Reza Gladys Siap Mediasi Kasus Wanprestasi Asal Nikita Mirzani Datang di Sidang

Sidang kasus dugaan wanprestasi antara Nikita Mirzani dan Reza Gladys kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Majelis hakim menunjuk hakim mediator untuk agenda mediasi untuk kedua belah pihak.

Pihak Reza Gladys memutuskan untuk tidak menghadirkan kliennya dalam persidangan. Reza Gladys akan datang langsung jika Nikita Mirzani menunjukkan komitmen terhadap persidangan.

“Kami sudah minta supaya dokter Reza tidak hadir dalam sidang kali ini. Karena tidak ada gunanya juga kalau datang di persidangan saat ini,” kata kuasa hukum Reza Gladys, Surya Batubara, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (11/6).

“Pada saat mediasi, dokter Reza dipastikan akan kami undang untuk datang untuk mediasi tapi dengan catatan kalau ada dari pihak Nikita nya datang,” timpal tim kuasa hukum Reza Gladys, Robert Par Uhum.

Pihak Reza Gladys juga menekankan pentingnya kehadiran secara langsung dari masing-masing pihak agar mediasi berjalan efektif.

“Karena dari prinsipal ini kan harus ngomong dengan prinsipal. Kalau dokter Reza datang dokter Mufid datang ngomong dengan kuasa hukum sana (Nikita Mirzani) ketemunya apa? Nggak nggak bakal ketemu. Kalau ketemu kuasa hukum saya aja yang hadapi,” terang Robert Par Uhum.

“Tapi kalau Nikita datang pasti dokter Reza dan dokter Mufid datang untuk diskusi agar bisa damai,” tegasnya.

Nikita Mirzani melayangkan gugatan wanprestasi senilai Rp 100 miliar terhadap dokter Reza Gladys dan suaminya, Attaubah Mufid ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Gugatan tersebut didasarkan kejadian pada November 2024 lalu saat dokter Reza Gladys diduga meminta Nikita Mirzani untuk meminta produk skincare-nya direview dan memberikan bayaran sebesar Rp 4 miliar.

2 Artis Ini Mantap Putuskan Mualaf usai Pertanyakan Yesus

Keputusan untuk pindah keyakinan dam masuk ke agama lain tentu bukan hal yang mudah.

Banyak faktor dan proses panjang hingga akhirnya seseorang memutuskan untuk meninggalkan keyakinannya dan masuk agama yang lain.

Pengalaman spiritual untuk menemukan keyakinan dalam mempercayai Tuhan diceritakan oleh dua tokoh selebriti Indonesia.

Lahir dengan agama Kristen, dua artis tersebut akhirnya menemukan pencerahan hingga memutuskan untuk menjadi seorang mualaf dan masuk Islam.

Bahkan, ada kesamaan antara dua sosok tersebut yang mempertanyakan sosok Yesus sebelum akhirnya mantap masuk Islam.

Begini penuturan mereka soal ceria menjadi seorang mualaf.

Terkenal di era tahun 2000-an, Tere memutuskan untuk menjadi seorang Muslim dan meninggalkan agama Kristen. Kisah hijrahnya menjadi viral apda tahun 2018 lalu.

Sebelum menjadi mualaf, Tere pernah mempertanyakan tentang keberadaan Yesus Kristus.

Kala itu, Tere yang mengalami pergolakan iman mengaku sempat menanyakan tentang keberadaan Yesys ke salah satu suster di sekolahnya.

“Sebenarnya, waktu saya SMP saya pernah mempertanyakan beberapa hal tentang posisi Nabi Isa di dalam Bible (Alkitab). Karena yang jelas Nabi Isa berdoa di taman Getsemani kepada Tuhan. Doanya adalah Bapa Kami, doa kepada Bapa-Nya,” ungkap Tere.

“Saya menyampaikan itu pada guru agama saya dulu, yaitu suster, karena saya di kesusteran, maka saya tanyakan itu pada suster. Dan ketika saya tanyakan kenapa Yesus disalib juga, kata suster saya, saya kurang beriman karena mempertanyakan hal-hal yang di luar jangkauan pemikiran manusia,” sambungnya.

Sayangnya pelantun Lidah Tidak Bertulang tersebut tidak mendapatkan jawaban. ia baru menemukan jawaban kala mengetahui sosok Yesus juga ada dalam ajaran agama Islam, yakni sebagai nabi Isa.

Ia kemudian mulai mencari tahu tentang kebenaran dengan membedah isi Alquran dan Alkitab hingga akhirnya menemukan pencerahand ari surat An-Nisa dan pada akhirnya menjadi mualaf..

Adik Darius Sinathrya

Samanta Elsener, adik Darius Sinathrya, juga memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap sosok Yesus.

Sama seperti Tere, saat masa SMP, Samanta juga pernah menanyakan tentang Yesus dan sosok Nabi Isa.

Dia sempat mempertanyakan mengapa Nabi Isa disebut Tuhan Yesus atau mengapa ada patung Bunda Maria ketika dalam Alkitab dilarang menyembah berhala.

Namun sayang, ketika mempertanyakan itu ke guru agamanya, Samanta tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.

“Dulu pas SMP aku pernah tanya ke guru agamaku, ‘Katanya Yesus itu nabi, tapi kenapa dipanggil Tuhan Yesus?’. Dimarahi sama guru agama, ‘Kamu nggak punya iman’,” bebernya.

Menguak Kisah Orang Indonesia Pertama yang Naik Haji, Begini Sejarahnya

Agama Islam diketahui telah masuk ke Indonesia sejak sekitar abad ke-7 Masehi. Menjadi agama yang berada di Indonesia sejak ratusan tahun lalu, timbul pertanyaan soal siapa orang Indonesia pertama yang menunaikan ibadah haji.

Ibadah haji sendiri dilakukan dengan berangkat ke kota Makkah di Arab Saudi dan melaksanakan rangkaian ibadah menurut syariat Islam, mulai dari melakukan tawaf di Ka’bah hingga melempar jumrah.

Lantas siapa orang Indonesia pertama yang naik haji?

Ada berbagai versi cerita soal siapa orang Indonesia pertama yang melakukan ibadah haji. Menurut berbagai sumber, keberangkatan haji pertama dari Indonesia pertama kali terjadi pada era Nusantara.

Sosok yang disebut-sebut orang Indonesia pertama yang naik haji adalah seorang keturunan bangsawan bernama Bratalegawa. Ia merupakan putra Raja Galuh, Mangkubumi Suradipati yang dikenal juga sebagai Prabu Bunisora dan punya julukan Kuda Lalean.

Bratalegawa adalah sepupu dari Prabu Niskala Wastu Kancana yang merupakan kakek Prabu Siliwangi. Bratalegawa disebut lahir pada 1272 Saka atau 1350 Masehi.

Meski merupakan keturunan raja, Bratalegawa disebut lebih tertarik dengan bisnis. Ketika dewasa, Bratalegawa menjadi seorang saudagar kaya yang memiliki banyak kapal dagang, perhiasan, hingga properti.

Kapal dagang Bratalegawa kemudian telah mengunjungi berbagai tempat, mulai dari Malaka, Pulau Sumatra, Cina, India, Persia, hingga Semenanjung Arab. Hal ini kemudian membuat Bratalegawa sebagai orang Indonesia pertama yang naik haji.

Sementara menurut buku Sejarah Ibadah oleh Syajruddin El-Fikri, tak ada penjelasan pasti soal siapa orang yang pertama kali naik haji dari Indonesia. Hal ini karena banyak umat Muslim asal Indonesia yang pergi haji sejak zaman kolonial Belanda.

Umat Muslim dari Indonesia konon telah mengunjungi Tanah Suci untuk melakukan ibadah haji sejak abad ke-16 Masehi. Mereka umumnya berasal dari strata sosial atas, seperti utusan sultan hingga pedagang kaya.

Keberangkatan umat Muslim Indonesia saat itu kemudian tak lepas dari hubungan pelayaran antara masyarakat Nusantara dan pedagang dari jazirah Arab. Mereka yang berangkat haji dari Indonesia kemudian melewati Selat Malaka, Samudera Pasai, dan Pidie dengan kapal.

Terpopuler: Vidi Aldiano Digugat Miliaran hingga Bahasan soal Waktu Hidup di Dunia

Beritaa populer InsertLive dari Vidi Aldiano yang membahas waktu hidup di dunia hingga anggota BTS pulang wajib militer.

Simak selengkapnya di sini

Industri musik Tanah Air masih dihebohkan dengan tuntutan hak royalti terhadap penyanyi.

Vidi Aldiano digugat sampai Rp24,5 Miliar oleh Keenan Nasution dan Rudi Pekerti sebagai pencipta ‘Nuansa Bening’.

Simak selengkapnya di sini

Kuasa hukum Keenan Nasution, Minola Sebayang meminta pihak tergugat yaitu Vidi Aldiano ataupun kuasa hukumnya untuk hadir di persiadang.

Disisi lain, Vidi tengah di Malaysia untuk pemeriksaan kesehatannya.

Simak selengkapnya di sini

Keputusan untuk pindah keyakinan dam masuk ke agama lain tentu bukan hal yang mudah.

Lahir dengan agama Kristen, dua artis tersebut akhirnya menemukan pencerahan hingga memutuskan untuk menjadi seorang mualaf dan masuk Islam.

Simak selengkapnya di sini

Di tengah gugatan Rp24,5 Miliar yang dihadapi, Vidi Aldiano menyinggung soal waktu hidup yang terbatas.

Hal ini ia ungkap dalam unggahan Instagram pada 11 Juni 2025.

Simak selengkapnya di sini

Lulusan Oxford, Maudy Ayunda Hampir Tinggal Kelas gegara Tak Bisa Bahasa Inggris

Maudy Ayunda dikenal sebagai selebriti Indonesia yang sangat mementikan pendidikan dan berprestasi.

Ia berhasil lulus dari Oxford University jurusan Philoshopy, Politics, and Economics (PPE), dan kemudian diterima di dua kampus berbeda, yakni Harvard University dan Stanford University untuk melanjutkan S2.

Pada akhirnya, Maudy Ayunda memilih unruk kuliah di Stanford University dan lulus dengan gelar ganda untuk jurusan bisnis (M.B.A) dan pendidikan (M.A).

Namun siapa sangka, Maudy Ayunda yang meraih prestasi yang membanggakan di luar negeri sempat hampir tidak naik kelas karena keterbatasan bahasa Inggris.

Kala itu, Maudy Ayunda yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Al-Azhar harus pindah Mentari Intercultural School Jakarta yang semua kegiatannya menggunakan bahasa Inggris.

“Guru-gurunya semua pada bilang ‘ini kemungkinan Maudy nggak naik kelas ya,’ karena masuknya pertengahan tahun, terus kayak bahasa Inggris aku jelek banget,” kata Maudy Ayunda dalam podcast bersama Raditya Dika, dilihat pada Rabu (11/6).

“Maksudnya belum bisa ngikutin teman-teman yang lain karena pengantarnya menggunakan bahasa Inggris,” sambungnya.

Namun, kala mendengarkan kemungkinan tersebut, maudy Ayunda yang baru berusia 10 tahun itu malah makin semangat dan tertantang untuk menguji kemampuannya untuk bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan mengejar pembelajaran.

“Itu tuh tebakan aku sendiri ya, itu tuh jadi kayak turning point gitu. Di situ Maudy kecil yang berumur 10 tahun itu bisa memilih untuk mungkin menerima faith bahwa ‘yaudahlah nggak apa-apa nggak naik kelas’, atau kayaknya apa yang terjadi Maudy kecil itu somehow ter-challenge,” bebernya.

Beruntung, hasil kerja keras Maudy Ayunda terbayarkan. Ia tidak jadi tinggal kelas dan berhasil mengejar perjalanan dan proses belajar menggunakan bahasa Inggris walalupun pada awalnya mengalami kendala.

“Dalam situasi itu dan pada saat akhirnya naik kelas, walaupun nggak bagus-bagus amat nilainnya, sampai akhirnya bisa mulai perform dan lain-lain itu kayaknya menjadi poin kesadaran gitu buat gue dari dibilang bakal nggak naik kelas ternyata bisa gitu proses dan itu adalah hasil kerja keras dan pembelajaran,” imbuhnya.

Nasib 2 Artis Mualaf yang Disinggung Tak Punya Iman usai Tanya soal Yesus

Memilih untuk pindah keyakinan bukanlah sesuatu hal yang mudah karena harus melewati sejumlah faktor serta proses panjang.

Salah satu faktor memilih pindah agama adalah pengalaman spiritual untuk menemukan keyakinan dalam mempercayai Tuhan diceritakan oleh dua artis ternama Indonesia.

Lahir dengan agama Kristen, dua artis ini pernah diomeli tak beriman usai mempertanyakan sosok Yesus hingga memilih masuk Islam.

Simak ceritanya di bawah ini.

Tere memutuskan untuk menjadi mualaf dan meninggalkan agama Kristen. Kisah hijrahnya menjadi viral pada tahun 2018 lalu.

Sebelum menjadi mualaf, Tere pernah mempertanyakan tentang keberadaan Yesus Kristus.

Kala itu, Tere yang mengalami pergolakan iman mengaku sempat menanyakan tentang keberadaan Yesus ke salah satu suster di sekolahnya.

“Sebenarnya, waktu saya SMP saya pernah mempertanyakan beberapa hal tentang posisi Nabi Isa di dalam Bible (Alkitab). Karena yang jelas Nabi Isa berdoa di taman Getsemani kepada Tuhan. Doanya adalah Bapa Kami, doa kepada Bapa-Nya,” ungkap Tere.

“Saya menyampaikan itu pada guru agama saya dulu, yaitu suster, karena saya di kesusteran, maka saya tanyakan itu pada suster. Dan ketika saya tanyakan kenapa Yesus disalib juga, kata suster saya, saya kurang beriman karena mempertanyakan hal-hal yang di luar jangkauan pemikiran manusia,” sambungnya.

Sayangnya pelantun ‘Lidah Tidak Bertulang’ tersebut tidak mendapatkan jawaban. Ia baru menemukan jawaban kala mengetahui sosok Yesus juga ada dalam ajaran agama Islam, yakni sebagai nabi Isa.

Ia mulai mencari tahu tentang kebenaran dengan membedah isi Alquran dan Alkitab hingga akhirnya menemukan pencerahan dari surat An-Nisa dan pada akhirnya menjadi mualaf.

Samanta Elsener, adik Darius Sinathrya, juga memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap sosok Yesus.

Sama seperti Tere, saat masa SMP, Samanta juga pernah menanyakan tentang Yesus dan sosok Nabi Isa.

Dia sempat mempertanyakan mengapa Nabi Isa disebut Tuhan Yesus atau mengapa ada patung Bunda Maria ketika dalam Alkitab dilarang menyembah berhala.

Namun sayang, ketika mempertanyakan itu ke guru agamanya, Samanta tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.

“Dulu pas SMP aku pernah tanya ke guru agamaku, ‘Katanya Yesus itu nabi, tapi kenapa dipanggil Tuhan Yesus?’. Dimarahi sama guru agama, ‘Kamu nggak punya iman’,” bebernya.

Lagu Nuansa Bening Vidi Aldiano Hilang di Spotify, Keenan Nasution: Ngapain?

Perseteruan soal hak cipta lagu ‘Nuansa Bening’ antara Vidi Aldiano dan dua penciptanya Keenan Nasution serta Rudy Pekerti masih berlanjut di ranah hukum.

Kabar terkini, Vidi tampaknya memilih menghapus lagu ‘Nuansa Bening’ dalam platform digital Spotify.

Langkah ini membuat Keenan Nasution melalui kuasa hukumnya bereaksi. Ia menduga bahwa hal ini menunjukkan bahwa Vidi Aldiano mengakui adanya kesalahan.

“Lo nggak jadi persoalan. Artinya begini. Kalau kemudian misalnya dia merasa benar, ngapain? harus di-take down dari Spotify? Kalau ketika dia meng-upload lagu itu di Spotify, dia merasa memiliki kemenangan yang layak serta undang-undang, kenapa masih dicabut? Kenapa di-take down? Gunakan aja terus,” ujar Minola Sebayang, kuasa hukum Keenan Nasution dikutip dari detikcom.

“Itu menunjukkan bahwa memang ada kesalahan yang mereka akui walaupun mereka membantahnya. Yang kedua, kalaupun hari ini itu di-take down dari Spotify, apakah itu menghapus kesalahan yang mereka selama 16 tahun? Atau selama mereka masukkan di Spotify? Nggak juga. Jadi kalau memang gentleman, jangan hapus,” lanjutnya.

Minola melanjutkan bahwa persoalan ini tak terlalu dianggap sebagai reaksi luar biasa pada kliennya.

Namun, ia menyiratkan bahwa langkah penghapusan ini menjadi bentuk pengakuan Vidi kalau dirinya bersalah.

“Tidak ada respon apa-apa. Artinya itu sebuah pengakuan dia tidak layak meng-upload itu di Spotify, meng-exploitasi secara digitalisasi karena memang ada kesalahan yang belum clear,” pungkas Minola.

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.