Ternyata Tak Harus Pakai Uang Real, Di Pasar Al Balad, Jeddah Rupiah Juga Laku Lho

koran-jakarta77 Dilihat

JEDDAH- Entah karena lapar atau karena saking enaknya, belasan porsi nasi padang yang terhampar di tiga meja itu ludes. Tinggal tulang, sisa sambal, butiran nasi, dan sisa kuah santan yang tersisa di piring.

JEDDAH- Entah karena lapar atau karena saking enaknya, belasan porsi nasi padang yang terhampar di tiga meja itu ludes. Tinggal tulang, sisa sambal, butiran nasi, dan sisa kuah santan yang tersisa di piring.

"Bosannih. Sudah dua minggu masakan Arabmulu," kata Hardi, seorang haji dari Indonesia yang saat itu memesan nasi padang dengan kikil tunjang.

"Bosannih. Sudah dua minggu masakan Arabmulu," kata Hardi, seorang haji dari Indonesia yang saat itu memesan nasi padang dengan kikil tunjang.

Ket. Salah satu sudut Pasar Al Balad, Kota Jeddah, Arab Saudi.

Seorang pelayan datang membawa aneka minuman dingin yang telah dipesan.

Seorang pelayan datang membawa aneka minuman dingin yang telah dipesan.

"Es teh lemon Pak," kata pelayan itu sambil menaruh minuman di atas meja sebelah Hardi.

"Es teh lemon Pak," kata pelayan itu sambil menaruh minuman di atas meja sebelah Hardi.

Di meja lain, beberapa orang pengunjung dari Indonesia juga menikmati nasi padang.

Di meja lain, beberapa orang pengunjung dari Indonesia juga menikmati nasi padang.

Meski di dinding luar restoran itu tertulis "Masakan Padang Matahari", tapi suasana makan itu bukan di Padang, Jakarta atau di wilayah Indonesia. Restoran itu ada di kawasan Pasar Al Balad, Kota Jeddah, Arab Saudi.Di dalam restoran, dua pelayan sangat fasih berbahasa Indonesia saat melayani belasan haji yang sedang mampir di Pasar Al Balad, pekan lalu.

Meski di dinding luar restoran itu tertulis "Masakan Padang Matahari", tapi suasana makan itu bukan di Padang, Jakarta atau di wilayah Indonesia. Restoran itu ada di kawasan Pasar Al Balad, Kota Jeddah, Arab Saudi.Di dalam restoran, dua pelayan sangat fasih berbahasa Indonesia saat melayani belasan haji yang sedang mampir di Pasar Al Balad, pekan lalu.

Tidak hanya di tulisan "Masakan Padang Matahari", deretan toko-toko lainnya juga menampilkan kata-kata dalam Bahasa Indonesia, baik tulisan nama toko atau nama barang yang dijual dalam toko.

Tidak hanya di tulisan "Masakan Padang Matahari", deretan toko-toko lainnya juga menampilkan kata-kata dalam Bahasa Indonesia, baik tulisan nama toko atau nama barang yang dijual dalam toko.

Tulisan "Wong Solo, Indonesian Restaurant" atau "Toko Gani Murah" juga cukup mencolok dipajang sebagai nama toko. Di deretan toko lainnya juga ada tulisan "disini ada bakso", "kopi susu", atau "teh hitam".

Tulisan "Wong Solo, Indonesian Restaurant" atau "Toko Gani Murah" juga cukup mencolok dipajang sebagai nama toko. Di deretan toko lainnya juga ada tulisan "disini ada bakso", "kopi susu", atau "teh hitam".

Tidak hanya kuliner, aneka toko baju, kue, suvenir atau oleh-oleh juga penuh dengan "Indonesia". Jika ada orang Indonesia masuk toko lalu berbicara Bahasa Indonesia, pelayan atau pemilik toko langsung menyapa dalam Bahasa Indonesia.

Tidak hanya kuliner, aneka toko baju, kue, suvenir atau oleh-oleh juga penuh dengan "Indonesia". Jika ada orang Indonesia masuk toko lalu berbicara Bahasa Indonesia, pelayan atau pemilik toko langsung menyapa dalam Bahasa Indonesia.

Jika pemilik kurang mengerti Bahasa Indonesia, dia akan memanggil karyawan yang bisa berbahasa Indonesia agar pembeli nyaman dan bisa tawar menawar.

Jika pemilik kurang mengerti Bahasa Indonesia, dia akan memanggil karyawan yang bisa berbahasa Indonesia agar pembeli nyaman dan bisa tawar menawar.

Yang dimaksud dengan bisa berbahasa Indonesia itu ternyata tidak selalu orang Indonesia atau setidaknya pernah tinggal di Indonesia. Karyawan dari negara Bangladesh atau Pakistan juga lancar berbahasa Indonesia.

Yang dimaksud dengan bisa berbahasa Indonesia itu ternyata tidak selalu orang Indonesia atau setidaknya pernah tinggal di Indonesia. Karyawan dari negara Bangladesh atau Pakistan juga lancar berbahasa Indonesia.

