-sekaligus memperkuat daya saing industri kendaraan niaga Jepang dan memperkokoh fondasi industri otomotif di kawasan Asia.

Holding company baru ini akan menjadi kontributor penting bagi pelanggan dan industri otomotif secara global. Fokusnya meliputi dekarbonisasi, efisiensi logistik, dan juga pengembangan teknologi masa depan seperti CASE (Connected, Autonomous, Shared, Electric), termasuk teknologi hidrogen.

"Kolaborasi ini adalah kesempatan langka. Selain sinergi operasional, kami percaya ada nilai besar dari penyatuan budaya yang berbeda. Dengan semangat yang sama, kami siap membentuk tim yang kuat dan berkontribusi positif bagi masyarakat," timpal CEO Hino Satoshi Ogiso.

Tampang GAC AION E9 PHEV, Calon Pesaing Toyota Alphard-Denza D9

Jakarta- GAC AION Indonesia memamerkan mobil MPV premium mereka, E9 PHEV. Ini wujudnya.

GAC AION memamerkan mobil MPV premium mereka, E9 PHEV, yang bakal menjadi lawan Toyota Alphard dan Denza D9. Mobil ini dipamerkan di sela-sela peresmian pabrik  GAC-Indomobil di Purwakarta, Jawa Barat (10/6/2025). Foto: Luthfi Anshori/detikOto

AION E9 PHEV dikonfirmasi menjadi model selanjutnya yang akan diperkenalkan di Indonesia. Sebelumnya, GAC telah memperkenalkan model AION Y Plus, V, dan juga tipe  Hyptec HT. AION V menjadi model mobil listrik pertama yang dirakit di pabrik GAC-Indomobil di Purwakarta. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Jika diperhatikan, AION E9 PHEV yang dipamerkan di Purwakarta memang tampak siap diperkenalkan di Indonesia. Sebab model ini sudah mengadopsi setir kanan atau RHD  (right hand drive). Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Secara tampilan, AION E9 PHEV ini mirip-mirip seperti MPV premium kebanyakan. Bagian depannya menggunakan grille besar. Sepintas mirip spindle grille yang dimiliki MPV  premium Jepang, Lexus. AION E9 PHEV juga dibekali lampu LED dan DRL LED yang sporty, memanjang hingga ke bagian grille. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Kemewahan MPV berbentuk boxy ini terus mengalir hingga ke bagian belakang, di mana lampu belakang sudah mengadopsi full LED, dengan desain lampu berbentuk agresif dan menyambung hingga ke pintu bagasi belakang. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Mengutip situs GAC Singapura, AION E9 PHEV menggabungkan mesin 2.000 cc dengan motor listrik dan baterai. Kombinasinya bisa menghasilkan tenaga maksimal 140 kW (188 dk) dan torsi puncak 330 Nm. Mobil ini menggunakan baterai GAC Magazine Battery 2.0. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

AION E9 PHEV memiliki kapasitas tangki bensin berukuran jumbo, 56 liter. Dibutuhkan jarak hingga 1.032 km untuk membuat tangki bahan bakar tersebut kosong kembali. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Lorenzo Sebut Toprak Tidak Cocok Kendarai Motor MotoGP Yamaha

Legenda MotoGP Jorge Lorenzo turut mengomentari kepindahan pebalap tim BMW WSBK Toprak Razgatlioglu ke tim Pramac Yamaha MotoGP pada musim depan. Menurut Lorenzo, Toprak tidak cocok mengendarai motor MotoGP Yamaha YZR-M1. Toprak disebut-sebut lebih cocok mengendarai motor MotoGP Honda atau Ducati.

"Wow! Itu berita yang luar biasa untuk semua penggemar MotoGP, kita semua suka membaca berita ini," ungkap Lorenzo melalui postingan di Instagram Story-nya, untuk mengomentari kepindahan Toprak ke tim satelit MotoGP, Pramac Yamaha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Lorenzo memberi penilaiannya terhadap Toprak. Lorenzo yang pernah membela tim MotoGP Yamaha, Honda, dan Ducati, menilai, Toprak lebih cocok membalap untuk tim MotoGP Ducati atau Honda.

"Saya pikir gaya balapnya lebih cocok untuk Ducati atau bahkan Honda. Tapi saya yakin dengan kesabaran dan waktu, Toprak akan sukses di MotoGP juga. Bakat dan skill pengeremannya tidak dapat dibantah," tambah pebalap berjuluk Por Fuera tersebut.

"Selamat kepada Toprak, Pramac, dan Yamaha atas kesepakatan ini," tutup pemegang gelar juara dunia MotoGP tiga kali tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Toprak resmi bergabung ke MotoGP pada musim 2026. Toprak bergabung dengan tim satelit Pramac Yamaha. Kemungkinan besar, pebalap Turki tersebut akan menggantikan posisi Jack Miller yang kontraknya habis di akhir musim 2025.

Saat ini Toprak masih membalap untuk tim BMW di ajang WSBK. Bersama BMW, Toprak menunjukkan dirinya bisa tampil bagus. Terbukti dengan gelar juara WSBK di 2024. Sebelumnya pebalap berjuluk El Turco tersebut juga menjuarai balapan WSBK bersama tim Yamaha pada musim 2021.

Membandingkan Pajak Tahunan Avanza di Malaysia dan Indonesia, Beda Jauh

Penjualan mobil di Malaysia naik di saat negara-negara tetangganya seperti Indonesia dan Thailand mengalami penurunan. Bahkan, kini Malaysia menjadi pasar otomotif terbesar kedua di Asia Tenggara, menggeser Thailand dan mendekati Indonesia.

Salah satu hal yang membuat industri otomotif Malaysia bergairah di tengah pasar global yang lesu adalah kemudahan kepemilikan kendaraan. Menurut Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, pemerintah Malaysia masih memberikan perhatian kepada industri otomotif.

"Ternyata semenjak Covid, Malaysia itu tidak mengubah kebijakan insentif untuk kendaraan bermotornya.Sehingga masyarakat sangat berminat untuk beli mobil. Di sisi lain lagi memang pendapatannya Malaysia lebih tinggi dari Indonesia ya. Nah kemudian Vietnam itu memberikan insentif pajak juga. Jadi insentif-insentif ini bisa mendorong sehingga ekonominya masih bisa tetap jalan. Begitu juga dengan Filipina. Jadi kita harus berkaca sama tiga negara itu ya. Karena Malaysia, Vietnam, dan Filipina, tetangga-tetangga kita semua kan kondisinya nggak jauh-jauh beda amat ya," ujar Kukuh saat berbincang dengan detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kukuh, pajak kendaraan di Malaysia juga tidak setinggi di Indonesia. Untuk pajak yang harus dibayarkan setiap tahun oleh pemilik kendaraan di sana tidak sampai jutaan rupiah.

"Di Malaysia mobil yang sama, Avanza misalnya, di sana tuh pajaknya cuma nggak sampai Rp 1 juta, tahunan. Di Indonesia mobilnya sama ya, pajaknya bisa sampai Rp 4 juta (per tahun)," kata Kukuh.

"Ini kan berat. Di samping tentunya ada masalah-masalah di balik itu yang membuat juga harga mobil Indonesia jadi relatif lebih mahal kan," ucap Kukuh.

Menurut Kukuh, pajak tahunan Avanza 1.5L di Malaysia hanya mencapai Rp 300 ribuan. Di sana tidak ada perpanjangan STNK 5 tahunan. Dan bea balik nama hanya sekitar Rp 500 ribuan. Juga tidak ada mutasi daerah.

Sementara itu, mobil yang sama yaitu Avanza 1.5L di Indonesia, pajak tahunannya bisa mencapai Rp 4 jutaan. Ditambah ada kewajiban perpanjangan STNK lima tahunan dan terdapat bea balik nama yang tinggi.

"Orang beli mobil (di Indonesia) harga dari pabrik Rp 100 juta, itu ujung-ujungnya bayarnya kan Rp 150 jutaan kan. Ya (karena) pajak-pajak tadi kan. Ada PPN, ada PPnBM, ada BBNKB, ada PKB, macam-macam lah.Sementara daya beli masyarakat kita lagi turun nih," katanya.

Segini Harga Mobil BYD Buat Pemain Timnas Uzbekistan, Hadiah dari Presiden Shavkat

40 mobil BYD Song Plus DM-i diberikan ke Timnas Uzbekistan sebagai apresiasi lolos Piala Dunia 2026. Begini spesifikasi dan harga mobil tersebut.

Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev memberikan mobil BYD kepada pemain Tim Nasional Uzbekistan beserta jajaran staf yang terlibat. Pemberian 40 mobil BYD itu merupakan bentuk apresiasi karena untuk pertama kalinya Uzbekistan lolos ke Piala Dunia.

Total ada 40 unit mobil BYD yang diberikan untuk para pemain dan staf. Mobil diberikan usai Uzbekistan meraih kemenangan 3-0 atas Qatar di putaran terakhir kualifikasi zona Asia. Seluruh mobil berkelir hitam. Di bagian kapnya terdapat stiker dengan warna khas bendera Uzbekistan. Kemudian terdapat juga stiker bertuliskan 'President Sovg'asi' yang berarti hadiah presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun mobil yang diberikan untuk pemain timnas dan stafnya itu adalah BYD Song Plus DM-i Champion. Di Uzbekistan, BYD Song Plus DM-i Champion ini ditawarkan dalam dua versi yaitu 110 km Flagship dan 150 km Flagship. BYD Song Plus DM-i Champion merupakan moobil berjenis plug-in hybrid yang memiliki panjang 4.775 mm, lebar 1.890 mm, dan tinggi 1.670 mm. Jarak sumbu rodanya 2.765 mm.

