BMKG: Gelombang Tinggi Masih Berpotensi Terjadi di Perairan Sumatera Utara

koran-jakarta81 Dilihat

MEDAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah perairan di Sumatera Utara (Sumut) masih berpotensi diterjang gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 meter.

MEDAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah perairan di Sumatera Utara (Sumut) masih berpotensi diterjang gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 meter.

"Kondisi gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi 15 hingga 17 Juni2025. Kondisitersebut harus diwaspadai, terutama nelayan yang menggunakan perahu," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Dasmian Sulviani di Medan, Sabtu.

"Kondisi gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi 15 hingga 17 Juni2025. Kondisitersebut harus diwaspadai, terutama nelayan yang menggunakan perahu," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Dasmian Sulviani di Medan, Sabtu.

Ket. Sinoptik kondisi gelombang laut di sejumlah perairan di Sumatera Utara pada 15-17 Juni 2025 –

Ia menuturkan kondisi gelombang tinggi tersebut dapat terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Nias, dan perairan barat Kepulauan Batu.

Ia menuturkan kondisi gelombang tinggi tersebut dapat terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Nias, dan perairan barat Kepulauan Batu.

Siklus Tropis Wutip 17,2 derajat Lintang Utara (LU)-110,3 derajat Bujur Timur (BT) di Laut China Selatan memacu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di sejumlah perairan di Indonesia, termasuk perairan di Sumatera Utara.

Siklus Tropis Wutip 17,2 derajat Lintang Utara (LU)-110,3 derajat Bujur Timur (BT) di Laut China Selatan memacu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di sejumlah perairan di Indonesia, termasuk perairan di Sumatera Utara.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan angin umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar antara 8-25 Knot.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan angin umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar antara 8-25 Knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Samudera Hindia selatan Banten, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Samudera Hindia selatan Banten, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terkait kondisi tersebut, kata dia, diingatkan kepada masyarakat jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter,  maka hal itu berisiko terhadap pelayaran yang menggunakan perahu nelayan.

Terkait kondisi tersebut, kata dia, diingatkan kepada masyarakat jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter,  maka hal itu berisiko terhadap pelayaran yang menggunakan perahu nelayan.

Sementara jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang.

Sementara jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang.

Sabtu, 14-Jun-2025 | Lili Lestari

Sabtu, 14-Jun-2025 | Lili Lestari

Sabtu, 14-Jun-2025 | Lili Lestari

Sabtu, 14-Jun-2025 | Aloysius Widiyatmaka

Sabtu, 14-Jun-2025 | Lili Lestari

Sabtu, 14-Jun-2025 | Aloysius Widiyatmaka

Sabtu, 14-Jun-2025 | Aloysius Widiyatmaka

Sabtu, 14-Jun-2025 | Lili Lestari

Sabtu, 14-Jun-2025 | Yebdi Trismar

Sabtu, 14-Jun-2025 | Lili Lestari

Sabtu, 14-Jun-2025 | Yebdi Trismar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *