Semua Kabar

5 Penyebab Backpacker Terlilit Utang Usai Liburan

Backpacker identik dengan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan modal tas ransel dan membawa perlengkapan seadanya, boleh dibilang relatif hemat. Tetapi, ternyata ada lho backpacker yang justru boncos.

Merujuk laman Oxford Languages, backpacker adalah seseorang yang melakukan perjalanan wisata atau seseorang yang melakukan pendakian gunung dengan membawa perlengkapan penting di tas ransel mereka.

Sementara itu, dictionary.cambridge.org mengartikan backpacker lebih tegas dengan hemat. Yakni, orang yang melakukan perjalanan wisata dengan sebuah tas ransel, tidak menghabiskan banyak uang, dan menginap di penginapan yang terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi, ternyata tidak semua backpacker bisa berhemat. Sebaliknya, tidak sedikit yang justru terjerat utang usai liburan.

Berikut lima penyebab backpacker terlilit utang usai liburan:

1. Tidak membuat anggaran yang jelas dan realistis

Sangat penting membuat rencana perjalanan yang realistis dan traveler harus berkomitmen dengan batasan budget yang direncanakan. Banyakbackpakerrajin berburu promo akomodasi atau tiket pesawat ke suatu destinasi, tapi lupa menghitung budget transportasi, akomodasi, dan uang makan. Hingga saat mencapai destinasi, tanpa sadar mengalami overbudget.

Kekuatan sosial media membuat destinasi menjadi hype dan memancing para pemburu konten untuk berkunjung ke tempat-tempat hingga kafe hits. Tentu saja biaya liburan menjadi tidak terkendali karena mendatangi semua tempat hype demi konten.

Kartu kredit sering menjadi andalan untuk kondisi darurat atau kepepet bila traveling kehabisan uang. Hingga traveler sering kali lupa batasan hingga hutang menumpuk dan tagihan membengkak.

Butuh sekali untuk melakukan riset dan persiapan sebelum berkunjung ke sebuah destinasi, baik lokal maupun mancanegara. Seringkali traveler tak mencari tahu opsi murah seperti transportasi, makan, hingga akomodasi hingga mereka asal pilih karena terpaksa atau buru-buru.

Demi memenuhi gaya hidup dan konten, banyak traveler yang nekat mengambil pinjaman online atau pinjol, yang tentu saja bunganya tidak sedikit. Setelah liburan, bukannya lega malah harus mikirin hutang.

Cegah Pengunjung Ilegal, Pengawasan Masuk Bromo Dilipatgandakan

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) meningkatkan pengawasan di jalur masuk Bromo. :Langkah itu dilakukan untuk mencegah pengunjung ilegal.

"Karena Bromo ini lokasinya landskap terbuka, terdapat beberapa jalur menuju kawasan yang bisa ditembus melalui jalur desa," ujar Pranata Humas Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama kepada wartawan, Sabtu (14/6/2025).

Dengan lokasi geografis yang cukup terbuka itu, lanjut Endrip, potensi pengunjung masuk tanpa membeli tiket bisa terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endrip menerangkan petugas pengawas dari Balai Besar TNBTS setiap hari akan berkeliling menyusuri kawasan Lautan Pasir atau Pusung Gedhe dan Lembah Watangan.

"Mereka akan bertanya ke pengunjung terkait status pendaftaran, apakah memang masuk melalui jalur resmi (membeli tiket) dengan membeli tiket atau jalur tidak resmi," kata dia.

Pengetatan pengawasan juga bagian dari langkah menindaklanjuti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, sepanjang 2024 jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp21,15 miliar.

Nilai PNBP itu berasal dari total jumlah kunjungan wisatawan yang sebanyak 485.696 wisatawan, terdiri dari 465.770 wisatawan nusantara dan 19.926 wisatawan mancanegara. Apabila nanti ditemukan adanya wisatawan ilegal maka langsung ditindak tegas seusai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengunjung yang tidak bisa menunjukkan bukti tiket akses akan dikenakan sanksi denda sebesar 5 kali dari harga tiket pada hari kunjungan.

Untuk harga tiket kunjungan Gunung Bromo bagi wisatawan nusantara dipatok sebesar Rp54 ribu pada hari kerja dan Rp79 ribu saat momen liburan.

Sedangkan, harga tiket bagi wisatawan mancanegara, baik pada hari kerja maupun hari libur sebesar Rp255 ribu.

"Untuk pemesanan tiket bisa melalui laman bromotenggersemeru.id," kata dia.

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikjatim.

Kala Polantas Bogor Culik Pedagang Rujak Bebek untuk Megawati

Saat menjadi Presiden RI (2001-2004) Megawati Sukarnoputri punya makanan kesukaan yang biasa diminta setiap kali berkunjung ke Bogor, yakni cendol Elizabeth dan rujak bebek (tumbuk). Untuk cendol petugas tak kesulitan karena lokasi penjualnya menetap tak jauh dari istana, namun penjual rujak bebek tak dapat dipastikan karena biasa berkeliling ke kampung-kampung.

Kesulitan itulah yang pernah dihadapi Endang Sumitra ketika pada suatu siang di hari Sabtu atau Minggu, Megawati tiba-tiba meminta dihidangkan rujak tersebut. Di hadapan sang Presiden ia mengaku langsung mengungkapkan kesiapan untuk memenuhinya.

"Begitu ke luar ruangan, baru saya kelimpungan bagaimana mendapatkannya," kenang Endang yang pernah menjadi staf protokol Istana Bogor sejak 1982 – 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan hal itu di hadapan sekitar 30 orang peserta napak tilas dalam rangka ulang tahun Bogor ke-543, Sabtu (7/6/2025). Di antara peserta terlihat Direktur Utama Panin Dubai Syariah Bratha Widjaja, Manajer Public Relations Goodyear Dinda Puspita M. Harianto, Manajer Marketing Ali Bagasi, Harianto, mantan Manajer CSR Pertamina Ifky Sukarya, serta Ivan Maulana, mahasiswa jurusan Manajemen Industri IPB, dan seorang mahasiwa Fakultas Peternakan Unviersitas Brawijaya, Malang.

Singkat cerita, Endang kemudian menghubungi Kasatlantas Polres Bogor. Ia meminta bantuan agar segenap polantas di lapangan yang melihat penjual rujak bebek agar segera membawanya ke Batutulis. Tak sampai 10 menit, kata dia, Kasatlantas mengabarkan ada polantas siap mengantar seorang penjual rujak yang tengah mangkal di Pasar Ciawi.

"Saya mendengar cerita dari petugas, sepanjang perjalanan si penjual rujak itu menangis ketakutan. Mungkin dia merasa sedang diculik," kata Endang disambut tawa hadirin.

Ketika si pedagang rujak tiba di Batutulis dia segera meminta disiapkan air panas mendidih untuk mensterilkan peralatan si tukang rujak. Ia juga menyiapkan lap khusus untuk mengganti potongan sandal jepit yang biasa digunakan tukang rujak bebek untuk melapisi alat tumbuk agar bumbu tidak muncrat.

"Kebayang kan kalau Ibu Presiden sampai melihat ada potongan sandal jepit di perkakas untuk membuat rujak kesukaannya," kata Endang yang kembali disambut gelak tawa hadirin.

Sebelum membuat hidangan utama untuk Megawati, ia meminta dibuatkan dua porsi rujak untuk diperiksa Tim Kesehatan Paspampres. Namun suara tumbukan khas bertalu-talu si tukang rujak rupanya mengusik Megawati. Sang Presiden pun keluar ruangan dan menghampiri Endang yang tengah memandori proses pembuatan rujak. "Ndang, rujak buat saya dibikin pedas ya," titahnya kemudian.

Alih-alih khususk mengerjakan tugasnya, begitu mendengar suara Megawati si tukang rujak malah melongo. "Pak, itu Ibu Megawati? Itu Ibu Presiden, kan…," ujarnya berkali-kali seolah meyakinkan diri.

Dari situlah kemungkinan si tukang rujak itu kemudian mafhum kenapa dirinya tiba-tiba 'diculik' petugas dari Pasar Ciawi.Endang Sumitra adalah generasi keempat di lingkungan keluarganya yang bekerja di Istana. Ayah, kakek, bahkan buyutnya bekerja di Istana pada era Gubernur Jenderal Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer yang berkuasa di Bogor pada 1936-1942.

"Kalau Bapak saya pernah jadi sopir pribadi Ibu Fatmawati, ibundanya Presiden Megawati," kata Endang yang lahir pada April 1960.

Hal itu berlangsung sejak Fatmawati keluar dari Istana sebagai bentuk protes atas keputusan Presiden Sukarno yang menikahi Hartini pada Juli 1953. Fatmawati tinggal di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan. Sementara pamannya, Endi, bekerja di kediaman Ibu Hartini. Ketika Bung Karno menetap di rumah peristirahatan 'Hing Puri Bima Sakti' di Batutulis pada 1967, sang paman yang ditugaskan untuk menemani.