Bicara performa, BYD Song Plus DM-i mengusung mesin 1.5 BYD Special High-Efficiency yang bisa memuntahkan tenaga 81 kW dan torsi 135 Nm. Sedangkan motor listrik yang disematkan di bagian depan punya tanga 145 kW dan torsi 325 Nm. Transmisinya menggunakan electric hybrid system EHS dengan sistem penggerak FWD (Front Wheel Drive).

Dalam catatan BYD, konsumsi BBM-nya mencapai 4.5 l/100 km atau sekitar 22,22 km/liter. Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 8,5 detik. Fitur keamanannya cukup lengkap, di antaranya terdapat intelligent power brake, comfortable stop, stability control, automatic vehicle hold, hill start assist, electronic brake force disitribution, rollover prevention system, dynamic stabilization system, adaptive cruise control, surround 360 view camera, dua radar parkir di depan dan empat di belakang, hingga tire pressure monitoring system.

BYD juga sudah menyematkan intelligent cockpit system berupa BYD Smart Grids, bluetooth, 4G network, BYD Intelligent Cloud Service, hingga sistem perintah suara 'Hi, BYD'. Soal harga, BYD Song Plus DM-i Champion ini paling murah dijual seharga 387.2000.000 sum hingga 409.700.000 sum. Kalau dikonversi ke rupiah, maka paling murah dijual Rp 500 jutaan hingga yang termahal Rp 529 jutaan. (1 Uzbekistani Som = Rp 1,29).

Bila dihitung, kalau yang diberikan Presiden Shavkat adalah varian terendah, maka biaya yang dikeluarkan untuk 40 BYD Song Plus DM-i sebesar Rp 15,48 miliar. Sedangkan bila yang diberikan adalah varian tertinggi, maka biayanya Rp 21,16 miliar.

MV3 EV Pandu, Kendaraan Taktis Listrik Karya Anak Bangsa

Jakarta- Presiden Prabowo meresmikan MV3 EV Pandu, kendaraan taktis listrik buatan Pindad di Indo Defence 2025.

Pengunjung mengamati kendaraan taktis listrik MV3 EV Pandu milik Pindad dalam pameran Indo Defence di JIExpo Kemayoran.

Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan MV3 EV Pandu, kendaraan listrik buatan Pindad, sebagai simbol kemandirian teknologi militer nasional.

Nama “Pandu” diambil dari tokoh Mahabharata, merepresentasikan perintis, dengan harapan menjadi pemimpin inovasi kendaraan listrik pertahanan Indonesia.

MV3 EV Pandu dikembangkan dari basis MV3 alias Maung, kendaraan taktis 4×4 yang telah memiliki sejumlah varian seperti Garuda Limousine kepresidenan.

Desain MV3 EV mengedepankan mobilitas tinggi dan ketahanan di medan berat, dengan keunggulan ramah lingkungan dan minim emisi karbon.

Dengan motor elektrik bertenaga 160 HP dan baterai 292V berkapasitas 150.000 mAh, MV3 EV dapat menempuh jarak 170 km per pengisian penuh.

Kecepatan maksimal kendaraan listrik ini mencapai 100 km/jam, menjadikannya efisien untuk operasi militer jarak menengah hingga medan perkotaan.

MV3 EV Pandu juga dilengkapi fitur taktis terkini yang menunjang pengintaian, pengangkutan pasukan, dan keperluan tempur dengan sistem senyap.

Pameran Indo Defence 2025 menjadi panggung penting bagi Pindad memperkenalkan inovasi kendaraan tempur elektrik pertama buatan dalam negeri.

Tak Ada Jakarta di Jadwal Sementara Formula E Musim Depan

Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) telah merilis jadwal Formula E musim depan. Menariknya, dalam daftar sementara atau provisional schedule tersebut, tak ada nama Jakarta!

Formula E musim depan akan punya 18 seri yang dimulai dari Sao Paolo, Brazil pada Desember 2025. Sementara ada beberapa lokasi yang mendapat jatah double header atau dua kali balapan, misalnya seperti Jeddah, Berlin, Monaco, Shanghai, Tokyo dan London.

Dua tahun lalu, Formula E Jakarta juga mendapat jatah double header. Namun, musim ini, balapan hanya digelar sekali. Bahkan, Jakarta menghilang dari daftar Formula E musim depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan kontrak, Formula E Jakarta memang hanya digelar tiga tahun, yakni mulai musim 2022 hingga 2024. Namun, mengingat tahun lalu ada kontestasi politik, jatah balapan terakhir diundur ke tahun ini.

Hingga sekarang, belum ada keterangan resmi, apakah kontrak tersebut akan diperpanjang musim depan. Sebab, melalui jadwal yang telah dirilis, masih ada dua slot kosong untuk Jakarta, yakni di seri ke-11 atau 12.

Jika merujuk jadwal sementara yang dirilis, praktis hanya ada tiga negara Asia yang akan menggelar Formula E musim depan, yakni Arab Saudi, China dan Jepang. Sedangkan sisanya bertempat di Eropa dan Amerika Selatan.