Standardisasi Produk, UMKM Siap Tembus Pasar Besar

koran-jakarta40 Dilihat

PEKANBARU – Standardisasi memberikan acuan bagi UMKM untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan standar yang berlaku, baik standar nasional (SNI) maupun standar internasional.

PEKANBARU – Standardisasi memberikan acuan bagi UMKM untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan standar yang berlaku, baik standar nasional (SNI) maupun standar internasional.

Ket. Ilustrasi – Bazar UMKM di Jakarta.

Produk yang terstandardisasi lebih mudah diterima di pasar, baik pasar domestik maupun internasional, karena konsumen cenderung memilih produk yang terjamin kualitasnya.

Produk yang terstandardisasi lebih mudah diterima di pasar, baik pasar domestik maupun internasional, karena konsumen cenderung memilih produk yang terjamin kualitasnya.

Komisi VII DPR Republik Indonesia menggandeng Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyosialisasikan standardisasi produk bagi usaha mikro, kecil, dan menengah di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau untuk naik kelas dan produknya berkualitas.

Komisi VII DPR Republik Indonesia menggandeng Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyosialisasikan standardisasi produk bagi usaha mikro, kecil, dan menengah di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau untuk naik kelas dan produknya berkualitas.

Anggota Komisi VII DPR yang juga berasal dari Daerah Pemilihan Riau 1, Hendry Munief di Pekanbaru, Minggu (15/6), menyampaikan bersama BSN awalnya menerima pendaftaran 100 peserta UMKM, namun akhirnya menjadi 450 peserta untuk mengikuti sosialisasi standardisasi dan penilaian kesesuaian bagi UMKM

Anggota Komisi VII DPR yang juga berasal dari Daerah Pemilihan Riau 1, Hendry Munief di Pekanbaru, Minggu (15/6), menyampaikan bersama BSN awalnya menerima pendaftaran 100 peserta UMKM, namun akhirnya menjadi 450 peserta untuk mengikuti sosialisasi standardisasi dan penilaian kesesuaian bagi UMKM

"Karena antusias yang luar biasa dari komunitas UMKM maka peserta meluas menjadi 450 peserta. Jadi UMKM di Riau siap untuk naik kelas. Kita harap punya satu semangat untuk siap berkolaborasi, karena tak mungkin naik kelas tanpa ada kolaborasi, itu kata kuncinya," kata Hendry.

"Karena antusias yang luar biasa dari komunitas UMKM maka peserta meluas menjadi 450 peserta. Jadi UMKM di Riau siap untuk naik kelas. Kita harap punya satu semangat untuk siap berkolaborasi, karena tak mungkin naik kelas tanpa ada kolaborasi, itu kata kuncinya," kata Hendry.

Dia menuturkan target kalau dari naik kelas ini adalah naiknya omzet, bertambah kualitas dan tujuan utamanya menjadikan UMKM sebagai Muzaki. Dalam hal ini adalah orang pemberi zakat yang tidak lagi tangan di bawah, tapi tangan di atas.

Dia menuturkan target kalau dari naik kelas ini adalah naiknya omzet, bertambah kualitas dan tujuan utamanya menjadikan UMKM sebagai Muzaki. Dalam hal ini adalah orang pemberi zakat yang tidak lagi tangan di bawah, tapi tangan di atas.

Selain menggandeng BSN pihaknya juga bekerjasama dengan Forum Bisnis Riau menyiapkan program 2,5 tahun bagi UMKM peserta. Pihaknya melakukan mentoring sekaligus mendata dan mengklasifikasikan mana usaha mikro, kecil, dan menengah.

Selain menggandeng BSN pihaknya juga bekerjasama dengan Forum Bisnis Riau menyiapkan program 2,5 tahun bagi UMKM peserta. Pihaknya melakukan mentoring sekaligus mendata dan mengklasifikasikan mana usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Harapannya yang mikro naik menjadi kecil dan yang kecil naik ke menengah. Kita siapkan menembus pasar global, jadi produk harus ada standar nasional dan standar internasional," ujarnya.

"Harapannya yang mikro naik menjadi kecil dan yang kecil naik ke menengah. Kita siapkan menembus pasar global, jadi produk harus ada standar nasional dan standar internasional," ujarnya.

Ketua Badan standardisasi Nasional Provinsi Riau, Andiko Perdana menyampaikan sosialisasi ini tujuannya bagaimana produk UMKM bisa menembus pasar global. Untuk itu pihaknya bersinergi Komisi VII dalam mendorong peningkatan kualitas UMKM.

Ketua Badan standardisasi Nasional Provinsi Riau, Andiko Perdana menyampaikan sosialisasi ini tujuannya bagaimana produk UMKM bisa menembus pasar global. Untuk itu pihaknya bersinergi Komisi VII dalam mendorong peningkatan kualitas UMKM.

"BSN komitmen mendorong UMKM memanfaatkan BSN untuk meningkatkan daya saing, memperbaiki standar produk, mengatur pelaku usaha apakah sudah sesuai standar atau tidak, dan membina pelaku usaha agar bisa menetapkan SNI agar produknya bisa lebih baik dan bersaing dengan produk luar negeri," ungkapnya.

"BSN komitmen mendorong UMKM memanfaatkan BSN untuk meningkatkan daya saing, memperbaiki standar produk, mengatur pelaku usaha apakah sudah sesuai standar atau tidak, dan membina pelaku usaha agar bisa menetapkan SNI agar produknya bisa lebih baik dan bersaing dengan produk luar negeri," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu hadir juga Founder and Chairwomen Indonesia Diaspora SME Eksport Empowerment dan Development, Ira Damayanti. Dia menyampaikan untuk produk bisa bersaing di luar negeri harus berdaya saing, berstandardisasi dan sertifikasi sesuai dengan negara tujuan.

Dalam kesempatan itu hadir juga Founder and Chairwomen Indonesia Diaspora SME Eksport Empowerment dan Development, Ira Damayanti. Dia menyampaikan untuk produk bisa bersaing di luar negeri harus berdaya saing, berstandardisasi dan sertifikasi sesuai dengan negara tujuan.

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Bambang Wijanarko

Minggu, 15-Jun-2025 | Bambang Wijanarko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *