Semua Kabar

Kemenkeu Bocorkan Rencana Rilis Dimsum dan Kangaroo Bond

Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Suminto mengungkapkan waktu yang akan dipilih untuk menerbitkan surat utang bernama dimsum bond maupun kangaroo bond.

Suminto menuturkan, dalam menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Australia maupun renminbi atau yuan China yang dipertimbangkan akan dikeluarkan pada tahun ini mengacu pada sejumlah indikator, mulai dari kondisi pasar obligasi hingga kebutuhan besarannya.

“Itu salah satu consideration dalam praktik menemukan timing dari sisi market considerationnya, kemarin kita juga mempertimbangkan dari sisi trajectory pemenuhan kebutuhan pembiayaannya,” kata Suminto saat ditemui di kawasan JCC, Kamis (12/6/2025).

Suminto menegaskan, bila nantinya pemerintah benar-benar merealisasikan dua obligasi terbaru itu pada tahun ini, tentu akan mempengaruhi komposisi utang pemerintah, baik dari sisi instrumen, tenor, denominasi atau currency, serta suku bunganya.

“Sehingga kita punya fleksibilitas untuk menemukan satu komposisi portofolio atau komposisi financing yang optimal, sehingga dari sisi size, currency, tenor akan memiliki fleskibiltas disesuaikan dengan perkembangan,” ucap Suminto.

Suminto juga menegaskan, penerbitan SBN hingga saat ini sebetulnya masih on-track dalam memenuhi pembiayaan APBN 2025. Hingga saat ini, penerbitan utang Pemerintah, baik SBN maupun pinjaman, ditujukan bagi pembiayaan APBN 2025 yang didesain defisit 2,53% dari PDB.

Pemerintah ia pastikan akan dengan konsisten menjalankan prinsip kehati-hatian dan akuntabilitas fiskal. Penerbitan SBN dilakukan secara oportunistik dan fleksibel, mempertimbangkan kondisi pasar keuangan, perkembangan kebutuhan pembiayaan, dan kondisi kas negara. Komposisi utang dari segi instrumen, tenor, mata uang, dan suku bunga terus dijaga optimal.

“Pemerintah juga memiliki bantalan yang cukup, seperti Sisa Anggaran Lebih (SAL) dan posisi kas yang memadai dalam menghadapi risiko pasar, khususnya dampak dinamika global,” kata Suminto.

Ia pun memastikan, di tengah dinamika global, prospek surat utang negara atau SUN Indonesia tetap positif dan kompetitif sejalan dengan pengelolaan pembiayaan yang prudent, akuntabel, dan efisien.

Prospek SUN yang baik ini kata dia didukung oleh beberapa faktor, antara lain stabilitas fiskal yang terjaga, dengan defisit APBN 2025 yang didesain sebesar 2,53% PDB serta strategi pembiayaan yang hati-hati, menjadikan SUN Indonesia tetap menarik bagi investor, terutama di tengah ketidakpastian global.

Kinerja ekonomi domestik yang solid ia pastikan juga menjadi salah satu faktor pendukung daya tarik SUN RI. Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang resilien di kisaran 5% meskipun di tengah perlambatan ekonomi dan volatilitas global serta tingkat inflasi yang terjaga di level rendah.

Kemudian, surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut sebesar US$ 0,16 miliar untuk April 2025, melanjutkan surplus pada Maret 2025 sebesar US$ 4,33 miliar ia sebut berkontribusi positif terhadap kinerja SUN. Kontribusi export (international trade), sekitar 22% GDP sehingga dampak dari volatilitas global relatif lebih manageable dibanding peers countries.

Terakhir, kinerja lelang SUN ia pastikan masih terjaga positif, ditandai Incoming bids yang solid, termasuk dari investor asing. Lelang SUN tanggal 20 Mei 2025 mencatat total incoming bids tertinggi sejak lelang SUN tanggal 31 Agustus 2021 yaitu mencapai Rp 108,3 triliun, dengan incoming bids investor asing sebesar Rp18,3 triliun.

“Hingga 11 Juni, investor asing mencatatkan capital inflow sebesar Rp 52,21 triliun year to date,” ungkap Suminto.

Ganti Wadirut, Ini Susunan Terbaru Direksi dan Komisaris Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) pada hari ini, Kamis (12/6/2025) telah memutuskan untuk mengangkat sejumlah nama baru di posisi Direktur dan Komisaris perseroan.

RUPS tetap mempertahankan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama Pertamina dan mengangkat Oki Muraza sebagai Wakil Direktur Utama, menggantikan Wiko Migantoro. Beberapa nama direksi yang lama juga masih bertahan, antara lain Emma Sri Martini sebagai Direktur Keuangan, A. Salyadi Dariah Saputra sebagai Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha.

Adapun M. Erry Sugiharto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, kini diangkat menjadi Direktur Penunjang Bisnis.

Di saat yang sama RUPS juga menetapkan perubahan pada jajaran Dewan Komisaris Pertamina yaitu Todotua Pasaribu sebagai Wakil Komisaris Utama dan Nanik S. Deyang sebagai Komisaris Independen. RUPS juga tetap mempertahankan Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi terbaru PT Pertamina (Persero) per 12 Juni 2025:

1. Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri2. Wakil Direktur Utama: Oki Muraza3. Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin4. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra5. Direktur Logistik dan Infrastruktur: Jaffee Arizon Suardin6. Direktur Keuangan: Emma Sri Martini 7. Direktur Penunjang Bisnis: M. Erry Sugiharto8. Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis: Agung Wicaksono 9. Direktur Sumber Daya Manusia: Andy Arvianto

1. Komisaris Utama & Independen: Mochammad Iriawan2. ⁠Wakil Komisaris Utama: Todotua Pasaribu3. Komisaris Independen: Condro Kirono4. Komisaris Independen : Raden Ajeng Sondaryani5. Komisaris Independen : Nanik S. Deyang6. Komisaris : Bambang Suswantono7. Komisaris : Heru Pambudi

Domestik Terancam Defisit Gas, Bahlil Jamin Tak Akan Batasi Ekspor

Teluk Bintuni, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan tidak akan melakukan pembatasan ekspor gas ke luar negeri, sekalipun Indonesia saat ini menghadapi potensi defisit pasokan gas.

Bahlil memastikan bahwa pihaknya akan tetap memprioritaskan pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri. Namun di lain sisi, pemerintah juga akan tetap menghormati kontrak jangka panjang yang telah diteken oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan pembeli dari luar negeri.

“Jadi yang pertama memang kita memprioritaskan seluruh produk gas ini diprioritaskan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Tetapi kita juga harus ingat bahwa teman-teman KKKS ini sebelum melakukan develop terhadap wilayah kerja mereka sudah mencari market captive-nya dan itu kontraknya panjang,” ungkap Bahlil di fasilitas Kilang LNG Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat, dikutip Kamis (12/6/2025).

Bahlil mengakui bahwa telah terdapat kesalahan dalam perencanaan pasokan (supply) dan permintaan (demand) gas dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini lantas menyebabkan ketidakseimbangan pasokan gas yang ada di Indonesia saat ini.

“Itu memang agaknya kita tidak teliti. Maka kemudian apa yang terjadi sekarang di 2025 ada bagian yang harusnya kita ekspor untuk memenuhi kontrak dengan buyer dan bagiannya kita potong,” kata Bahlil.

Ia lantas menekankan bahwa pendekatan terhadap sektor gas tidak bisa disamakan dengan komoditas lain seperti bijih nikel, terutama yang dalam beberapa tahun terakhir ini sudah diterapkan kebijakan larangan ekspor.

“Kalau ditanya apakah bisa dilakukan sama dengan nikel bedakan antara nikel dan gas. Kalau nikel itu banyak smelternya banyak negara yang dibutuhkan. Tapi kalau gas ini orang sebelum bangun kontraknya sudah harus pasti jadi gak bisa dibuat seperti orang bikin gado-gado,” tambah Bahlil.

Sementara itu, Head of Country BP Indonesia Hardi Hanafiah menuturkan bahwa BP mempunyai komitmen membantu pemerintah dalam rangka memenuhi gas alam cair alias LNG untuk kebutuhan dalam negeri, tanpa mengurangi volume ekspor yang telah berkontrak.

“Setiap kontrak kan punya spesifikasi, punya karakteristik sendiri, kontrak LNG termasuk kontrak yang paling kompleks di dunia, jadi macam-macam bentuknya ada yang bisa kita bicara ini masih perlu gak? Kalau gak perlu kita tunda ke tahun depan ya atau kalau masih gak perlu yaudah kamu gak usah ngambil kita kurangi komitmennya jadi tidak sampai harus mengorbankan pembeli,” katanya.

