Mukjizat! Satu Penumpang Pesawat Air India Selamat, Begini Kondisinya Terkini

Menteri Dalam Negeri India Amit Shah membenarkan ia bertemu dengan satu-satunya korban selamat di rumah sakit. Seorang dokter menuturkan ia telah memeriksa korban selamat, yang ia identifikasi sebagai Vishwashkumar Ramesh.

"Ia mengalami disorientasi dengan banyak luka di sekujur tubuhnya," kata Dr Dhaval Gameti kepada The Associated Press."Namun, kondisinya tampaknya sudah pulih."

Seorang petugas medis lainnya menuturkan, Ramesh mengaku pesawat langsung menurun sesaat setelah lepas landas, lalu tiba-tiba terbelah dua dan melemparkannya keluar sebelum terdengar ledakan keras.

Asap hitam mengepul dari lokasi jatuhnya pesawat di dekat bandara Ahmedabad, kota berpenduduk lebih dari 5 juta jiwa di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi

Korban Lainnya Dikhawatirkan Terkubur di Reruntuhan

Divyansh Singh, wakil presiden Federation of All India Medical Associations (FAIMA), menuturkan sedikitnya lima mahasiswa dari perguruan tinggi kedokteran tersebut tewas di darat dan 50 lainnya terluka imbas kecelakaan tersebut. Singh menuturkan beberapa dari mereka dalam kondisi kritis dan banyak orang dikhawatirkan terkubur di reruntuhan.

Sementara itu, Air India mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X , 229 penumpang dan 12 awak tewas dalam kecelakaan itu. Satu-satunya yang selamat adalah seorang warga negara Inggris asal India. Penerbangan yang menuju Bandara Gatwick London itu membawa 169 warga India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugis, dan satu penumpang Kanada.

"Upaya kami sekarang difokuskan sepenuhnya pada kebutuhan semua yang terkena dampak, keluarga dan orang-orang terkasih mereka," kata maskapai itu.

bac ajugaSudah Keluar RS, Begini Kondisi 4 Anak Kolombia yang Hilang di Hutan AmazonSudah Keluar RS, Begini Kondisi 4 Anak Kolombia yang Hilang di Hutan Amazon(suc/suc)kecelakaan pesawatair indiapenumpang selamatahmedabadberita terkini

Nasib Pria Jepang dengan Kondisi Langka, Tubuhnya Menua 10 Kali Lebih Cepat

Kondisi aneh di tubuhnya terjadi sedikit demi sedikit: katarak pada usia 25 tahun, nyeri di pinggulnya pada usia 28 tahun, masalah kulit di kakinya pada usia 30 tahun.

Dikutip dari laman World Economic Forum, pada usia 33 tahun, Nagashima didiagnosis dengan sindrom Werner, penyakit yang menyebabkan tubuh menua terlalu cepat. Penyakit itu membuat seseorang terlihat keriput, rambut beruban dan kebotakan di usia muda. Hal ini juga diketahui menyebabkan pengerasan arteri, gagal jantung, diabetes, dan kanker.

Nagashima telah menjalani lima atau enam operasi, dari jari kaki hingga pinggul hingga mata, untuk mengobati penyakit yang berkaitan dengan penuaan di umur 43 tahun. Dia mulai tak dikenali, beberapa akan mengira umur Nagashima sudah 80-an.

Di Jepang, sindrom ini mempengaruhi sekitar 1 dari 40.000 hingga 1 dari 20.000 orang. Orang dengan sindrom ini mungkin mulai beruban sebelum usia 20 tahun. Pada usia 25 tahun, mereka mulai kehilangan rambut dari kulit kepala, alis, dan bulu mata, dan mereka mungkin hanya menumbuhkan rambut yang jarang di tempat lain di tubuh, termasuk ketiak dan dada.

Kurangnya rambut ini kemungkinan terkait dengan hipogonadisme, ketika ovarium atau testis tidak berfungsi dengan baik; hipogonadisme juga merusak perkembangan organ seksual dan siklus menstruasi.

Penyakit langka ini baru ditemukan pada tahun 1996, dan sejak itu hanya ada beberapa contoh Werner. Pada tahun 2008, hanya ada 1.487 kasus terdokumentasi di seluruh dunia, dengan 1.128 di antaranya di Jepang.

Di Rumah Sakit Universitas Chiba, mereka menyimpan catatan total 269 pasien yang didiagnosis secara klinis, 116 di antaranya masih hidup. Salah satunya adalah Sachi Suga, yang hanya bisa berkeliling dengan kursi roda. Otot-ototnya sangat lemah sehingga dia tidak bisa lagi naik masuk dan keluar dari bak mandi.

Dia biasa memasak sarapan secara teratur untuk dirinya sendiri dan suaminya, tetapi sekarang dia tidak bisa berdiri di depan kompor selama lebih dari satu atau dua menit dalam satu waktu. Dia terpaksa menyiapkan sup miso yang lebih cepat dibuat malam sebelumnya, yang dia makan sebelum berangkat kerja pada pukul 5.30 pagi.

Sayangnya tidak ada obat untuk sindrom Werner; perawatan ditujukan untuk mengatasi gejala spesifik pasien. Misalnya, seseorang dapat minum obat dan menerapkan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk mengelola diabetes tipe 2; menjalani operasi dan kemoterapi untuk kanker; dan minum obat untuk melawan pengerasan arteri mereka.

3 Faktor Utama Penyebab Penuaan Dini3 Faktor Utama Penyebab Penuaan Dini(kna/kna)sindrom wernerpenuaan dinipenyakit langkagejala penuaan

Awal Mula Protes Guru Besar FK UI hingga Sebut Tak Lagi Percaya Menkes

Sekitar 100 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) terang-terangan mengungkapkan hilangnya kepercayaan pada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dekan FKUI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, merinci sejumlah kekecewaan dan alasan di balik kepercayaan kepada Menkes memudar.

Suara mereka sebagai Guru Besar disebut tak lagi diindahkan. Tidak seperti masa-masa RUU Kesehatan Omnibus Law.

"Kami tidak lagi diberi ruang berdialog secara konstruktif. Banyak kebijakan besar dikeluarkan tanpa melibatkan institusi akademik dan profesi kedokteran. Padahal kami sudah menyampaikan masukan sejak awal," ujar Prof Ari saat ditemui di FK UI Salemba, Kamis (12/6/2025).

Dulu Diundang, Kini Dikesampingkan

Prof Ari mengungkapkan, di awal pembahasan RUU Kesehatan, para dekan fakultas kedokteran sempat diundang langsung oleh Menkes.

"Awal-awal sebelum RUU itu, para dekan dua kali diundang langsung ke rumah beliau. Kami juga beberapa kali undang beliau di kegiatan asosiasi pendidikan kedokteran, baik online di Jakarta maupun langsung ke Surabaya," tuturnya.

Namun menurutnya, sejumlah masukan yang sudah disampaikan kala itu tidak pernah direspons secara serius. Salah satu contohnya adalah soal narasi bullying yang menurutnya terlalu dibesar-besarkan oleh Menkes.

"Kita sudah kerja keras atasi bullying, dan kenyataannya tidak se-horor itu. Tapi framing beliau tetap begitu. Kami sudah ingatkan, tapi tetap dijadikan narasi," tegasnya.

Prof Ari juga menyesalkan pernyataan Menkes yang menyebut hanya orang kaya yang bisa sekolah kedokteran, dan spesialis hanya bisa ditempuh dengan 'izin' Menteri.

"Itu tidak benar. Saya punya bukti. Ada anak petani di Bengkulu, namanya Iqbal, bisa masuk FKUI. Anak-anak Papua juga ada, 28 orang dikirim belajar spesialis di FKUI, 5 di antaranya sudah lulus. Mereka bukan anak pejabat," ungkapnya.

Kekecewaan Lain: Soal Kolegium dan Rumah Sakit Pendidikan

Dekan FKUI juga menyinggung kebijakan Kemenkes yang menurutnya inkonsisten dalam implementasi. Salah satunya menyangkut keberadaan kolegium dan penunjukan Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSPPU) atau hospital based.

"Katanya akan disebar, nyatanya tetap ditentukan Menkes. Bahkan satu kolegium bisa diisi 78 orang. RSPPU juga katanya tidak akan di tempat yang punya university based, tapi kenyataannya seperti RS Jantung Harapan Kita dan Cijendo tetap dipilih. Ini inkonsistensi," beber Prof. Ari.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti narasi-narasi publik yang disampaikan Menkes, termasuk soal ukuran celana yang dianggap menyudutkan pasien dengan obesitas.

"Pernyataan soal 'celana ukuran 30' itu bikin stres pasien saya. Kalau yang bilang netizen mungkin bisa dimaklumi, tapi ini Menteri Kesehatan. Narasi-narasi seperti itu kontraproduktif," ucapnya.

NEXT: Puncak kekecewaan Guru Besar kepada Menkes

Puncak kekecewaan juga datang saat Kementerian Kesehatan tetap menutup akses pendidikan spesialis anestesi di RS Hasan Sadikin, Bandung.

"Kami sudah bilang sejak dua bulan lalu, tolong buka akses itu. Tapi sampai sekarang tetap tidak berubah. Ini yang bikin kami makin kecewa," tutup Prof. Ari.

Menkes Budi Gunadi Sadikin belum berkomentar lebih lanjut hingga berita ini diturunkan. Namun dalam sejumlah forum sebelumnya, Menkes menegaskan bahwa reformasi sistem kesehatan, termasuk pendidikan kedokteran, dilakukan untuk meningkatkan akses dan pemerataan layanan di seluruh Indonesia.

Sementara juru bicara Kemenkes RI drg Widyawati menyebut pihaknya terbuka bila para guru besar menginginkan diskusi atau forum terbuka yang dibuat secara transparan.

"Perlu kami sampaikan bahwa Kemenkes telah mengundang forum tersebut untuk berdialog secara langsung, namun undangan tersebut tidak direspons secara positif," ucapnya saat dihubungidetikcom, Kamis (12/6).

"Apabila forum guru besar berinisiatif mengundang, kami mengungkapkan kesiapan untuk hadir dan berdialog secara terbuka demi kepentingan bersama," lanjutnya.

India Masih ‘Diamuk’ COVID-19, Ini Gejala Baru yang Dikeluhkan Pasien

Tiga kematian juga tercatat dalam periode yang sama.

Dua di antaranya berasal dari Maharashtra, sementara satu kasus kematian dilaporkan di Madhya Pradesh. Ketiga korban merupakan lansia yang memiliki riwayat gangguan pernapasan dan penyakit kronis sebelumnya.

Lonjakan ini sebagian besar disebabkan oleh kemunculan subvarian Omicron terbaru seperti JN.1, NB.1.8.1, LF.7, dan XFC.

Sakit kepala yang berlangsung lama dan tidak merespons obat penghilang rasa sakit seperti biasanya. Rasa sakitnya berdenyut dan tetap terasa meski sudah beristirahat atau tidur.

Beberapa pasien mengalami ruam kulit tidak biasa atau perubahan warna kulit, yang jarang terlihat pada gelombang sebelumnya. Jika muncul ruam merah secara tiba-tiba, disarankan untuk segera melakukan tes COVID-19.

Merasa sangat lelah dan lemas bahkan tanpa melakukan aktivitas fisik berat. Banyak orang menggambarkan kondisi ini sebagai kelelahan yang membuat mereka tidak sanggup bangun dari tempat tidur.

Gejala seperti mual, diare, dan sakit perut kadang muncul lebih dulu sebelum gejala pernapasan muncul.

Kesulitan bernapas atau rasa tidak nyaman di dada meskipun tidak melakukan aktivitas fisik bisa menjadi tanda peringatan, bahkan jika bukan COVID-19. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera.

Video: Kasus Covid-19 Naik Lagi! Thailand Catat Ada 23 Ribu Kasus BaruVideo: Kasus Covid-19 Naik Lagi! Thailand Catat Ada 23 Ribu Kasus Baru(kna/kna)coronacovid-19pasien coronapasien covid-19

Dekan FKUI Bicara ‘Biang Kerok’ Bullying, Singgung soal Nihil Insentif

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH membenarkan bahwa bullying atau perundungan dalam pendidikan kedokteran nyata adanya. Menurutnya, ini terjadi karena kurangnya 'apresiasi' yang diberikan kepada para dokter.

"Kenapa senior melakukan suatu tindakan (bullying) karena mereka itu merasa beban kerja berat. Itu terkait pelayanan rumah sakit, dan yang terpenting adalah tidak adanya insentif," kata Prof Ari dalam sesi konferensi pers di FKUI Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

Prof Ari melanjutkan terkait insentif mahasiswa kedokteran yang bertugas di rumah sakit sebenarnya telah diatur dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran serta Undang-Undang 17 tahun 2023.

"Disebutkan bahwa peserta didik spesialis dan sub-spesialis mendapatkan insentif oleh rumah sakit di mana mereka bekerja, tapi sampai saat ini itu masih wacana," tegas Prof Ari.

"Kalau itu saja bisa diatasi oleh pemerintah, rasanya tingkat bullying itu bisa semakin turun," sambungnya.

Untuk FKUI sendiri, Prof Ari menegaskan bahwa pihaknya tidak menoleransi segala bentuk perundungan yang dilakukan oleh mahasiswanya.

"Sejak tahun 2018 kami sudah menyampaikan bahwa kami zero tolerance terhadap bullying. Kami tidak mentolerir siapapun pelakunya, apakah itu tenaga pendidikan, staf pengajar, atau senior misalnya dalam jenjang pendidikan," kata Prof Ari.

"Kami akan melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku bullying," tutupnya.

Tiap Hari Ada 56 Wanita RI Meninggal karena Kanker Serviks, Kenali Gejalanya

Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Di antara berbagai jenis kanker, dua yang paling banyak menyerang perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks). Keduanya tidak hanya memiliki angka kejadian yang tinggi, tetapi juga tingkat kematian yang mengkhawatirkan.

Direktur Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid menuturkan angka kematian akibat kanker leher rahim di Indonesia masih cukup tinggi, yakni sekitar 13,2 per 100.000 penduduk menurut data Globocan 2022.

"Ini kita bisa lihat pada angkanya. Jadi angka kejadiannya cukup tinggi, dan angka kematiannya juga hampir separuhnya," ucapnya dalam konferensi pers, Jumat (13/6/2025).

Bahkan, lanjut dr Nadia, diperkirakan ada sekitar 56 perempuan yang meninggal setiap harinya akibat kanker leher rahim. Sementara jumlah kasus baru kanker leher rahim di Indonesia yang dilaporkan atau diperkirakan mencapai 36.964 dari total kasus keseluruhan jenis kanker 408.661 menurut data Globocan 2022.

"Kurang lebih ini kasusnya lebih dari 50 persen, itu berakhir dengan kematian," ucapnya lagi.

Adapun salah satu penyebab tingginya angka kematian, lanjut dr Nadia, karena sebagian besar kasus ditemukan pada stadium lanjut.

Kanker serviks atau leher rahim bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak tahap awal. Sayangnya, banyak wanita tidak paham atau takut melakukan pemeriksaan dan skrining kanker serviks.

Padahal, penting bagi wanita untuk mengenali gejala kanker serviks pada stadium awal, agar dapat melakukan deteksi kanker serviks sejak dini. Kenali gejala-gejala awal kanker serviks berikut ini, dikutip dari Kemenkes RI.

Jangan abaikan pendarahan yang terjadi pada vagina saat sedang tidak menstruasi, berhubungan intim, atau sudah menopause. Walau demikian, pendarahan bisa juga terjadi saat menstruasi, yang menyebabkan darah keluar lebih banyak dari biasanya.

Keputihan yang biasa terjadi berupa cairan berwarna bening atau putih, tidak berbau, dan tidak menyebabkan gatal atau nyeri pada vagina. Waspadalah jika keputihan yang keluar berwarna atau bercampur darah, berbau tidak sedap, dan menyebabkan gatal.

Nyeri pada panggul saat berhubungan intim bisa jadi merupakan gejala awal kanker serviks. Periksakan diri segera untuk memastikannya.

Pendarahan yang tidak normal pada vagina menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah, sehingga mudah lelah meskipun sudah cukup beristirahat.

Sel-sel kanker yang tumbuh di leher rahim bisa menyebar ke kandung kemih, sehingga menyebabkan pengidap sering buang air kecil.

NEXT: Gejala Kanker Serviks Stadium Lanjut

Kanker yang sudah memasuki stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lainnya bisa menimbulkan berbagai keluhan berikut ini.

Hilangnya nafsu makan lambat laun akan menyebabkan berat badan menurun.

Darah ditemukan pada urine atau keluar saat buang air besar.

Sel kanker yang membesar dan berkembang bisa memicu benjolan pada perut, yang membuat perut terlihat membesar.

Keluhan lainnya berupa mual dan muntah, kejang atau diare.

Viral Pria Pamit Bunuh Diri Ditemukan Makan Soto, Psikolog Soroti Survival Instinct

CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangai klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

Warga Kretek, Bantul, belakangan digegerkan dengan seorang pria yang berencana bunuh diri. Namun, setelah ditelusuri oleh pihak kepolisian, mereka justru menemukan pria tersebut sedang sarapan soto dengan kondisi sehat.

Sebelumnya, pria tersebut menuliskan sebuah surat 'perpisahan' kepada keluarganya. Akibat tekanan kehidupan, dirinya menuturkan ingin mengakhiri hidup dengan cara melompat dari atas Jembatan Kretek I.

'*** (tertulis nama dan alamat). Tolong yang membaca surat ini beri tahu keluarga saya. Saya sengaja loncat dari jembatan ini. Saya sudah tidak layak hidup. Tolong yang baca ini panggil Tim SAR buat nemuin jasad saya'

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry menuturkan bahwa kejadian bermula saat warga menemukan satu unit motor bernomor polisi AB 3347 TT di sekitar Jembatan Kretek I, Minggu (8/6) pukul 23.30 WIB, beserta selembar kertas berisi pesan 'perpisahan'.

"Petugas sudah menghubungi pihak keluarga, dan telah dilakukan olah TKP juga. Hasilnya ditemukan kejanggalan terkait korban lompat ke sungai," kata Jeffry saat dihubungi wartawan, dikutip dari detikJogja, Jumat (13/6/2025).

Kasus ini juga menjadi sorotan warganet yang menyinggung hal-hal kecil bisa 'menyelamatkan' nyawa seseorang, termasuk makan soto.

Menanggapi kasus tersebut, Psikolog dari Ohana Space Veronica Adesla menuturkan setiap orang memiliki survival instinct atau naluri bertahan hidup. Menurut Veronica, survival instinct biasanya menjadi faktor penentu pada tindakan mengakhiri hidup.

"Biasanya di saat critical, insting untuk hidup ini teraktivasi bisa karena banyak hal. Misal, 'ohh kalau ini aku lakukan dan tidak berhasil, aku malah menambah beban orang lain, kalau aku jadi cacat bagaimana?'" kata Veronica saat dihubungidetikcom, Jumat (13/6/2025).

"Atau kemudian ada orang yang tiba-tiba menghubungi, dan kemudian dia merasa tidak sendiri. Kalau dia memaknai, ini berarti Tuhan nggak mau aku meninggal, masih ingin aku hidup," sambungnya.

Keputusan seseorang untuk mengakhiri hidup, lanjut Veronica bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Menurutnya, sampai kepada keputusan itu, seseorang mungkin telah mendapatkan banyak tekanan dalam hidupnya.

"Ada namanya major depressive disorder (MDD), orang yang udah masuk dan tingkatannya parah, akan ada action-nya," kata Veronica.

"Mulai dari keinginan untuk mengakhiri hidup, kemudian memikirkan caranya, mencari tahu cara-caranya, sampai kemudian perilaku yang dilakukan untuk mengakhiri hidup," lanjutnya.

Hal ini membuat netizen atau siapa saja jangan sampai meremehkan seseorang yang mengutarakan niatnya untuk mengakhiri hidup.

"Mulut orang itu kan kadang jahat ya, ahh cuman cari perhatian aja kali. Nggak boleh banget kayak gitu," tutupnya.

Kabar Baik! Kemenkes Berencana Gratiskan Vaksin HPV Bagi Perempuan Usia 20+

Pemerintah memperluas program sasaran vaksinasi HPV DNA untuk kelompok usia 20 tahun ke atas. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Gertrudis Tandy menyebut vaksinasi di usia dewasa muda baru akan dimulai dua tahun mendatang.

Pasalnya, pemerintah saat ini fokus menyelesaikan target sasaran vaksinasi HPV DNA pada perempuan dan laki-laki kelas 5 dan 6 SD, juga perempuan berusia 15 tahun. Target sasaran vaksinasi HPV yang ditetapkan oleh Kemenkes adalah mencapai cakupan vaksinasi 90 persen pada anak perempuan usia 15 tahun hingga 2030.

"Jadi memang sebenarnya dalam program vaksinasi HPV, sudah tercantum pemberian vaksin pada kelompok lebih tua. Pelaksanaan dan implementasinya masih dibahas," terangnya merespons detikcom dalam konferensi pers Jumat (13/6/2025).

"Ini akan diberikan untuk 20 tahun ke atas dan rencananya akan kita mulai 2027," lanjutnya.

Vaksinasi HPV diprioritaskan untuk usia muda (kelas 5 dan 6 SD, serta usia 15 tahun) karena sistem imun dinilai lebih kuat, menghasilkan lebih banyak antibodi, dan memberikan perlindungan paling baik melawan HPV sebelum terpapar virus tersebut.

Sebagai catatan, Indonesia menempati peringkat ketiga dengan penyumbang kematian karena kanker terbanyak di ASEAN, setelah Myanmar dan Thailand. Bila dirinci lebih lanjut, dari 240 ribu kematian akibat kanker setiap tahun, sekitar 26 ribu di antaranya diakibatkan kanker serviks.

Bila tidak ada intervensi yang signifikan, peningkatan kasus kanker di 2050 mencapai 70 persen, sementara untuk kanker serviks di angka 50 persen.

Cerita Perempuan yang Nyawanya ‘Diselamatkan’ Seporsi Mie Kari

CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangai klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

Bagi Melati (bukan nama sebenarnya), kehidupan pernah membawanya ke titik paling rendah dalam hidup. Tidak pernah terbayangkan olehnya, bahwa ada suatu masa dirinya akan 'berdiri' di antara hidup dan mati.

"Aku bahkan udah nulis catatan bundir (bunuh diri) dan narik semua uang di ATM buat bayar utang kalo ada yang merasa pernah diutangi. Udah nge-gantung beberapa menit sampai kepala, tenggorokan rasanya mau remuk. Tiba-tiba talinya lepas karena aku nggak pandai bikin simpul," tulis Melati di media sosial X, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Jumat (13/6/2025).

Kehidupan yang tak berjalan seperti apa yang dimau Melati, membuatnya ingin mencoba mengakhiri hidup sekali lagi. Namun, sepertinya Tuhan sedang mencoba membuat gadis itu bisa bertahan. Percobaannya, kembali tak berhasil.

"Nyoba lagi tapi kali ini kayunya yang patah karena akunya terlalu berat mungkin. Terus nangis, hidup udah susah mau mati pun susah," tulisnya.

Di antara kekecewaan dan kesedihan tersebut, Melati ingat satu hal: makanan yang membuat dunianya kembali baik-baik saja.

"Akhirnya ke dapur, masak mie kari spesial pake cabe empat biji (aku gak suka makanan yang terlalu pedes). Habis makan terus bobo," tulisnya.

Bagi sebagian orang, semangkuk mi kari mungkin hanyalah makanan biasa yang disantap untuk mengganjal lapar. Bagi Melati, lebih dari itu, aroma kari dan kenyalnya mi adalah titik balik.

"Sampek sekarang lupa kalo kemaren udah se gak peduli itu sama hidup. Bahkan nggak peduli kalopun harus masuk neraka karena bundir. Rasanya yang kemarin menggantung di langit-langit kamar itu bukan aku," tulisnya.

Dari kejadian tersebut, Melati mulai menemukan kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam hidupnya. Seperti kucingnya yang melahirkan empat anak-anak lucu.

Melati mulai bersemangat kembali dalam hidup dan tidak meremehkan setiap perjuangan yang dilakukannya dalam setiap hembusan napas.

"Thanks for the love and supports ya teman teman. Buat yang sudah berbagi kisahnya juga terima kasih karena telah memilih bertahan. Aku tau tindakan aku kemarin bodoh banget dan tidak layak ditiru. Wish u all have a good day!" tulisnya.

NEXT: Survival Instinct di Balik Tindakan Bunuh Diri

Psikolog dari Ohana Space, Veronica Adesla menuturkan depresi memang menjadi salah satu fakto mengapa seseorang sampai nekat ingin mengakhiri hidup.

"Ada namanya major depressive disorder (MDD), orang yang udah masuk dan tingkatannya parah, akan ada action-nya," kata Veronica saat dihubungi detikcom, Jumat (13/6/2025).

"Mulai dari keinginan untuk mengakhiri hidup, kemudian memikirkan caranya, mencari tahu cara-caranya, sampai kemudian perilaku yang dilakukan untuk mengakhiri hidup," lanjutnya.

Menurut Veronica, ada satu 'kunci' bernama survival instinct atau naluri bertahan hidup. Hal-hal kecil seperti makanan favorit, ingat kepada orang-orang terkasih, hingga ketakutan-ketakutan biasanya menjadi penentu di momen antara hidup dan mati tersebut.

"Biasanya di saat critical, insting untuk hidup ini teraktivasi bisa karena banyak hal. Misal, 'ohh kalau ini aku lakukan dan tidak berhasil, aku malah menambah beban orang lain, kalau aku jadi cacat bagaimana?'," kata Veronica.

"Atau kemudian ada orang yang tiba-tiba menghubungi, dan kemudian dia merasa tidak sendiri. Kalau dia memaknai, ini berarti Tuhan nggak mau aku meninggal, masih ingin aku hidup," sambungnya.

Veronica melanjutkan, kepada siapa-siapa saja yang memiliki niat untuk mengakhiri hidup, bisa segera mencari bantuan. Baik itu ke psikolog atau orang-orang yang dipercaya.

"Carilah orang yang memang cukup bisa dipercaya, orang yang nggak judgemental, orang yang dia nyaman untuk diajak bicara. Kompeten, maksudnya tidak menghakimi, dan mungkin bisa memberikan pemahanan," katanya.

"Mencari penguatan dari sisi spiritual itu boleh banget. Bahwa dia menjalani kehidupan ini nggak sendirian, bahwa Allah tuh ternyata baik loh," tutupnya.

6 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang, Bisa Jadi Racun

Berikut ini sederet makanan yang sebaiknya dihindari untuk dipanaskan ulang, dikutip dariTimes of India:

Menyimpan bayam masak sisa di kulkas untuk dipanaskan lagi tidaklah sehat. Beberapa penelitian menunjukkan sayuran daun hijau mengandung nitrat yang dapat berubah menjadi nitrit dan nitrosamin setelah dipanaskan.

Kedua zat tersebut bersifat karsinogenik dan meningkatkan risiko kanker. Cara terbaik mengonsumsi bayam dan sayuran hijau adalah dengan makan segera setelah dimasak.

Harus lebih berhati-hati memanaskan nasi yang sebelumnya dibiarkan di suhu ruangan. Nasi tersebut mungkin sudah terkontaminasi dengan bakteri seperti Bacillus cereus.

Bacillus cereus dapat berkembang biak jika nasi dibiarkan pada suhu ruangan. Meski bakteri ini dapat dibunuh dengan panas, spora yang dihasilkannya beracun dan tahan panas.

Jika ingin memanaskan nasi, pastikan tidak terlalu lama meninggalkannya di suhu ruang setelah dimasak. Segera pindahkan sisa nasi ke dalam lemari es.

Telur adalah sumber protein murah yang kaya akan nutrisi. Secara umum, memanaskan ulang telur aman hingga suhu 71 derajat celcius.

Tapi, menyimpan sisa telur orak-arik, telur rebus, atau telur dadar yang belum matang sempurna untuk dipanaskan lagi bukanlah hal yang benar. Makin lama disimpan, semakin besar risiko basi atau kontaminasi.

Telur setengah matang dengan kuning telur yang masih cair dapat mengandung salmonella. Bakteri tersebut dapat memicu keracunan makanan dengan gejala seperti diare, demam, kram, dan muntah.

Kentang yang sudah dimasak dapat memunculkan bakteri Clostridium botulinum, terutama jika dibiarkan di suhu ruang. Pemanasan ulang tidak dapat menghilangkan risiko munculnya bakteri tersebut.

Langsung simpan kentang masak ke dalam lemari es sebelum dipanaskan atau diolah kembali.

Jamur yang sudah dimasak sebaiknya tidak disisakan dan disimpan. Jamur yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang dapat memicu gangguan pencernaan atau masalah lambung lainnya jika dikonsumsi lagi.

Daging ayam kaya akan protein. Memanaskan kembali daging ayam dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan, apabila tidak disimpan dengan benar.

Jika ingin memanaskan ayam yang telah dimasak, disarankan menggunakan suhu rendah dalam durasi yang lebih lama. Alternatif lain juga bisa mengonsumsi ayam dalam kondisi dingin, misalnya dalam bentuk salad atau sandwich.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Memanaskan Ulang MakananHal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Memanaskan Ulang Makanan(avk/tgm)makanan berbahayamakanan tidak boleh dipanaskankesehatan makananracun makananbakteri berbahayamakanan sisa

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.