Babak Baru Protes Guru Besar FKUI: Tak Percaya Menkes, Ingin Temui Prabowo

health38 Dilihat

Sekitar 100 guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) kembali menggelar orasi, memprotes kebijakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menawarkan dialog.

Juru bicara Kemenkes RI, drg Widyawati, MKM, buka suara soal 'Seruan Jilid II' dari Salemba yang dihadiri sekitar 100 guru besar FK UI. Protes yang disampaikan para guru besar kurang lebih sama seperti seruan sebelumnya, yakni kolegium yang dinilai tidak independen, mutasi secara sepihak dan nihil transparansi, hingga framing yang memicu citra buruk para dokter Indonesia.

Para guru besar FK UI kini menegaskan tidak lagi memercayai Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebagai pimpinan dalam sektor kesehatan. "Kami tidak lagi dapat mengembalikan kepercayaan kami kepada Menteri Kesehatan untuk memimpin reformasi dan tata kelola kesehatan yang inklusif, adil, dan berlandaskan bukti," tutup para guru besar dalam keterangan yang mengatasnamakan 372 Guru Besar.

Menurut Widyawati, Kemenkes RI sebetulnya berupaya membuka dialog dengan mengundang lebih dari 10 guru besar sejumlah fakultas kedokteran 23 Mei lalu. Namun, seluruhnya menolak hadir.

Ia menyesalkan sikap penolakan kehadiran dalam dialog, lantaran seharusnya bisa menjawab sejumlah keresahan atau keluhan.

"Kemenkes sudah mengundang untuk dialog namun menyayangkan tidak hadir," tegasnya saat dihubungi detikcom Kamis (12/6/2025).

Wanita yang akrab disapa Wiwid itu menekankan Kemenkes RI terbuka bila nantinya ada undangan diskusi dari para guru besar, dalam bentuk atau forum apapun.

"Kemenkes RI siap hadir kalau diundang oleh mereka. Sementara soal tata kelola kolegium, merupakan amanat undang-undang kesehatan. Mari kita mematuhi undang-undang yang ada," pungkas dia.

NEXT:Tak Percaya Menkes, Lebih Ingin Temui Langsung Prabowo

Guru Besar FKUI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, menyampaikan, pihaknya membuka diri untuk berdialog langsung dengan Presiden Prabowo Subianto. Ia menekankan pentingnya keterlibatan para akademisi dalam menyuarakan aspirasi demi perbaikan sistem kesehatan.

"Kami sangat berterima kasih jika Bapak Presiden bersedia bertemu dengan kami, para guru besar. Kami sungguh mengharapkan pertemuan langsung dengan beliau," beber Prof Ari di Kampus FKUI Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Prof. Dr dr.l Siti Setiati, SpPD-KGer, M Epid, FINASIM. Ia mengungkapkan bahwa surat permohonan audiensi telah dikirim langsung ke Istana.

"Saya kira surat kami sudah sampai karena sudah ada tanggapan dari pihak Istana. Mereka mengungkapkan bahwa suara guru besar akan diperhatikan," ujarnya.

Namun hingga kini, lanjut Prof. Siti, belum ada tindak lanjut terkait permintaan pertemuan tersebut. Ia berharap dapat berdiskusi langsung dengan Presiden secara terbuka.

"Kalau bisa, kami ingin berbicara dari hati ke hati. Kami ingin menerangkan alasan di balik aksi dan pernyataan kami ini," tutupnya.