Perlu diketahui, Kilang LNG Tangguh ini memiliki 3 train penghasil LNG. Adapun total kapasitas ketiga train Kilang LNG Tangguh ini yaitu 11,4 juta ton per tahun (mtpa), dengan kapasitas masing-masing train sebesar 3,8 million ton per annum (mtpa).

Sekitar 75% produksi LNG dari kilang Tangguh Train 3 dialokasikan untuk PT PLN (Persero). Sejak mulai beroperasi pada 2009, BP telah mengirimkan lebih dari 1.800 kargo LNG kepada pembeli di Asia dan juga Indonesia.

Video: Pramono Anung Singgung Subsidi dan Harga Asli Tiket Transjakarta

Jakarta, CNBC Indonesia – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menerangkan bahwa pemprov DKI memberikan subsidi sebesar Rp11.500 untuk setiap penumpang transjakarta dan transjabodetabek. Harga tiket yang dibayar penumpang hanya Rp3.500, sementara biaya sebenarnya mencapai Rp15.000.

Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia, Kamis (12/06/2025).

Video: Ahli UGM Sebut Kerugian Tambang Raja Ampat Lampaui Kasus Timah

Jakarta, CNBC Indonesia – Pengamat Ekonomi Energi dari UGM Fahmy Radhi menilai kerusakan lingkungan akibat tambang nikel di Raja Ampat bisa menimbulkan kerugian negara. Bahkan menurutnya, hal ini lebih besar dari kasus PT Timah dan diperkirakan melebihi Rp 300 Triliun.

Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia, Kamis (12/06/2025).

Intip Beda Data Kemiskinan Indonesia: Versi Bank Dunia Vs BPS

Jakarta, CNBC Indonesia – Perbedaan data kemiskinan Indonesia yang dirilis Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik (BPS) menuai perhatian publik. Hal ini dikarenakan selisih yang signifikan, bagi bumi dan langit.

Bank Dunia atau World Bank menaikkan garis kemiskinan global dengan mengadopsi besaran paritas daya beli atau Purchasing Power Parities (PPP) 2021 dari yang sebelumnya menggunakan PPP tahun referensi 2017.

Simak selengkapnya dalam infografik berikut.

Di Tengah Badai PHK RI, Luhut Bilang Ada Kabar Baik!

Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan mengakui pemutusan hubungan kerja tengah banyak terjadi di Indonesia saat ini.

Namun, ia menegaskan permasalahan itu akan segera terjawab pada akhir tahun ini karena bakal ada pembukaan besar-besaran lapangan kerja yang berpotensi serap 67.000 karyawan.

“Orang bilang PHK banyak, iya, tapi di saat yang sama, prediksi kita akan muncul sekitar 67.000 karyawan akan terjadi sebelum akhir tahun ini,” kata Luhut dalam agenda International Conference on Infrastructure 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (12/6/2025).

Ia menuturkan, lapangan pekerjaan itu akan tercipta dari pembukaan pabrik-pabrik tekstil dan produk dari tekstil maupun pabrik alas kaki di berbagai wilayah non perkotaan.

Sejumlah perusahaan yang bakal investasi itu ia bilang berasal dari China. Para investor pabrik alas kaki dan tekstil itu ia bilang berencana membangun bisnisnya di kota-kota kecil.

“Jadi beberapa orang menuturkan tentang penurunan garmen dan alas kaki di Indonesia, itu tidak benar, karena kami sangat terkejut terakhir kali bahwa dari China, mereka merelokasi sebagian industri mereka ke kota yang sangat kecil,” paparnya.

Luhut juga menuturkan para investor itu kebanyakan tidak memilih kawasan ekonomi khusus dalam membangun pabrik tekstil atau garmen maupun alas kaki.

“Mereka tidak pergi ke kawasan ekonomi khusus, mereka pergi ke kota kecil, karena mereka menuturkan Feng Shui di sana sangat bagus daripada di sini. Jadi sesuatu seperti ini tidak pernah kita prediksi, tetapi Anda tahu berapa banyak yang mereka pekerjakan? Mereka mempekerjakan 10.000 orang,” ungkap Luhut.

Pertamina Catatkan Laba Bersih Rp 49,54 Triliun di 2024

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba bersih senilai US$ 3,13 miliar atau sekitar Rp 49,54 triliun pada 2024.

Berdasarkan laporan keuangan Pertamina tahun buku 2024, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 75,33 miliar atau setara Rp 1.194 triliun, EBITDA senilai US$ 10,79 miliar atau setara Rp 171,04 triliun.

Hal ini pun sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina yang dilakukan pada hari ini, Kamis (12/6/2025) di Grha Pertamina, Jakarta.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan hal ini menandakan kinerja positif perseroan sepanjang tahun 2024.

Dia menuturkan, perusahaan juga terus menunjukkan kinerja positif di berbagai lini bisnis. Produksi migas Pertamina telah berhasil menembus 1 juta barrel setara minyak, menjadikan Pertamina kontributor 69 persen minyak nasional dan 37 persen gas nasional. Dari sisi kilang, Pertamina juga berhasil menjadi kontributor utama produksi BBM nasional.

“Di tahun 2024 produksi migas terjaga solid di angka 1 juta barrel setara minyak. Selain itu, produksi BBM Kilang Pertamina berhasil memenuhi 70 persen kebutuhan BBM nasional, bahkan kebutuhan avtur dan diesel 100 persen dipenuhi dari kilang domestik,” ujar Fadjar, dalam keterangan resmi, Kamis (12/6/2025).

Sebagai BUMN, imbuh Fadjar, Pertamina terus memperkuat infrastruktur distribusi energi hingga saat ini lebih dari 15.000 Titik Retail BBM, 260.000 Titik Pangkalan LPG, 6.700 gerai Pertashop dan 573 lokasi BBM Satu Harga tersedia untuk menyalurkan energi ke seluruh pelosok negeri. Distribusi energi juga disokong pengoperasian 288 kapal. Dari sisi bisnis gas, Pertamina mengoperasikan lebih dari 33.000 Km pipa transmisi dan distribusi gas serta sekitar 820 ribu sambungan jargas.

Sedangkan dari sisi pengembangan bisnis terbarukan, Pertamina juga menjadi kontributor utama bisnis rendah karbon. Pertamina mengelola 13 wilayah kerja geothermal, PLTGU dan PLTS dengan total kapasitas 2.502,12 Megawatt. Pertamina juga memproduksi biofuel B35, Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), Pertamax Green 95 dan proyek Used Cooking Oil (UCO) untuk Sustainable Aviation Fuel (SAF).

“Atas kinerja positif tersebut Pertamina mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan yang telah menjadi pelanggan setia dan pendukung perusahaan. Pertamina terus berkomitmen sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di seluruh Indonesia,” ucap Fadjar.

Fadjar melanjutkan kontribusi Pertamina kepada penerimaan negara juga terus meningkat. Sepanjang 2024, kontribusi Pertamina sebesar Rp 401,73 triliun baik dari pajak, PNBP maupun dividen.

“Pada tahun 2024, total penyerapan produk dalam negeri (PDN) senilai Rp415 triliun yang memberikan multiplier effect penyerapan tenaga kerja sebanyak 4,1 juta orang dan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Rp702 Triliun yang berkontribusi terhadap peningkatan GDP tahun 2024,” tandas Fadjar.

Perubahan Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi

Pada RUPS Pertamina yang dilaksanakan hari ini, selain menetapkan kinerja perusahaan, pemegang saham juga melakukan perubahan pada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina.

RUPS menetapkan Direksi baru Pertamina yaitu Oki Muraza sebagai Wakil Direktur Utama, Jaffee Arizon Suardin sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur, Agung Wicaksono sebagai Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis serta Andy Arvianto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM). Sedangkan M. Erry Sugiharto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM Pertamina kini menjabat sebagai Direktur Penunjang Bisnis.

Di saat yang sama RUPS juga menetapkan perubahan pada jajaran Dewan Komisaris Pertamina yaitu Todotua Pasaribu sebagai Wakil Komisaris Utama dan Nanik S. Deyang sebagai Komisaris Independen.

Melalui RUPS tersebut, berikut susunan terbaru Dewan Direksi dan Komisaris Pertamina:

1. Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri

2. Wakil Direktur Utama: Oki Muraza

3. Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin

4. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra

5. Direktur Logistik dan Infrastruktur: Jaffee Arizon Suardin

6. Direktur Keuangan: Emma Sri Martini

7. Direktur Penunjang Bisnis: M. Erry Sugiharto

8. Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis: Agung Wicaksono

9. Direktur Sumber Daya Manusia: Andy Arvianto

1. Komisaris Utama & Independen: Mochammad Iriawan

2. ⁠Wakil Komisaris Utama: Todotua Pasaribu

3. Komisaris Independen: Condro Kirono

4. Komisaris Independen : Raden Ajeng Sondaryani

5. Komisaris Independen : Nanik S. Deyang

6. Komisaris : Bambang Suswantono

7. Komisaris : Heru Pambudi

Fasilitas Canggih China di Bawah Laut di ‘Atas’ RI Sudah Beroperasi

Jakarta, CNBC Indonesia – China mengumumkan beroperasinya fasilitas penelitian dasar laut terbaru milik mereka. Laboratorium tersebut berlokasi di Laut China Selatan sejauh 200 kilometer dari pesisir Provinsi Hainan.

Kini, China sudah memiliki fasilitas laboratorium bawah laut di perbatasan utara, laut, selatan, dan barat. Fasilitas lainnya telah dibangun di lepas pantai Provinsi Shandong, Zhejiang, dan Guangdong.

“Banyak institusi dan perusahaan di negara kami memperkenalkan peralatan dan produk baru, sehingga ada kebutuhan untuk uji coba berbasis di laut,” kata Chu Jun dari Menteri Sumber Daya Alam China, seperti dikutip dari IFL Science, Kamis (12/6/2025). “Sebagai satu-satunya lokasi uji coba laut dalam, fasilitas ini bisa digunakan untuk penelitian sains, pengembangan peralatan investigasi, dan eksplorasi sumber daya terbarukan di laut dalam.”

IFL Science mengungkapkan keberadaan fasilitas laut dalam tersebut direspons berbeda oleh berbagai pihak.

Di satu sisi, banyak sumber daya berharga di dasar laut yang bisa menjadi “penyelamat” Bumi. “Kita membutuhkan banyak sekali mangan, nikel, kobalt, dan tembaga untuk membangun mobil listrik dan pembangkit listrik,” kata Hans Smit, CEO di Oceans Minerals.

Oceans Minerals yang berbasis di Florida adalah perusahaan penambang laut dalam yang beraktivitas di Kepulauan Cook.

“Kita tidak bisa meningkatkan pasokan mineral-mineral ini di daratan tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Alternatifnya di laut,” kata Smit.

Di sisi lain, peneliti dan ahli memberi peringatan soal dampak ekologi yang bisa timbul dari aktivitas di dasar laut, apalagi di tengah perubahan iklim.

“Titik ini adalah arsitek ekosistem yang sangat penting. Jika salah satu titik hilang, arsitektur yang mengatur seluruh ekosistem samudra ikut hilang,” kata Smit.

Namun, fasilitas uji coba di laut dalam tidak hanya bertujuan untuk kegiatan eksplorasi. Cui Xiaojian dari Badan Pengelola Laut Provinsi Hainan mengungkapkan infrastruktur yang berada di kedalaman 1,3 hingga 1,5 km di bawah permukaan laut menyediakan kondisi dengan tekanan tinggi dan air bersuhu rendah yang bisa dimanfaatkan untuk riset, verifikasi, inkubasi, hingga sertifikasi.

“Wilayah laut dalam adalah wilayah strategis yang penting bagi negara-negara di seluruh dunia. Manufaktur laut dalam adalah kunci untuk eksplorasi dan eksploitasi laut dalam. Lewat implementasi yang beragam sesuai permintaan di dunia nyata, ini bisa merangsang industri laut-dalam, mempercepat pengembangan sektor laut yang produktif, serta memicu momentum baru di ekonomi laut,” kata Cui.

Fasilitas laut dalam di lepas pantai Hainan adalah bentuk dari ambisi jangka panjang China sebagai “kekuatan besar lautan” yang merupakan salah satu dari retorika “revitalisasi nasional” Presiden Xi Jin Ping.

“Dengan menyediakan kondisi dan lingkungan untuk perusahaan institusi untuk menguji peralatan laut-dalam buatan mereka, membuat mereka bisa mengambil peran sebagai pemimpin untuk menumbuhkan ekonomi maritim,” kata Chu.

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.