"Paman saya bersama tiga temannya (Lukman, Dayat, dan Kanta) yang ditugaskan oleh Ibu Hartini untuk mengurus keseharian Bung Karno di Batutulis," tutur Endang.

Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi Al-Irsyad, Abdullah Abubakar Batarfie menyebut sosok Endang bukan sekadar saksi sejarah.

"Ia adalah penjaga ingatan-penutur kisah-kisah yang jarang tersentuh media. Tentang ruang-ruang sunyi di Istana, momen-momen haru bersama presiden," kata Abdullah.

Perbedaan COVID-19 Varian ‘Nimbus’, Turunan Omicron yang Cepat Menyebar

Lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia tengah menjadi sorotan belakangan ini. Pakar imunologi fakultas kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) Dr dr Agung Dwi Wahyu Widodo, MSi, SpMK mengimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, meski tren lonjakan kasus yang muncul tidak separah saat pandemi.

Menurut dr Agung, adanya sedikit kenaikan kasus COVID-19 pasca pandemi adalah hal yang wajar. Hal yang harus diingat adalah virus ini belum benar-benar hilang. COVID-19 hanya mengalami mutasi dan menular lebih cepat, meski gejalanya masih ringan.

Lebih lanjut dr Agung menerangkan, kenaikan kasus COVID-19 di dunia saat ini dipicu oleh 3 faktor yakni munculnya varian baru, penurunan kekebalan populasi, serta perubahan perilaku masyarakat pasca pandemi.

"Varian baru ini merupakan hasil mutasi Omicron, mulai dari JN.1 hingga NB.1.8.1. Varian NB.1.8.1 ini dikenal dengan nama Nimbus. Nimbus memiliki perbedaan struktur spike yang sangat signifikan dari varian Omicron sebelumnya," ujar dr Agung dikutip dari laman resmi Unair, Selasa (10/6/2025).

Ia menuturkan, mutasi seperti Omicron dan Nimbus mampu menghindari sistem kekebalan yang terbentuk tubuh, termasuk dari vaksin generasi awal. Hal ini yang membuat varian baru meningkatkan risiko penyebaran.

Perubahan cuaca juga dinilai berkontribusi menurunkan daya tubuh. dr Agung menuturkan perubahan musim yang seharusnya panas berubah menjadi dingin dan hujan, merupakan kondisi yang ideal untuk penyebaran COVID-19.

Situasi ini disebut mirip ketika virus SARS-CoV-2 ini pertama kali menyebar secara global.

Minumnya pemeriksaan dan pelacakan membuat infeksi COVID-19 tidak terdeteksi. Banyak orang mungkin yang mengalami batuk atau pilek tidak mengetahui apakah terinfeksi COVID-19.

"Perubahan musim ini memicu penurunan kekebalan tubuh masyarakat. Sementara itu, banyak orang merasa COVID-19 sudah tidak ada sehingga mereka mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, tidak adanya pemeriksaan bukan berarti virus benar-benar hilang," terangnya.

Varian Nimbus pertama kali terdeteksi pada akhir Januari 2025 di wilayah Asia. Hingga 23 Mei 2025, WHO mencatat COVID-19 varian Nimbus sudah terdeteksi di sekitar 22 negara.

Salah satunya seperti di Amerika Serikat, khususnya di negara bagian New York, California, Arizona, Ohio, Rhode Island, Washington, Virginia, dan Hawaii. Beberapa negara lain seperti Singapura, Thailand, Australia, Kanada, Hong Kong, dan Korea Selatan juga mendeteksi varian serupa.

Beberapa pasien yang terpapar varian Nimbus mengalami gejala seperti demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, kelelahan, sulit bernapas, dan diare.

Ramai soal Kelainan Kulit Vitiligo, Bisa Sembuh Nggak Ya?

Viral pemakaian cat rambut bisa berakhir vitiligo. Vitiligo sebetulnya merupakan jenis kulit yang menandakan adanya kehilangan pigmen sehingga muncul bercak putih pada area tersebut.

"Aku kena vitiligo pas 2021 akhir, karena kena bleach rambut jadi pigmen kulitnya hilang, tadinya kecil, tetapi nyebar sampai alis dan rambut," demikian narasi viral di pemilik akun TikTok yang mengidap vitiligo.

Tidak sedikit yang kemudian menanyakan apakah kondisi kulit semacam ini bisa benar-benar sembuh. Mengacu publikasi ilmiah di Indonesia, prevalensi vitiligo berkisar antara 0,2-2 persen, sejalan dengan angka prevalensi global. Vitiligo sering muncul pada usia muda, dengan rata-rata awal kemunculan sekitar 7,3 tahun.

"Vitiligo merupakan tantangan besar bagi kami para dokter dermatologi," ujar dr Maureen Situmeang, SpDVE, dokter spesialis dermatovenereology di C Derma Jakarta, Senin (9/6/2025).

Menurutnya, dampak vitiligo bukan hanya terlihat pada kulit, tetapi juga memengaruhi kualitas hidup dan kepercayaan diri pasien. Diperlukan perawatan yang presisi bergantung pada area bercak kulit secara rutin dan konsisten.

Meski tidak bisa sepenuhnya disembuhkan, perawatan semacam ini bisa mengembalikan warna kulit menjadi lebih merata.

Ada beberapa langkah yang umumnya dilakukan sebagai perawatan kelainan kulit dengan vitiligo termasuk beberapa di antaranya krim kortikosteroid, terapi cahaya, penggunaan sinar ultraviolet (UVB), dan obat-obatan lain.

Konsultasi tetap disarankan sebelum melakukan sejumlah perawatan.

Gejala vitiligo adalah munculnya bercak hipopigmentasi di tubuh. Pada awalnya, bercak yang muncul berwarna lebih muda dari kulit, kemudian perlahan-lahan memutih.

Kemunculan bercak vitiligo dimulai dari bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, bibir, tangan dan kaki, lalu menyebar ke bagian tubuh lain.

Bercak vitiligo umumnya muncul secara simetris di kedua sisi tubuh, tetapi bisa juga di salah satu sisi tubuh. Kapan dan seberapa cepat bercak vitiligo menyebar tidak dapat ditentukan. Di samping itu, warna kulit yang terkena vitiligo terkadang bisa kembali normal.

Viral Sopir Todong Pistol, Kenapa Ada yang Gampang Emosi karena Hal Sepele?

Belum lama ini viral sebuah video driver ekspedisi diduga menodongkan pistol di Tol Cipularang pada pengendara lain. Diduga pelaku emosi tak terima kendaraannya disalip saat di perjalanan.

Kejadiannya terjadi di Tol Cipularang arah Bandung KM 93, kabupaten Purwakarta, Sabtu (7/6/2025) sekitar pukul 16.49 WIB. Korban bernama Muhammad Diaz Alfikar sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Purwakarta.

"Ketika menghampiri pelaku, pelapor menanyakan kenapa mepet-mepet jalan terus, si pelaku menjawab namanya juga di jalan situ kencang saya juga kencang, si pelaku menanyakan maunya gimana sambil merogoh sesuatu di belakang jok mobilnya dan mengeluarkan sesuatu benda yang diduga senjata api yang di bungkus berwarna ungu kemudian mengokang dan menodongkannya ke arah pelapor, karena takut pelapor lari dan masuk ke dalam mobil dan memundurkan kendaraannya menjauhi pelaku," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan dikutip dari detikJabar, Selasa (10/6/2025).

Berkaitan dengan hal tersebut, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menerangkan ada beberapa faktor umum yang memicu seseorang mudah marah dalam perkara yang sepele. Pertama, misalnya orang tersebut memang sudah memiliki stressor yang menumpuk, sebelum adanya pemicu amarah.

Meski pemicunya mungkin masalah sepele, hal ini bisa meledakkan atau meluapkan emosi orang yang sudah memiliki stressor yang menumpuk sebelumnya.

Faktor lain yang dapat memicu manajemen amarah yang buruk adalah tidak dimilikinya pola kepribadian atau pemahaman dalam mengekspresikan amarah dengan cara yang sehat.

"Juga bisa dikarenakan memang punya pola kepribadian yang tidak punya pemahaman atau tidak punya kebiasaan yang sehat dalam mengekspresikan emosi marah. Jadi dari kecil memang terbiasa dengan cara demikian, untuk memproses atau meregulasi marahnya dengan cara yang salah," kata Sari ketika dihubungi detikcom, Selasa (10/6/2025).

Faktor ego diri juga mungkin berperan. Tak jarang amarah yang dipicu masalah sepele juga disebabkan oleh ego yang terlalu besar.

Ketika ada sesuatu yang menyinggung ego atau harga dirinya, seseorang mungkin akan mengeluarkan kata-kata atau perilaku yang menyerang balik. Ini juga berkaitan dengan pemahaman terkait pengekspresian emosi yang salah.

Faktor biologis otak, menurut Sari juga dapat berperan. Seseorang yang memiliki disfungsi otak tertentu mungkin memiliki kecenderungan sulit dalam mengelola emosi amarah.

"Faktor biologis ini biasanya berkaitan dengan fungsi otak Jadi memang dia punya dorongan marah yang besar. Namun, kurang punya kemampuan otak dalam mengendalikan kognitifnya atau kontrol emosinya itu memang loss," tandasnya.

Foto Bocah Kena ‘Sindrom Manusia Batu’, Bikin Ototnya Berubah Jadi Tulang

Jakarta- Seorang bocah 10 tahun di Pakistan mengidap kondisi langka 'sindrom manusia batu'. Kondisi tersebut membuat otot-ototnya berubah menjadi tulang.

Dalam sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam Journal of Medical Case Reports tahun 2019, seorang bocah 10 tahun dilarikan ke rumah sakit akibat benjolan-benjolan menyakitkan di tubuhnya. (Foto: Journal of Medical Case Reports)

Setelah dilakukan pemeriksaan, bocah tersebut menunjukkan gejala klinis dan radiologis dari kondisi fibrodysplasia ossificans progressiva (FOP) atau 'sindrom manusia batu'. (Foto: Journal of Medical Case Reports)

Orang dengan kondisi ini memiliki kelainan yang membuat otot, ligamen, dan jaringan lunak lainnya perlahan berubah menjadi tulang. Akibatnya tubuh terasa kaku seperti 'manusia batu'. (Foto: Journal of Medical Case Reports)

Benjolan-benjolan yang terasa nyeri muncul di punggung akibat massa keras dan kekakuan pada bahu, leher, serta pinggul kiri. Kondisi ini membuatnya juga sulit berjalan atau jongkok secara normal. (Foto: Journal of Medical Case Reports)

Pasien tidak sembuh total, tapi menjalani perawatan konservatif untuk membantu mengurangi perburukan gejala. Pasien sempat menjalani operasi pengangkatan tulang yang tumbuh secara tak normal di pinggul kiri, tapi justru terjadi pertumbuhan tulang yang lebih parah. (Foto: Journal of Medical Case Reports)

Monita Tahalea Punya Riwayat GERD, Gejala Nggak Gampang Kambuh Berkat Matcha

Solusi penyanyi Monita Tahalea mengatasi masalah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan dan memicu gejala tak nyaman, adalah matcha. Reaksi seperti mual, sensasi panas di sekitar dada, hingga rasa nyeri nyaris tidak pernah kambuh saat mengganti sumber kafein dari semula di kopi, menjadi matcha.

Kebiasaan mengonsumsi matcha diakui Monita sudah dijalani lebih dari tiga tahun terakhir. "Dulu aku peminum kopi, dulu sekali, jaman aku kuliah, tapi terus aku memang punya riwayat asam lambung, jadi merasa harus mencari minuman yang lebih lighter," terang Monita saat ditemui detikcom pasca sesi bincang detikSore, Selasa (10/9/2025).

Matcha disebutnya meredakan gejala asam lambung dan menghangatkan tubuh. Monita juga mengaku matcha seperti merangsang 'dopamin' atau hormon bahagia yang otomatis berpengaruh pada masalah GERD. Mengingat, GERD juga bisa dipicu dari stres.

Meski begitu, mengonsumsi makanan dan minuman apapun menurutnya tetap perlu dibatasi. Ada baiknya selalu mengenali kondisi tubuh juga menyesuaikan porsi matcha yang dikonsumsi.

"Jadi aku pernah minum matcha jam 9 malam, tetapi porsinya kebanyakan, dan kalau dibuatin orang kan bisa saja gula-nya terlalu banyak, jadi ada reaksi," cerita dia.

"Intinya biasanya aku selalu minum itu satu gelas kecil dan kan bisa dibuat hangat, jadi enak ke tubuh," sambungnya.

Selain matcha, wanita yang akan merilis album baru setelah mengeluarkan single 'Kawan', juga hobi mengonsumsi teh lain, bahkan mengoleksinya di rumah.

"Kenapa aku nggak pilih kopi, karena kalau jenis kopi kan ada beragam macam. Americano yang katanya bagus, arabica, dan lain-lain, aku tidak terlalu memahami, jadi aku cari yang lebih mudah aja, lebih light dari kopi," pungkasnya.

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.