Siasat China Atasi Krisis Bayi: Tawarkan Anestesi Epidural saat Bersalin

China masih terus mencari cara agar warganya ingin memiliki anak. Terbaru, pemerintah China akan mewajibkan semua rumah sakit tersier menawarkan anestesi epidural saat bersalin.

Langkah tersebut dianggap akan membantu mempromosikan kehamilan dan lingkungan melahirkan yang ramah bagi wanita.

Dilaporkan Reuters, Komisi Kesehatan Nasional China menuturkan rumah sakit tersier dengan lebih dari 500 tempat tidur harus menyediakan layanan anestesi epidural selambatnya akhir 2025. Sementara RS sekunder dengan 100 tempat tidur harus menyediakan layanan tersebut di tahun 2027.

Sekitar 30 persen wanita hamil di China menerima anestesi untuk menghilangkan rasa sakit saat melahirkan, dibandingkan dengan lebih dari 70 persen di beberapa negara maju. Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan epidural untuk wanita hamil yang sehat yang ingin menghilangkan rasa sakit dan epidural digunakan secara luas di banyak negara di seluruh dunia.

"Langkah tersebut akan meningkatkan tingkat kenyamanan dan keamanan layanan medis dan lebih jauh meningkatkan rasa bahagia orang-orang dan mempromosikan lingkungan yang ramah untuk melahirkan," kataNHC.

Semakin banyak provinsi di China juga mulai memasukkan biaya anestesi persalinan sebagai bagian dari skema asuransi kesehatan mereka untuk mendorong lebih banyak wanita memiliki anak.

Biaya pengasuhan anak yang tinggi serta ketidakpastian pekerjaan dan ekonomi yang melambat telah membuat banyak anak muda China enggan menikah dan memulai sebuah keluarga.

Rekomendasi Jam Makan Malam Buat yang Lagi Diet, Pejuang Body Goals Merapat

Waktu makan malam menjadi salah satu faktor yang sering dibahas oleh mereka yang sedang diet. Tapi sebenarnya, makan malam jam 7 atau jam 9, mana yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan?

Dikutip dari Times of India, pemilihan waktu makan malam memang tidak akan membantu membakar lemak tubuh, namun ini dapat membantu tubuh untuk memproses makanan, menyimpan lemak, dan mengelola rasa lapar.

Tubuh memiliki jadwal internal yang dikenal sebagai 'ritme sirkadian'. Jadwal ini mengatur banyak hal, mulai dari tidur, tingkat energi, hormon, metabolisme, dan pencernaan.

Saat seseorang makan malam terlalu larut, ini sama saja mereka meminta tubuh untuk lembur, sehingga metabolisme bisa saja terganggu dan membuat berat badan justru susah turun.

Hal ini membuat makan jam 7 malam dinilai lebih baik bagi mereka yang sedang berjuang menurunkan berat badan. Pasalnya, tubuh masih memiliki waktu yang cukup untuk mencerna makanan sebelum tidur.

Sebuah studi yang terbit di tahun 2020 di The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menunjukkan bahwa orang yang makan malam pukul 10 malam memiliki kadar gula lebih buruk dan membakar lebih sedikit lemak, daripada mereka yang makan pukul 6 sore.

Makan tidak terlalu larut, seperti jam 7 malam juga bisa menghindari kembung, serta menurunkan keinginan untuk makan di tengah malam. Selain itu, ini juga secara alami telah menciptakan 'puasa' malam yang lebih lama, sehingga bagus dalam memanfaatkan simpanan lemak.

Lalu, apa yang terjadi jika makan terlalu larut, seperti pukul 9 malam?

Makan terlalu malam dapat mengganggu metabolisme. Terlebih jika seseorang memilih untuk langsung tidur setelah makan. Ini berarti tidak memberikan jeda kepada tubuh untuk mencerna makanan, sehingga berpengaruh pada penambahan berat badan.

Namun, jika terpaksa harus makan pukul 9 malam, maka pilihlah jenis makanan yang tidak terlalu 'berat' tapi tetap mengenyangkan. Hindari makanan berminyak atau yang manis-manis.

Berjalan kaki sebentar setelah makan terlalu larut juga bisa membuat perbedaan pada sistem pencernaan dan kadar gula darah.

Jangan Lengah, Ini Tanda Tubuh Sudah Kebanyakan Gula

Gula memberikan rasa manis yang nikmat dan sering menjadi bagian dari makanan dan minuman favorit. Namun, di balik rasanya yang enak, konsumsi gula berlebih bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Banyak orang yang mengonsumsi gula secara berlebihan. Ketika itu terjadi, tubuh bisa memberikan sinyal yang harus disadari agar konsumsi gula dapat dikurangi.

Saat kebanyakan mengonsumsi gula, tanda-tanda yang dapat terlihat yaitu, rasa lapar yang meningkat, berat badan yang bertambah, hingga mudah tersinggung.

Tanda pertama ketika mengonsumsi banyak kalori ekstra dari gula tambahan adalah rasa lapar yang meningkat. Dikutip dari Everyday Health, gula hanya memuaskan selera, tapi tidak benar-benar mengenyangkan.

Terlebih, gula bisa merusak hormon lemak, seperti leptin yang menghambat rasa lapar. Jadi, saat makan gula, seseorang akan terus ingin mengonsumsi lebih banyak gula dan merasa lebih lapar.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang mengandung gula meningkatkan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak. Dikutip dari Times of India, mengonsumsi gula, terutama dari makanan olahan dan minuman manis bisa meningkatkan kadar lemak.

Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa mengganggu produksi kolagen dan elastin pada kulit, yang bisa menyebabkan jerawat, kerutan, dan masalah kulit lainnya. Selain itu, terlalu banyak gula juga membuat kulit lebih rentan terhadap kerutan, seiring bertambahnya usia.

Nyeri sendi juga bisa menjadi tanda tubuh sudah kebanyakan gula. Sebab, mengonsumsi terlalu banyak gula bisa membuat peradangan sistemik yang menyebabkan nyeri sendi.

Sulit untuk tidur? Coba perhatikan makanan apa yang telah dikonsumsi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan yang tinggi diduga terkait dengan kualitas tidur yang buruk. Siklus tidur dan kualitas tidur diatur oleh cahaya, suhu ruangan, serta kontrol glikemik."Bagi seseorang yang secara kronis mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebihan, hal itu benar-benar dapat mengacaukan siklus tidur dan kualitas tidur mereka," kata pelatih kesehatan di New York City, Jessica Cording, RD.

Terlalu banyak gula juga bisa menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang mengandung gula berhubungan signifikan dengan tekanan darah tinggi dan kondisi hipertensi yang lebih tinggi.

Meski demikian, belum ditemukan hubungan sebab-akibat langsung antara gula dan hipertensi. Hanya saja, ilmuwan meyakini, kadar glukosa yang tinggi bisa merusak lapisan pembuluh darah, sehingga lipid, seperti kolesterol lebih mudah menempel pada dinding pembuluh darah.

Ketika itu, pembuluh darah mengeras dan tekanan darah akan naik.

Konsumsi gula yang tinggi bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Untuk itu, sertakan makanan utuh yang kaya akan vitamin dan mineral dalam pola makan agar sistem kekebalan tubuh semakin kuat. Batasi konsumsi minuman manis dan makanan olahan.

Rasa lelah bisa disebabkan oleh jumlah gula yang dikonsumsi dalam makanan. Gula mudah diserap dan dicerna. Seberapa banyak pun gula yang dimakan, dalam 30 menit rasa lapar akan datang lagi bahkan merasa kekurangan energi.Perubahan besar kadar gula darah dan insulin bisa menyebabkan anjloknya kadar energi dan memengaruhi tingkat energi secara keseluruhan.

Merasa makanan tidak semanis biasanya, sehingga perlu melanjutkan gula bisa menjadi tanda kebanyakan konsumsi gula. Dalam kondisi ini, otak telah dilatih untuk mengharapkan tingkat kemanisan yang sangat tinggi.

Ketika mulai terbiasa, akan lebih sulit untuk merasa puas dengan makanan manis. Justru, malah mengharapkan tingkat kemanisan yang lebih tinggi.

Rasa murung, mudah tersinggung, gelisah, dan stres bisa jadi pertanda bahwa tubuh mengonsumsi terlalu banyak gula. Penelitian menunjukkan, mengonsumsi terlalu banyak gula bisa memicu peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi.

Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula tambahan merupakan faktor resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan akibat dari sel-sel tubuh yang kehilangan kepekaannya terhadap hormon insulin, yang mengendalikan kadar gula darah.

Organisasi kesehatan dan para peneliti di seluruh dunia menyepakati pentingnya membatasi asupan gula bebas. Dikutip dari NHS, gula bebas adalah sejenis gula yang ditambahkan ke makanan dan minuman, serta gula yang terbentuk alami, seperti dalam madu dan sirup.

American Heart Association menyarankan asupan maksimum gula harian sebagai berikut:

Foto Fenomena Fetus in Fetu, Ketika Hidup dengan ‘Janin Parasit’ di Tubuhnya

Jakarta- Fenomena fetus in fetu dijelaskan sebagai kondisi langka adanya janin di dalam janin manusia. Berikut beberapa kasus yang pernah ditemukan di dunia.

Dokter di China melaporkan kasus seorang anak perempuan berusia 1 tahun lahir dengan satu janin yang 'terperangkap' di dalam kepalanya. Ahli bedah langsung melakukan operasi karena pasien mengalami pembengkakan kepala parah, tetapi ia meninggal dua minggu kemudian karena kerusakan pada otaknya. (Foto: American Journal of Case Reports.)

Bayi laki-laki berusia empat bulan datang dengan massa di dalam testis di rongga panggul kiri yang terdeteksi selama pemeriksaan pranatal ibu pada usia kehamnilan 29 minggu. Ditemukan massa berukuran sekitar 4,0 × 3,0 cm di perut kanan bawah. Tidak ada jaringan testis yang teraba di skrotum kiri atau daerah inguinal, sementara testis kanan teraba di skrotum kanan. (Foto: Case Reports article Frontiers.)

Seorang laki-laki berusia 16 tahun datang ke rumah sakit dengan benjolan disertai nyeri di perutnya, yang pertama kali diketahui 10 tahun lalu. Setelah diperiksa, ternyata itu merupakan jaringan kembarannya yang berukuran 14x11x5 cm. (Foto: Cureus Part of Springer Nature.)

Seorang wanita 21 tahun datang ke bedah rawat jalan (OPD) dengan riwayat klinis benjolan di perut kanan atas selama 6-7 tahun, yang terus membesar disertai rasa nyeri. Ternyata ditemukan komponen jaringan lunak janin yang berukuran 22,5 x 14,1 x 12,5 cm. (Foto: Case Reports in Radiology.)

Raudhah: Pelukan Langit di Antara Dua Dunia, Ketika Hati Bersujud dan Semesta Terdiam

Ketika kaki menapak di atas karpet hijau itu, dunia seakan berhenti. Tidak ada lagi suara riuh, tidak ada lagi beban duniawi. Hanya ada detak jantung yang berubah jadi dzikir, dan air mata yang luruh dalam diam membasahi lantai surga yang dirindukan.

Dan saat dahi menyentuh bumi, itulah titik terendah manusia namun paling tinggi nilainya di hadapan Allah. Neurosains membuktikan, dalam posisi sujud, korteks prefrontal otak yang berperan dalam logika dan ego menyentuh bumi, menandakan kepasrahan total. Aktivitas ini memicu pelepasan neurotransmitter seperti serotonin dan endorfin, hormon kebahagiaan yang membawa ketenangan luar biasa.

Dalam kesunyian Raudhah, otak memasuki gelombang alpha dan theta, gelombang yang muncul saat seseorang sedang dalam kondisi relaksasi mendalam dan meditasi spiritual. Ini bukan sekadar ibadah, ini adalah penyembuhan. Sujud dalam Raudhah merangsang keseimbangan sistem saraf otonom, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan memperkuat koneksi hati dan otak.

Di taman surga ini, bukan hanya tubuh yang sujud, tetapi seluruh luka batin ikut rebah. Air mata bukanlah tanda kelemahan, tetapi bahasa paling jujur antara hamba dan Tuhannya. Di Raudhah, air mata adalah obat jiwa. Dalam diam, saraf-saraf pun bertasbih. Dan seluruh tubuh menyatu dalam kehambaan yang paling dalam.

Raudhah adalah titik temu antara dua dunia: dunia fana yang lelah, dan akhirat yang penuh cahaya.

Di sinilah, cinta kepada baginda Rasullullah menjadi nyata. Di sinilah, rindu menemukan rumahnya. Dan di sinilah, semesta pun ikut menunduk, menyaksikan satu hati bersujud, dalam pelukan langit, untuk selamanya.

Catatan redaksi:Penulis merupakan anggota Amirull Hajj 2025 sekaligus Kepala BPOM RI.Video: Penampilan Kepala BPOM Taruna Ikrar Beri Kuliah di HarvardVideo: Penampilan Kepala BPOM Taruna Ikrar Beri Kuliah di Harvard(up/up)neurosainsraudahraudhahotaksarafbpomtaruna ikrar

RUPST Siloam Siapkan Proyek Robotik-AI untuk Operasi dan Rekam Medis di 2025

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024 PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) meluncurkan peta jalan strategis lima tahunan baru, yakni Next Generation Siloam (NGS).

Demi mendukung visi ini, Siloam berencana akan membuka empat rumah sakit baru pada tahun 2025, serta tambahan empat lagi di tahun 2026. Selain itu, Siloam juga membeberkan terkait proyek robotik hingga Artificial Intelligence (AI).

CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady menegaskan transformasi layanan kesehatan dengan bantuan robotik dan AI ini akan meningkatkan kepuasaan para pasien.

Saat ini, Siloam Hospital telah memiliki satu teknologi bedah robotik yakni Da Vinci XI yang beroperasi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Teknologi ini dapat membantu operasi perut, pencernaan, ginjal, saluran kemih, rahim, hingga organ wanita dengan inovasi bedah minim sayatan.

"Berikutnya yang akan kami hadirkan adalah robot untuk brain (otak), kalau (tindakan bedah) dengan robot pasti hasilnya akan lebih baik lagi. Lalu, robot untuk knee, untuk mengganti tempurung lutut di Mampang dan Kebon Jeruk," kata Caroline saat sesi public expose RUPST, di Kabupaten Tangerang, Rabu (11/6/2025).

Selain menghadirkan teknologi robotik, Caroline melanjutkan bahwa Siloam Hospitals juga akan memperkenalkan kecerdasan buatan sebagai teknologi yang akan membantu dokter dan perawat mencatat rekam medis pasien.

"Rumah sakit layanan kesehatan adalah satu bidang yang akan sangat diuntungkan oleh aktivasi AI. Dalam hal ini Siloam akan sangat agresif dalam kami menerapkan AI," kata Caroline.

"Ini adalah tools (alat) agar dokter lebih produktif, efisien, lebih cepat, lebih tepat dalam mendiagnosis dan menganalisis," lanjutnya.

Terkait laporan keuangan, Siloam mencatatkan hasil yang stabil. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 12,2 triliun, EBITDA dasar sebesar Rp 2,76 triliun dan laba bersih Rp 950 miliar.

Terkait dividen, diputuskan bahwa seluruh laba bersih di tahun 2024 dicatat sebagai laba ditahan perseroan. Ini berarti tidak ada pembagian dividen kepada para pemegang saham untuk tahun buku ini.

Kentut di Depan Pasangan Menandakan Hubungan yang Sehat? Pakar Bilang Begini

Namun, ada juga yang menganggap hal ini sebagai sebuah kedekatan dan kenyamanan dengan pasangan. Lantas, apakah kentut di depan pasangan baik untuk sebuah hubungan?

Kentut terjadi saat tubuh mengeluarkan gas dari sisi pencernaan yang wajar terjadi. Usus menghasilkan gas yang harus dikeluarkan secara berkala.. Dikutip dari Medical News Today, sesekali menahan kentut tidak masalah, tapi jika jadi kebiasaan bisa menyebabkan rasa sakit, kembung, hingga sembelit. Sehingga, terbukti bahwa menahan kentut tidak baik untuk kesehatan.

Sebuah survei yang dilakukan oleh MIC, menemukan bahwa 29 persen responden butuh waktu 2-6 bulan untuk bisa kentut ketika bersama pasangan. Waktu tersebut kurang lebih seperti yang dibutuhkan untuk menuturkan, "Aku cinta kamu".

Studi yang sama menunjukkan bahwa pasangan yang cukup nyaman untuk kentut di depan satu sama lain kemungkinan memiliki ikatan yang lebih kuat dan kesehatan emosional yang lebih baik. Dikutip dari New York Post, hal ini menunjukkan adanya rasa nyaman bersama pasangan.

"Kentut satu sama lain adalah rasa nyaman yang tidak disadari," kata pakar hubungan Michael Sartain kepada Scary Mommy.

"Ini menandakan bahwa Anda berada dalam hubungan yang nyaman dan tidak merasa perlu untuk membatasi diri," lanjutnya.

Dia menerangkan, saat pasangan bercanda tentang hal-hal kecil semacam kentut, itu pertanda bahwa mereka merasa aman untuk bersikap apa adanya antara satu sama lain.

"Anda tidak menahan diri atau berpura-pura. Kejujuran seperti itu jarang ada, dan itu adalah dasar yang bagus untuk hubungan yang sehat," tambah Sartain.

Menurut Sartain, kekhawatiran ini seringkali muncul dari tekanan masyarakat, khususnya kepada wanita. Jika kentut bisa merusak hubungan, maka mungkin ada masalah lain yang lebih besar. Sebab, apabila pasangan suami istri, misalnya, menghabiskan banyak waktu bersama, kentut di depan satu sama lain bukanlah suatu masalah.

"Jika Anda menghabiskan waktu bersama, tidur di ranjang yang sama, dan berhubungan intim secara rutin, maka kentut seharusnya tidak menjadi masalah. Jika memang demikian, masalahnya mungkin lebih pada kurangnya ketertarikan," katanya.

Menurut Sartain, sesuatu yang menghilangkan romansa antar pasangan adalah ketidakmampuan untuk bersantai dan menikmati waktu bersama.

Meski demikian, jika seseorang merasa tidak nyaman dengan kentut di depan pasangan juga tidak apa-apa. Hal tersebut bukan berarti hubungan dengan pasangan kurang intim.

"Keintiman hadir dalam berbagai bentuk, lelucon bersama, percakapan mendalam, berpelukan, atau sekedar bersikap terbuka dengan pasangan. Kentut bukan satu-satunya penanda kedekatan," katanya.Video: Saran Dokter Setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan RamadanVideo: Saran Dokter Setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan(elk/tgm)pasangankesehatan emosionalhubungankentut

Bisa Bikin Usus Rusak, 5 Minuman Ini Sebaiknya Dikurangi

Mengonsumsi minuman yang tidak tepat bisa berpotensi merusak usus. Minuman ini seringkali mengandung gula, pemanis buatan, atau bahan lainnya yang bisa mengganggu pencernaan. Sehingga, asupannya perlu dikurangi.

Ada sejumlah minuman yang bisa merusak usus jika dikonsumsi secara berlebihan. Dikutip dari Eat This Not That, berikut di antaranya:

Teh manis menjadi minuman yang biasa dikonsumsi banyak orang. Namun, asupan ini ternyata tidak baik bagi kesehatan usus.

Menurut pakar nutrisi dan penulis buku Wall Street Journal The Family Immunity Cookbook, Toby Amidor, MS, RD, CDN, FAND, beberapa minuman terburuk bagi kesehatan usus adalah yang mengandung gula tambahan, seperti es teh manis.

Dia merujuk pada sebuah studi pada tahun 2020 yang menunjukkan bahwa pola makan yang tinggi gula bisa memicu peradangan dan mengubah keseimbangan antara mikrobioma usus baik dan buruk. Hal tersebut bisa mengakibatkan konsekuensi kesehatan.

Minuman energi biasanya dikonsumsi untuk menghilangkan rasa lelah. Tapi, menurut pendiri Nutrition Starring You, Lauren Harris-Pincus, MS, RDN, minuman berenergi dengan kafein tinggi bisa menyebabkan gastritis, peradangan, peningkatan motilitas usus, dan diare.

Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan lambung mengeluarkan lebih banyak asam yang memperburuk gejala refluks. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kegelisahan dan meningkatkan kecemasan.

Kopi dapat memberi manfaat kesehatan dan bisa dimasukkan ke dalam pola makan yang berkualitas dan seimbang. Namun, kandungan kafein dalam kopi juga bisa mempercepat proses pencernaan.

Efek stimulan ini bisa memicu tinja encer atau diare yang pada akhirnya menyebabkan dehidrasi. Kafein juga bersifat diuretik ringan, yang bisa memicu rasa ingin buang air kecil terus menerus. Lebih jauh, kafein meningkatkan kecemasan, stres, mempersulit tidur nyenyak, dan memperburuk gejala orang yang menderita sindrom iritasi usus besar atau penyakit radang usus.

Konsumsi gula olahan seperti dalam minuman bersoda bisa menyebabkan gangguan gastrointestinal pada pengidap sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Hal tersebut terjadi akibat kandungan gula yang mungkin tidak terserap dengan baik ke dalam organ usus.

Minuman jus dengan gula juga perlu dibatasi. Sebab, minuman yang sebagian besar terbuat dari gula tambahan tanpa nilai gizi bisa mengubah keseimbangan mikrobioma usus, sehingga menguntungkan bakteri jahat.

Jadi, disarankan untuk memilih jus buah atau sayuran 100 persen. Sebab, jus tersebut menyediakan vitamin, mineral, dan fitonutrien, serta termasuk dalam asupan buah dan sayuran harian yang direkomendasikan.

Video: Konsumsi Yogurt Dapat Turunkan Risiko Kanker UsusVideo: Konsumsi Yogurt Dapat Turunkan Risiko Kanker Usus(elk/tgm)pencernaankesehatan ususasupanminuman berbahaya

Merasa Lapar saat Bangun Tidur? Bisa Jadi Cuma Haus

Bangun tidur dalam keadaan lapar merupakan hal yang umum. Hal ini mungkin disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah masalah nutrisi.

Lantas, apa saja faktor yang membuat tubuh terasa lapar saat bangun tidur?

Dikutip dari lamanEating Well, berikut enam hal yang mungkin menjadi faktor pemicu rasa lapar di tengah malam hingga bangun tidur.

Saat melakukan latihan tertentu secara bertahap selama beberapa waktu, tubuh beradaptasi dan menjadi lebih efisien dalam menyelesaikan latihan tersebut. Pada akhirnya, kondisi itu membakar lebih sedikit kalori.

Jadi, jika memutuskan untuk mengubah jenis latihan yang lebih lama dan intens, mungkin akan ada peningkatan sementara dalam pembakaran kalori dan tidak menambah asupan makanan selama masa transisi. Menurut ahli diet, Suzanne Dixon, RD, hal ini dapat menyebabkan defisit energi yang menyebabkan seseorang bangun dengan rasa lapar.

"Tidak mungkin perubahan defisit energi lebih dari beberapa ratus kalori. Karena alasan ini, Anda mungkin dapat memperbaiki masalah tersebut dengan melanjutkan camilan seimbang 200 hingga 300 kalori di malam hari, sekitar satu hingga dua jam sebelum tidur," jelasnya.

Dixon mengungkapkan beberapa orang lebih sensitif terhadap karbohidrat dalam dosis besar. Hal ini yang dapat menyebabkan gula darah rendah setelah makan besar.

"Tubuh mereka dapat 'melampaui' produksi insulin sebagai respons terhadap makanan kaya karbohidrat, terutama jika karbohidratnya sederhana," sambung Dixon.

Hasilnya, glukosa darah dapat turun terlalu rendah sekitar satu jam setelah makan. Ini dapat menjadi alasan mengapa seseorang bangun dengan sangat lapar.

Kurang tidur dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar hormon, yang membuat seseorang merasa lapar bahkan saat tubuh tidak membutuhkan makanan. Hormon lapar ghrelin dan leptin masing-masing merangsang serta menekan nafsu makan.

Ketika seseorang kurang tidur, kadar ghrelin meningkat dan kadar leptin menurun. Kondisi ini yang menyebabkan rasa lapar meningkat dan lebih banyak ngemil di siang maupun malam hari.

Saat ini, dengan jadwal yang padat dan sibuk, seseorang kerap melewatkan makan. Jika defisit kalori menjadi terlalu besar, hal ini dapat mengganggu tidur.

"Isyarat lapar mungkin cukup kuat untuk membangunkan seseorang karena tubuh dan otak memprioritaskan makan daripada tidur," terang Dixon.

Untuk menghentikan kebiasaan ini, pastikan makanan dan camilan yang dikonsumsi mengandung campuran protein rendah lemak, serat, dan lemak yang menyehatkan jantung.

Makan dengan cara ini akan menjaga kadar gula darah dan energi tetap stabil, serta membantu menahan rasa lapar dan tidur lebih nyenyak.

Bagi orang dengan pra diabetes atau diabetes, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap energi (dalam bentuk glukosa) dengan baik. Dixon menerangkan kondisi ini terjadi karena tubuh tidak merespons insulin, hormon yang mengatur jumlah glukosa dalam darah, sebagaimana mestinya.

"Ini berarti bahwa meskipun Anda makan, tubuh Anda tetap merasakan bahwa Anda 'lapar' karena sel-sel Anda tidak mendapatkan bahan bakar apapun, dan isyarat lapar ini dapat membangunkan Anda," tutur Dixon.

"Jika Anda tidak sedang berdiet, belum banyak mengubah kebiasaan makan atau gaya hidup, dan Anda tiba-tiba terbangun dalam keadaan lapar sepanjang waktu," lanjutnya.

Setiap sel dalam tubuh membutuhkan H2O untuk berfungsi secara optimal. Tidak heran saat tubuh hampir kehabisan cairan, tubuh akan membunyikan alarm meski di tengah malam.

Membedakan rasa lapar dan haus terkadang bisa membingungkan, jadi disarankan untuk menyiapkan segelas air di samping tempat tidur. Cobalah meminumnya terlebih dahulu untuk memastikan bahwa kondisi yang dirasakan benar-benar rasa lapar.

Mumi Ini Jadi Bukti Penyakit Jantung Sudah Ada Sejak 4.000 Tahun Lalu!

Sebuah studi menemukan mumi-mumi berusia 4.000 tahun memiliki penumpukan kolesterol di arteri mereka. Ini berarti, penyakit jantung diperkirakan sudah ada sejak zaman kuno.

Dikutip dari Live Science, para peneliti telah menganalisis arteri lima mumi kuno dari Amerika Selatan dan Mesir kuno. Hasilnya, peneliti mendeteksi tahap awal aterosklerosis, ketika plak terkumpul di dinding arteri dan membatasi aliran darah.

Penulis utama studi tersebut, Mohammad Madjid menuturkan dirinya telah mengamati pola penyakit jantung selama lebih dari 20 tahun.

"Seiring berjalannya waktu, pertanyaan yang muncul di benak saya adalah, apakah ini penyakit masa kini, atau apakah ini suatu proses yang melekat pada manusia, terlepas dari kehidupan modern?" kata Madjid.

Madjid dan rekan-rekannya mengumpulkan sampel arteri dari lima mumi yang berasal dari tahun 2000 SM hingga 1000 M. Mumi tersebut merupakan tiga pria dan dua wanita yang meninggal di usia antara 18 hingga 60 tahun.

Para ilmuwan memindai bagian-bagian kecil arteri, yang panjangnya hanya beberapa sentimeter. Analisis mereka mengungkap lesi dari kolesterol yang terkumpul, prekursor penumpukan plak yang menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung.

Ini adalah bukti pertama adanya lesi tahap awal pada mumi dari berbagai belahan dunia.

Penelitian sebelumnya juga menemukan plak arteri stadium lanjut pada mumi dari Greenland yang berasal dari 500 tahun lalu, dan pada mumi Mesir yang berasal dari lebih dari 3.000 tahun lalu.

NEXT: Hasil CT Scan Mumi yang Kena Sakit Jantung

Pemeriksaan CT scan pada pemburu 'zaman es' yang dimumikan, Otzi, mengungkapkan pada tahun 2018 bahwa ia kemungkinan besar terkena serangan jantung, dengan tiga bagian plak yang mengeras di dekat jantungnya.

"Endapan kolesterol pada dinding arteri pada dasarnya adalah mekanisme penyembuhan luka tubuh yang salah. Ini merupakan respons terhadap berbagai trauma (seperti) infeksi, kolesterol tinggi, paparan asap, dan masalah lain yang dapat merusak lapisan dalam arteri, yang disebut endotelium," kata Madjid.

Respons peradangan tubuh merupakan bagian normal dari penyembuhan luka, tetapi dinding arteri yang rusak rentan terhadap penumpukan sel darah putih, yang dapat menyebabkan penumpukan kolesterol.

"Penumpukan ini pertama kali muncul sebagai garis-garis dan lesi, dan kemudian dapat menebal cukup untuk menghalangi aliran darah arteri," kata Madjid.

Proses terjadinya peradangan tersebut ternyata juga ditemukan pada nenek moyang manusia. Menurut Madjid, ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.