"Gantungan kunci, sebiji dua real. Kalau selusin 20 real aja, kakak. Lebih murah beli lusinan," kata pelayanan toko suvenir asal Bangladesh kepada seorang calon pembeli.

"Gantungan kunci, sebiji dua real. Kalau selusin 20 real aja, kakak. Lebih murah beli lusinan," kata pelayanan toko suvenir asal Bangladesh kepada seorang calon pembeli.

RupiahSeorang bos toko baju berujar bahwa dia menerima mata uang rupiah sebagai alat pembayaran. "Baju ini silahkan ambil. 100 ribuan saja kalau pakai rupiah," kata si bos itu.

RupiahSeorang bos toko baju berujar bahwa dia menerima mata uang rupiah sebagai alat pembayaran. "Baju ini silahkan ambil. 100 ribuan saja kalau pakai rupiah," kata si bos itu.

Safir, seorang haji dari Jakarta yang mampir ke Pasar Al Balad menuturkan salah satu keunggulan pasar itu bagi warga negara Indonesia, termasuk jamaah haji dan umroh, adalah bisa menggunakan mata uang Rupiah sebagai alat tukar.

Safir, seorang haji dari Jakarta yang mampir ke Pasar Al Balad menuturkan salah satu keunggulan pasar itu bagi warga negara Indonesia, termasuk jamaah haji dan umroh, adalah bisa menggunakan mata uang Rupiah sebagai alat tukar.

"Kalaugakada uang Real, kita bisa pakai Rupiah," katanya ketika ditemui sedang minum di salah satu sudut pasar.

"Kalaugakada uang Real, kita bisa pakai Rupiah," katanya ketika ditemui sedang minum di salah satu sudut pasar.

Dia mengaku membeli jus dan obat menggunakan Rupiah.

Dia mengaku membeli jus dan obat menggunakan Rupiah.

"Kalau saya melihat, pasar ini telah menjadi magnet bagi jamaah yang telah menyelesaikan haji. Bisa untuk refeshing-lah," katanya.

"Kalau saya melihat, pasar ini telah menjadi magnet bagi jamaah yang telah menyelesaikan haji. Bisa untuk refeshing-lah," katanya.

Dia mengaku mendapatkan info pasar itu dari internet dengan ulasan atau komentar positif dari warganet.

Dia mengaku mendapatkan info pasar itu dari internet dengan ulasan atau komentar positif dari warganet.

"Kayaknya gak afdhol berhaji, kalau gak ke Pasar Al Balad. Kayak di Jakarta, gak sah kalau gak ke Tanah Abang," katanya seusai berbelanja coklat, biskuit, dan makanan kecil lainnya.

"Kayaknya gak afdhol berhaji, kalau gak ke Pasar Al Balad. Kayak di Jakarta, gak sah kalau gak ke Tanah Abang," katanya seusai berbelanja coklat, biskuit, dan makanan kecil lainnya.

Safir meminta agar para pengunjung berani dan ulet dalam tawar menawar agar mendapatkan harga terbaik. Jangan takut karena pedagang dan karyawan mengerti Bahasa Indonesia.

Safir meminta agar para pengunjung berani dan ulet dalam tawar menawar agar mendapatkan harga terbaik. Jangan takut karena pedagang dan karyawan mengerti Bahasa Indonesia.

Dia mengaku datang dan pulang menggunakan taksi pangkalan. Taksi pangkalan juga mematok harga wajar dan masih ada peluang lebih murah jika pintar menawar.

Dia mengaku datang dan pulang menggunakan taksi pangkalan. Taksi pangkalan juga mematok harga wajar dan masih ada peluang lebih murah jika pintar menawar.

Sementara itu, Anto, seorang haji asal Surabaya menuturkan Pasar Al Balad bukan hanya jadi tujuan belanja para wisatawan atau berhaji tapi juga warga Indonesia yang menjadi mukimin di Arab Saudi.

Sementara itu, Anto, seorang haji asal Surabaya menuturkan Pasar Al Balad bukan hanya jadi tujuan belanja para wisatawan atau berhaji tapi juga warga Indonesia yang menjadi mukimin di Arab Saudi.

"Tadi saya ketemu dengan orang Indonesia yang bekerja di Riyadh. Dia ke sini untuk belanja sekaligus dan melepaskan kangen kepada Indonesia karena suasana Indonesia yang mendominasi," katanya.

"Tadi saya ketemu dengan orang Indonesia yang bekerja di Riyadh. Dia ke sini untuk belanja sekaligus dan melepaskan kangen kepada Indonesia karena suasana Indonesia yang mendominasi," katanya.

Kendati sudah banyak menerima info soal pasar ini, dia agak terkejut dengan nama toko menggunakan Bahasa Indonesia.

Kendati sudah banyak menerima info soal pasar ini, dia agak terkejut dengan nama toko menggunakan Bahasa Indonesia.

Dia mengingatkan beberapa harga barang jauh lebih mahal dibandingkan dengan di Indonesia. Namun karena pembeli sudah "larut" dalam suasana Indonesia maka harga lebih mahal bukan jadi pertimbangan utama untuk membeli tapi sebagai kenangan."Tadi saya beli jilbab 15 real atau Itu 60 ribuan dalam rupiah. Padahal harganya bisa jauh di atas harga di Tanah Abang," katanya.

Dia mengingatkan beberapa harga barang jauh lebih mahal dibandingkan dengan di Indonesia. Namun karena pembeli sudah "larut" dalam suasana Indonesia maka harga lebih mahal bukan jadi pertimbangan utama untuk membeli tapi sebagai kenangan."Tadi saya beli jilbab 15 real atau Itu 60 ribuan dalam rupiah. Padahal harganya bisa jauh di atas harga di Tanah Abang," katanya.

Demikian juga saat membeli kopiah Bangladesh yang harga di Jakarta lebih mudah dibandingkan dengan harga di Pasar Al Balad.

Demikian juga saat membeli kopiah Bangladesh yang harga di Jakarta lebih mudah dibandingkan dengan harga di Pasar Al Balad.

Meski demikian, daripada belanja di Makkah atau Madinah, belanja di Pasar Al Balad tetap lebih menguntungkan karena hampir semua pemilik dan karyawan toko bisa berbahasa Indonesia.

Meski demikian, daripada belanja di Makkah atau Madinah, belanja di Pasar Al Balad tetap lebih menguntungkan karena hampir semua pemilik dan karyawan toko bisa berbahasa Indonesia.

Sementara itu, Maria Assegaf, seorang hajjah asal Semarang mengaku mendapatkan harga murah saat beli abaya untuk diberikan kepada kerabat dan teman-temannya saat pulang haji nanti.

Sementara itu, Maria Assegaf, seorang hajjah asal Semarang mengaku mendapatkan harga murah saat beli abaya untuk diberikan kepada kerabat dan teman-temannya saat pulang haji nanti.

"Harganya miring di banding dengan toko-toko besar. Satu abaya dapat harga 100 sampai 200 real aja," katanya.

"Harganya miring di banding dengan toko-toko besar. Satu abaya dapat harga 100 sampai 200 real aja," katanya.

Selain abaya, dia juga membeli parfum dengan harga lebih murah.

Selain abaya, dia juga membeli parfum dengan harga lebih murah.

Dia memberikan tips agar berani tawar menawar harga. Harga 180 real bisa ditawar dan dilepas dengan 90 atau 100 real.

Dia memberikan tips agar berani tawar menawar harga. Harga 180 real bisa ditawar dan dilepas dengan 90 atau 100 real.

"Ternyata banyak orang Arab juga bisa berbahasa Indonesia. Memang sih bisa pakai rupiah tapi saya tidak gak pakai real aja," katanya.

"Ternyata banyak orang Arab juga bisa berbahasa Indonesia. Memang sih bisa pakai rupiah tapi saya tidak gak pakai real aja," katanya.

Pasar Al Balad atau Balad yang menjadi tujuan belanja jamaah haji di atas telah menjadi kawasan bersejarah di Jeddah. Al Balad telah ada sejak abad ke-7 dan menjadi pelabuhan penting untuk perdagangan internasional.

Pasar Al Balad atau Balad yang menjadi tujuan belanja jamaah haji di atas telah menjadi kawasan bersejarah di Jeddah. Al Balad telah ada sejak abad ke-7 dan menjadi pelabuhan penting untuk perdagangan internasional.

Kawasan ini juga dikenal dengan arsitektur tradisionalnya, bangunan bersejarah, dan masjid-masjid kuno.

Kawasan ini juga dikenal dengan arsitektur tradisionalnya, bangunan bersejarah, dan masjid-masjid kuno.

Al-Balad, termasuk Pasar Al Balad, telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO karena nilai sejarah dan budayanya yang kaya. Pemerintah Saudi Arabia telah melakukan upaya pelestarian untuk menjaga keaslian dan keindahan kawasan ini.

Al-Balad, termasuk Pasar Al Balad, telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO karena nilai sejarah dan budayanya yang kaya. Pemerintah Saudi Arabia telah melakukan upaya pelestarian untuk menjaga keaslian dan keindahan kawasan ini.

Jadinya, selain berbelanja, pengunjung dapat menikmati deretan bangunan tua yang tetap dijaga kelestariannya oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Jadinya, selain berbelanja, pengunjung dapat menikmati deretan bangunan tua yang tetap dijaga kelestariannya oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Dengan keunikan tadi, yakni penggunaan Bahasa Indonesia, rupiah, dan kawasan kota tua, maka pasar ini menjadi salah satu tempat favorit bagi jamaah haji, umroh, atau wisatawan asal Indonesia.Ant

Dengan keunikan tadi, yakni penggunaan Bahasa Indonesia, rupiah, dan kawasan kota tua, maka pasar ini menjadi salah satu tempat favorit bagi jamaah haji, umroh, atau wisatawan asal Indonesia.Ant

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Muchamad Ismail

Minggu, 15-Jun-2025 | Bambang Wijanarko

Minggu, 15-Jun-2025 | Bambang Wijanarko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *