Perundingan Rampung, Ini Daftar Produk RI yang Bebas Tarif Masuk Uni Eropa

finance43 Dilihat

Perundingan perjanjian dagang antara Indonesia dengan Uni Eropa, yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) sudah mencapai suatu kesepahaman. Melalui perjanjian ini Indonesia akan mendapat keuntungan saat melakukan perdagangan dengan negara-negara di Benua Biru tersebut.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono menuturkan, salah satu keuntungan yang didapat dari perjanjian dagang ini adalah produk asal Indonesia bisa masuk ke negara-negara Uni Eropa dengan tarif 0%. Produk yang sudah dipastikan akan bebas tarif adalah tekstil, alas kaki, gandum dan perikanan.

"Jadi, Pak Menko (Airlangga Hartarto) menegaskan ke Komisioner (Perdagangan Uni Eropa) Maros Sefcovic, bagi Indonesia yang namanya tekstil,footwear,wheat, ikanis a mustdan kita ingin ituat entry to forcebisa nol, bisazero. Oleh Komisioner Maros diiyakan," kata Djatmiko dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Djatmiko menyebut tidak semua produk Indonesia bisa langsung bebas tarif saat masuk pasar Uni Eropa. Implementasi IEU-CEPA ditargetkan baru bisa berlaku akhir 2026 atau awal 2027.

"Nolnya ada yang di hari pertama, ada yang nanti di tahun kedua, ada yang di tahun ketiga, tapiin the endinsyaallah semuanya akan dapat nol," ucap Djatmiko.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan sebelumnya produk tekstil Indonesia dikenakan tarif 8-12% untuk masuk pasar Uni Eropa. Dengan adanya IEU-CEPA, semua tarif akan turun bahkan dinolkan.

"Bea masuk tekstil danapparelitu 8-12%, ada yang lebih tinggi dari itu, tetapi itu semua akan turun," ujar Airlangga.

Selain itu, adanya IEU-CEPA juga diharapkan dapat mengurangi hambatan non-tarif pada produk sawit Indonesia.

"Tentu kita berharapnon tarif barrierjuga akan dikurangi dan yang penting standarnya diperjelas. Jadi, nanti ada bagian satuchapterdari perjanjian terkait dengantradedansustainability,di situ termasuk sawit dan kita minta agar mitigasi terhadap EUDR-nya diperkuat," tutur Airlangga.

Airlangga berharap adanya IEU-CEPA akan meningkatkan ekspor Indonesia hingga 50% dalam tiga tahun ke depan. Tidak hanya itu, Indonesia juga berpeluang meningkatkan akses pasar jasa berupa tenaga profesional ke Uni Eropa.

"Harapannya bisa meningkatkan ekspor kita dalam tiga tahun ke depan 50%. Jadi kalau ekspor kita naik 50%, itu setara dengan Vietnam ataupun Malaysia tahun ini. Jadi ini yang kita dorong dengan adanya IEU-CEPA ini nanti tarif-tarif yang unggulan kita yang sekarang bisa 8-12%, itu bisa turun ke 0%," pungkas Airlangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *