Prabowo: Negara Akan Gagal tanpa Sistem Hukum yang Adil

koran-jakarta79 Dilihat

Presiden Prabowo Subianto menekankan negara tanpa sistem hukum yang adil akan menjadi negara gagal.

Presiden Prabowo Subianto menekankan negara tanpa sistem hukum yang adil akan menjadi negara gagal.

JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menekankan bahwa negara tanpa sistem hukum yang adil akan menjadi negara yang gagal.

JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menekankan bahwa negara tanpa sistem hukum yang adil akan menjadi negara yang gagal.

Ket. Presiden Prabowo Subianto usai upacara pengukuhan hakim baru di Gedung MA, Jakarta, Kamis (12/6/2025).

“Negara yang tidak bisa memiliki sistem hukum yang menjamin keadilan, itu negara biasanya gagal,” kata Prabowo saat memberi sambutan pada acara pengukuhan 1.451 hakim di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (12/6).

“Negara yang tidak bisa memiliki sistem hukum yang menjamin keadilan, itu negara biasanya gagal,” kata Prabowo saat memberi sambutan pada acara pengukuhan 1.451 hakim di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (12/6).

Menurut Prabowo, negara yang gagal adalah negara yang tidak mampu memenuhi tujuan nasional sebagaimana telah ditetapkan oleh para pendiri bangsa, yakni melindungi rakyat, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan menjaga ketertiban dunia.

Menurut Prabowo, negara yang gagal adalah negara yang tidak mampu memenuhi tujuan nasional sebagaimana telah ditetapkan oleh para pendiri bangsa, yakni melindungi rakyat, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan menjaga ketertiban dunia.

Salah satu unsur utama agar tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai adalah sistem hukum yang adil dan berjalan efektif.

Salah satu unsur utama agar tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai adalah sistem hukum yang adil dan berjalan efektif.

Presiden juga menyampaikan bahwa negara-negara yang kaya sumber daya alam cenderung menjadi sasaran perebutan oleh bangsa lain, karena kebutuhan dasar seperti air, lahan subur, mineral, dan energi kerap mendorong konflik.

Presiden juga menyampaikan bahwa negara-negara yang kaya sumber daya alam cenderung menjadi sasaran perebutan oleh bangsa lain, karena kebutuhan dasar seperti air, lahan subur, mineral, dan energi kerap mendorong konflik.

Dalam kondisi seperti itu, negara tanpa sistem hukum yang kuat dan adil berpotensi menghadapi instabilitas hingga perang saudara. “Demikian juga mineral yang berharga, demikian energi yang berharga, bangsa yang tidak punya akan merebut bangsa yang punya, negara yang punya sering digerogoti. Jadi negara yang tidak memiliki sistem hukum yang mampu memberi keadilan biasanya tidak stabil, biasanya akan terjadi huru-hara bahkan perang saudara. Ini pelajaran,” kata Prabowo.

Dalam kondisi seperti itu, negara tanpa sistem hukum yang kuat dan adil berpotensi menghadapi instabilitas hingga perang saudara. “Demikian juga mineral yang berharga, demikian energi yang berharga, bangsa yang tidak punya akan merebut bangsa yang punya, negara yang punya sering digerogoti. Jadi negara yang tidak memiliki sistem hukum yang mampu memberi keadilan biasanya tidak stabil, biasanya akan terjadi huru-hara bahkan perang saudara. Ini pelajaran,” kata Prabowo.

Lebih lanjut Presiden melanjutkan bahwa kekuatan yudikatif sama pentingnya dengan eksekutif dan legislatif.

Lebih lanjut Presiden melanjutkan bahwa kekuatan yudikatif sama pentingnya dengan eksekutif dan legislatif.

Kepala Negara menyadari bahwa dalam posisinya sebagai pemimpin eksekutif yang dipilih oleh rakyat, keberhasilan menjalankan tugas akan sangat bergantung pada dukungan dari lembaga yudikatif yang kuat, berintegritas, dan mampu menjamin keadilan. “Presiden Prabowo mengumumkan kenaikan gaji hakim hingga yang tertinggi mencapai 280 persen dari gaji saat ini yang ditujukan untuk golongan paling junior.

Kepala Negara menyadari bahwa dalam posisinya sebagai pemimpin eksekutif yang dipilih oleh rakyat, keberhasilan menjalankan tugas akan sangat bergantung pada dukungan dari lembaga yudikatif yang kuat, berintegritas, dan mampu menjamin keadilan. “Presiden Prabowo mengumumkan kenaikan gaji hakim hingga yang tertinggi mencapai 280 persen dari gaji saat ini yang ditujukan untuk golongan paling junior.

Presiden menilai keputusannya menaikkan gaji para hakim untuk meningkatkan kesejahteraan pejabat yang berwenang untuk mengadili dan memutuskan perkara itu. “Saya Prabowo Subianto Presiden RI ke-8 hari ini mengumumkan bahwa gaji-gaji hakim akan dinaikkan demi kesejahteraan para hakim,” kata Presiden.

Presiden menilai keputusannya menaikkan gaji para hakim untuk meningkatkan kesejahteraan pejabat yang berwenang untuk mengadili dan memutuskan perkara itu. “Saya Prabowo Subianto Presiden RI ke-8 hari ini mengumumkan bahwa gaji-gaji hakim akan dinaikkan demi kesejahteraan para hakim,” kata Presiden.

Prabowo menyebutkan kenaikan gaji hakim tersebut bervariasi, namun yang tertinggi mencapai 280 persen untuk golongan paling junior.

Prabowo menyebutkan kenaikan gaji hakim tersebut bervariasi, namun yang tertinggi mencapai 280 persen untuk golongan paling junior.

Presiden menegaskan bahwa hakim memiliki peran penting dalam sistem peradilan sebagai benteng terakhir keadilan. “Saya menegaskan betapa pentingnya para hakim. Anda adalah benteng terakhir keadilan,” ujar Prabowo. Presiden menuturkan hakim sebagai benteng terakhir keadilan yang menjadi tumpuan harapan masyarakat, khususnya kalangan miskin dan kelompok kecil.

Presiden menegaskan bahwa hakim memiliki peran penting dalam sistem peradilan sebagai benteng terakhir keadilan. “Saya menegaskan betapa pentingnya para hakim. Anda adalah benteng terakhir keadilan,” ujar Prabowo. Presiden menuturkan hakim sebagai benteng terakhir keadilan yang menjadi tumpuan harapan masyarakat, khususnya kalangan miskin dan kelompok kecil.

Menurut Prabowo, masyarakat kecil hanya dapat mengandalkan hakim yang adil dalam memperjuangkan keadilan. Hal ini berbeda dengan mereka yang memiliki kekuatan atau kekayaan, yang dinilai memiliki akses lebih besar terhadap bantuan hukum.

Menurut Prabowo, masyarakat kecil hanya dapat mengandalkan hakim yang adil dalam memperjuangkan keadilan. Hal ini berbeda dengan mereka yang memiliki kekuatan atau kekayaan, yang dinilai memiliki akses lebih besar terhadap bantuan hukum.

Dalam situasi tersebut, Presiden menilai bahwa keberadaan hakim yang tidak bisa disuap, tidak bisa dibeli, serta memiliki kecintaan terhadap keadilan dan rakyat menjadi sangat penting. “Orang kecil hanya bergantung sama hakim yang adil, hakim yang tidak bisa disogok, hakim yang tidak bisa dibeli, hakim yang cinta keadilan, hakim yang cinta rakyat,” ucap Presiden.

Dalam situasi tersebut, Presiden menilai bahwa keberadaan hakim yang tidak bisa disuap, tidak bisa dibeli, serta memiliki kecintaan terhadap keadilan dan rakyat menjadi sangat penting. “Orang kecil hanya bergantung sama hakim yang adil, hakim yang tidak bisa disogok, hakim yang tidak bisa dibeli, hakim yang cinta keadilan, hakim yang cinta rakyat,” ucap Presiden.

Ketua Mahkamah Agung Sunarto meminta kepada 1.451 hakim yang hari ini dikukuhkan untuk memulihkan turunnya kepercayaan publik kepada lembaga peradilan akibat praktik korupsi oleh hakim dan sejumlah pihak terkait sistem peradilan. “Saat ini lembaga peradilan yang kita cintai sedang berhadapan dengan kepercayaan publik atau public trust yang tereduksi oleh judicial corruption oleh segelintir orang,” kata Sunarto.

Ketua Mahkamah Agung Sunarto meminta kepada 1.451 hakim yang hari ini dikukuhkan untuk memulihkan turunnya kepercayaan publik kepada lembaga peradilan akibat praktik korupsi oleh hakim dan sejumlah pihak terkait sistem peradilan. “Saat ini lembaga peradilan yang kita cintai sedang berhadapan dengan kepercayaan publik atau public trust yang tereduksi oleh judicial corruption oleh segelintir orang,” kata Sunarto.

Sunarto menuturkan korupsi terjadi akibat pertemuan tiga hal yakni kebutuhan, keserakahan, dan kesempatan. Oleh karena itu dia meminta kepada para hakim baru untuk terus menjaga integritasnya sebagai benteng terakhir keadilan di Tanah Air. Ant/S-2

Sunarto menuturkan korupsi terjadi akibat pertemuan tiga hal yakni kebutuhan, keserakahan, dan kesempatan. Oleh karena itu dia meminta kepada para hakim baru untuk terus menjaga integritasnya sebagai benteng terakhir keadilan di Tanah Air. Ant/S-2

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Wahyu AP

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Andreas Tanjung

Jumat, 13-Jun-2025 | Andreas Tanjung

Jumat, 13-Jun-2025 | Alfred

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Fajar Alim M

Jumat, 13-Jun-2025 | Alfred

PT. Berita Nusantara © Copyright 2017 – 2025 Koran Jakarta .
All rights reserved.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *