Pemkab Cirebon Gandeng Swasta, Buka Program Magang ke Jepang

koran-jakarta46 Dilihat

Cirebon – Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggandeng sejumlah lembaga swasta untuk melatih dan menempatkan 130 orang pencari kerja dalam program pemagangan di Jepang.

Cirebon – Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggandeng sejumlah lembaga swasta untuk melatih dan menempatkan 130 orang pencari kerja dalam program pemagangan di Jepang.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon Novi Hendrianto menuturkan program ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan Bupati Cirebon, dalam menyediakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi masyarakat kurang mampu yang berprestasi.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon Novi Hendrianto menuturkan program ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan Bupati Cirebon, dalam menyediakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi masyarakat kurang mampu yang berprestasi.

Ket. Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon Novi Hendrianto (memakai blangkon) saat memberikan keterangan di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (15/6).

"Ini bagian dari komitmen Pemkab Cirebon untuk menyiapkan tenaga kerja yang berdaya saing dan memberikan dampak langsung dalam penurunan angka pengangguran," kata Novi di Cirebon, Minggu (15/6).

"Ini bagian dari komitmen Pemkab Cirebon untuk menyiapkan tenaga kerja yang berdaya saing dan memberikan dampak langsung dalam penurunan angka pengangguran," kata Novi di Cirebon, Minggu (15/6).

Menurut dia, pemerintah daerah sudah menjalin kerja sama dengan Yayasan Dewa Aksara Nusantara, LPK ISO Jepang, dan LPPR Indonesia.

Menurut dia, pemerintah daerah sudah menjalin kerja sama dengan Yayasan Dewa Aksara Nusantara, LPK ISO Jepang, dan LPPR Indonesia.

Novi menyampaikan awalnya jumlah peserta program ini hanya direncanakan sebanyak 40 orang, namun setelah dilakukan kajian dan analisis lebih lanjut, jumlah peserta ditingkatkan menjadi 130 orang.

Novi menyampaikan awalnya jumlah peserta program ini hanya direncanakan sebanyak 40 orang, namun setelah dilakukan kajian dan analisis lebih lanjut, jumlah peserta ditingkatkan menjadi 130 orang.

"Proses persiapan sudah dimulai sejak Januari 2025. Karena keterbatasan anggaran, kami hanya menangani aspek pelatihan. Untuk biaya penempatan ke Jepang, disepakati menggunakan skema mandiri," ujarnya.

"Proses persiapan sudah dimulai sejak Januari 2025. Karena keterbatasan anggaran, kami hanya menangani aspek pelatihan. Untuk biaya penempatan ke Jepang, disepakati menggunakan skema mandiri," ujarnya.

Ia menerangkan skema tersebut memungkinkan peserta membayar biaya penempatan setelah bekerja di Jepang, sehingga tidak menjadi beban di awal.

Ia menerangkan skema tersebut memungkinkan peserta membayar biaya penempatan setelah bekerja di Jepang, sehingga tidak menjadi beban di awal.

Hal ini, kata dia, dinilai memberikan peluang lebih besar bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi.

Hal ini, kata dia, dinilai memberikan peluang lebih besar bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi.

Novi menuturkan minat masyarakat Kabupaten Cirebon terhadap program pemagangan ke Jepang, saat ini sangat tinggi.

Novi menuturkan minat masyarakat Kabupaten Cirebon terhadap program pemagangan ke Jepang, saat ini sangat tinggi.

Ia menuturkan saat ini terdapat sekitar 2.000 warga Kabupaten Cirebon, yang telah resmi terdaftar sebagai pekerja migran di Jepang.

Ia menuturkan saat ini terdapat sekitar 2.000 warga Kabupaten Cirebon, yang telah resmi terdaftar sebagai pekerja migran di Jepang.

“Program tersebut bahkan menarik perhatian sejumlah pemerintah daerah lain yang ingin mereplikasi kebijakan serupa,” katanya.

“Program tersebut bahkan menarik perhatian sejumlah pemerintah daerah lain yang ingin mereplikasi kebijakan serupa,” katanya.

Sementara itu Bupati Cirebon Imron menuturkan kalau pengangguran masih menjadi persoalan serius di daerahnya, sehingga pihaknya terus berupaya membuka akses kerja, baik di dalam maupun luar negeri.

Sementara itu Bupati Cirebon Imron menuturkan kalau pengangguran masih menjadi persoalan serius di daerahnya, sehingga pihaknya terus berupaya membuka akses kerja, baik di dalam maupun luar negeri.

"Peluang kerja di Jepang masih besar. Program ini menjadi solusi agar masyarakat bisa mendapatkan penghidupan yang lebih layak," katanya.

"Peluang kerja di Jepang masih besar. Program ini menjadi solusi agar masyarakat bisa mendapatkan penghidupan yang lebih layak," katanya.

Dia menilai kolaborasi antara pemerintah dan swasta menjadi kunci, dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten serta mampu bersaing di pasar global.

Dia menilai kolaborasi antara pemerintah dan swasta menjadi kunci, dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten serta mampu bersaing di pasar global.

Imron berharap program pelatihan dan pemagangan ke Jepang ini, mampu mencetak generasi pekerja yang unggul serta membawa nama baik Kabupaten Cirebon di tingkat internasional.

Imron berharap program pelatihan dan pemagangan ke Jepang ini, mampu mencetak generasi pekerja yang unggul serta membawa nama baik Kabupaten Cirebon di tingkat internasional.

"Ini langkah konkret pemerintah dalam menyiapkan masa depan yang lebih baik bagi warganya," ucap dia.

"Ini langkah konkret pemerintah dalam menyiapkan masa depan yang lebih baik bagi warganya," ucap dia.

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Bambang Wijanarko

Minggu, 15-Jun-2025 | Bambang Wijanarko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *