Koster: Gunungan Sampah-Bule Nakal Tak Pengaruhi Kunjungan Turis ke Bali

Gubernur Bali, Wayan Koster, mengeklaim masalah gunungan sampah, kemacetan hingga turis bule nakal tidak memengaruhi kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.

Menurutnya, jumlah kunjungan turis ke Bali terus meningkat pada tahun 2025. Saat ini, Koster berujar, rata-rata ada 20 ribu turis asing per hari dan 10-11 ribu turis domestik per hari ke Bali.

Koster menyebut jumlah kunjungan turis asing ke Bali tumbuh sebesar 11 persen dari tahun 2024. Sementara jumlah kunjungan turis domestik turun 2 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata isu-isu yang berkaitan dengan Bali, pertama masalah sampah, kedua adalah macet, ketiga wisatawan nakal, itu tidak memengaruhi respons masyarakat dari berbagai negara yang datang berkunjung ke Bali," terang Koster di sela-sela konferensi pers 11th Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 di Nusa Dua, Kamis (12/6/2025).

Meski tak memengaruhi kunjungan turis, Koster mengakui berbagai masalah itu menjadi tantangan. Koster mengeklaim selama ini sangat serius dalam menyelesaikan persoalan di Bali.

Misalnya, terkait persoalan sampah di Bali, Koster tengah memimpin gerakan Bali bersih sampah. Sementara terkait kemacetan, Koster akan membangun infrastruktur underpass di sejumlah titik macet hingga pengaturan jam kerja kantor dan masuk sekolah.

"Kemudian, juga pelarangan kendaraan angkutan logistik untuk beroperasi di siang hari. Hanya boleh beroperasi di malam hari jam 10 malam ke atas supaya mengurangi kemacetan di siang hari dan sekarang semua sedang disosialisasikan kepada seluruh masyarakat Bali," tutur Koster.

Sementara terkait turis nakal, Koster menuturkan bersama Imigrasi hingga kepolisian telah membuat tim terpadu untuk melakukan penertiban. Mereka menyasar turis nakal dan melanggar untuk kemudian dideportasi.

"Sampai April kemarin jumlah turis yang dideportasi lebih dari 400 orang. Jadi, banyak ini. Meningkat dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng, itu.

Koster menegaskan akan berupaya untuk dapat mengatasi hal tersebut. Tujuannya agar turis yang berkunjung ke Bali dapat merasa aman, damai, dan nyaman.

Artikel ini telah naik didetikBali.

Tawaran Kompensasi Rp 1,9 Miliar untuk Korban Air India

Perusahaan pemilik Air India, Tata Group menawarkan kompensasi sebesar 1 Crore Rupee (setara Rp 1,9 Miliar) kepada para korban tragedi pesawat AI171.

Konglomerat multinasional Tata Group, yang juga pemilik Air India, akan memberikan kompensasi sebesar 10 juta rupee atau sekitar Rp 1,9 miliar kepada keluarga setiap korban tewas dalam kecelakaan pesawat yang jatuh di Ahmedabad, Kamis (12/6).

Perusahaan itu juga mengumumkan akan menanggung biaya pengobatan bagi para korban luka dan berjanji akan memberikan dukungan untuk membangun kembali asrama medis yang terkena dampak kecelakaan pesawat Air India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Tata Sons, N Chandrasekaran, menuturkan mereka sangat berduka atas peristiwa tragis yang melibatkan Penerbangan Air India 171. Doa mereka menyertai keluarga yang kehilangan orang yang dicintai, serta mereka yang terluka akibat tragedi tersebut.

"Kami sangat berduka atas peristiwa tragis yang melibatkan Penerbangan Air India 171. Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kesedihan yang kami rasakan saat ini. Pikiran dan doa kami menyertai keluarga yang telah kehilangan orang yang mereka cintai, dan mereka yang terluka. Tata Group akan memberikan 1 crore rupee India (10 juta rupee India) kepada keluarga setiap orang yang telah kehilangan nyawa dalam tragedi ini," kata N Chandrasekaran, seperti dilansir Kantor Berita Xinhua, Jumat (13/6).

Tata Group juga memastikan para korban luka menerima semua perawatan dan dukungan yang diperlukan. Selain itu, mereka akan memberikan dukungan dalam pembangunan asrama B J Medical dan akan tetap teguh mendampingi keluarga serta komunitas yang terdampak selama masa yang tak terbayangkan ini.

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner Air India tujuan London dengan 242 orang di dalamnya jatuh di kompleks sebuah kampus kedokteran segera setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, sekitar 17 km selatan Gandhinagar, ibu kota Gujarat, India.

Sebanyak 241 orang yang berada dalam pesawat nahas tersebut meninggal dunia. Menurut laporan terakhir, ada 19 orang korban tewas di luar penumpang dan awak kabin Air India dalam kecelakaan itu, yang diyakini merupakan penghuni asrama medis tersebut. Bangunan asrama mengalami kerusakan yang parah.

Chief Executive Air India, Campbell Wilson, menyampaikan "kesedihan mendalam" menyusul kecelakaan pesawat di Ahmedabad yang menewaskan ratusan orang.

Ia menuturkan bahwa ini adalah hari yang sulit bagi semua pihak di Air India dan upaya mereka saat ini sepenuhnya terfokus pada kebutuhan penumpang, anggota awak, keluarga, dan orang yang mereka cintai.

Ia juga melanjutkan bahwa investigasi akan memakan waktu, namun apa pun yang bisa mereka lakukan sekarang, sedang mereka lakukan.

Air India telah mengumumkan dua penerbangan bantuan khusus dari Delhi dan Mumbai ke Ahmedabad untuk keluarga korban dan staf Air India yang terdampak oleh kecelakaan pesawat tragis tersebut.

Artikel telah tayang diCNN Indonesia.

Polemik Tambang Nikel di Raja Ampat, Warlok Usir Turis Asing di Pulau Wayag

Viral di media sosial sejumlah warga lokal (warlok) Papua mengusir turis asing yang sedang berwisata di pulau Wayag, Raja Ampat buntut polemik tambang nikel.

Aksi tersebut diduga buntut pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan tambang di pulau-pulau kecil Raja Ampat. Padahal kapal para turis itu tengah bersandar di wilayah Pulau Wayag, Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Ellen Risamasu membenarkan peristiwa itu. Dia menuturkan aksi pengusiran kapal wisatawan asing terjadi pada Rabu (11/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, benar bahwa kapal yang mengangkut wisatawan asing tiba di Wayag diusir warga. Kapal tersebut mengangkut sejumlah wisatawan," kata Ellen Risamasu kepada detikcom, Kamis (12/6/2025).

Pihaknya pun langsung mengeluarkan imbauan agar wisatawan tidak berwisata ke Pulau Wayag dan Menyefun. Imbauan ini untuk menghindari insiden tidak diinginkan pascapengusiran yang terjadi tersebut.

"Untuk Wayag dan sekitarnya, imbauan kepala daerah kepada wisatawan agar tidak berwisata di daerah Wayag, Menyefun, dan sekitarnya untuk sementara waktu sampai ada tindak lanjut bahwa daerah itu aman untuk dikunjungi," bebernya.

Di sisi lain, Ellen mengungkapkan bahwa Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam telah melakukan pertemuan dengan warga setempat. Dia menyebut ada beberapa permintaan yang disampaikan warga, kendati dirinya belum mengetahui pasti apa permintaan yang dimaksud.

"Bupati sudah ke sana melakukan mediasi dengan masyarakat. Jadi ada beberapa permintaan masyarakat. Kita lagi menunggu permintaan masyarakat seperti apa dan apa yang nanti dibuat oleh pemerintah terhadap mereka," katanya.

Sementara itu, Kapolres Raja Ampat AKBP Jems Oktavianus Tegay mengakui terjadi gejolak setelah pemerintah mengumumkan pencabutan izin tambang di wilayah tersebut. Dia mengaku telah melakukan mediasi, namun ditolak warga.

"Gejolak masyarakat terjadi setelah pemerintah mencabut izin 4 perusahaan. Kemarin kita melakukan mediasi ditolak oleh masyarakat setempat," ungkapnya.

Jems pun turut mengimbau agar sementara waktu wisatawan tidak mengunjungi Pulau Wayag dan sekitarnya. Hal ini untuk menghindari kejadian yang tidak dinginkan.

"Untuk saat ini ada tim dari Mabes Polri dan Polda Papua Barat Daya telah diterjunkan untuk melakukan pemantauan di lokasi. Saya belum tahu berapa jumlah personel yang diterjunkan," bebernya.

Dalam video yang beredar viral, memperlihatkan kapal yang mengangkut wisatawan asing diusir oleh warga saat hendak berenang. Video tersebut juga memperlihatkan warga menggunakan long boat mendatangi kapal yang tengah berlabuh.

Terlihat warga lokal Raja Ampat meneriakkan kata-kata dan mengisyaratkan agar wisatawan asing itu meninggalkan lokasi wisata pulau Wayag yang terkenal di Raja Ampat.

Artikel ini telah naik didetikSulsel.

Dikritik Dedi Mulyadi Jadi Beban Anggaran, Dirut Bandara Kertajati Buka Suara

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka sebagai beban. Dirut BIJB pun buka suara.

Dedi Mulyadi menyebut kondisi bandara Kertajati untuk beroperasi itu tidak optimal. Ia bahkan menyebut bandara itu nggak maju-maju.

"Majalengka ke sananya sudah ada bandara. Padahal sekarang udah berubah jadi peuteuy selong. Kenapa jadi peuteuy selong? Kan nggak ada pesawatnya, nggak maju-maju," kata Dedi dalam sambutannya di acara rapat paripurna Hari Jadi ke-535 Kabupaten Majalengka, Sabtu (7/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi mengakui belum dapat melakukan pembenahan pada Bandara Kertajati. Dia butuh waktu lebih panjang untuk membuat perubahan. Ia sedang menyiapkan strategi jangka panjang untuk mengembangkan kawasan sekitar bandara Kertajati agar tidak terus-menerus membebani keuangan daerah.

"Harus bagaimana? Biar dipikirkan ada desain strategi harus disiapkan. Jangan dulu marahin (saya) sekarang, kan saya baru tiga bulan," ujarnya.

Selain mengeluhkan kondisi bandara, Dedi juga menilai Bandara Kertajati semakin membebani anggaran Pemprov Jabar. Setiap tahun anggaran Rp 60 Miliar harus dikeluarkan untuk operasional bandara itu.

"Kan nombok setiap tahun Rp 60 miliar untuk bandar. Harus bagaimana?," kata dia.

Direktur Utama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Muhammad Singgih merespons pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menyebut operasional bandara tersebut membebani anggaran Pemprov Jabar hingga Rp60 miliar per tahun.

Menurut Singgih, biaya sebesar itu bukanlah pemborosan, melainkan kebutuhan minimal yang sudah melalui proses efisiensi ketat. Dia pun mengungkapkan kebutuhan yang mesti dipenuhi untuk operasional bandara di Kabupaten Majalengka tersebut.

"Kalau kebutuhan kita per bulan Rp 9 sampai Rp 10 miliar, bahkan bisa lebih. Tapi itu sudah dihemat banget sehingga keluar angka sesuai yang disampaikan Pak Gubernur. Sudah diefisienkan," ujar Singgih saat dihubungi Rabu (11/6/2025).

Ia menerangkan, sebagian besar biaya operasional digunakan untuk menjaga standar pelayanan dan keselamatan penerbangan sesuai ketentuan internasional.

"Memang perawatan yang paling utama, terus listrik, kebersihan. Karena fasilitas itu mandatori ya, harus menjamin 3S plus 1C, safety, security, service, dan compliance terhadap aturan dunia penerbangan. Itu memerlukan biaya besar," jelasnya.

Singgih juga menekankan pentingnya kesiapan personel dalam situasi darurat, termasuk standar ketat dalam kategori PKP-PK (Pelayanan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran).

"Banyak juga kondisi dengan kategori PKP-PK misalnya, itu jumlah personelnya harus cukup. Untuk kesigapan terhadap kecelakaan penerbangan harus sigap. Respons time harus terpenuhi dan dari waktu ke waktu harus dirawat," katanya.

Listrik menjadi salah satu pengeluaran terbesar, meski menurut Singgih, konsumsi energi sudah ditekan semaksimal mungkin. Dalam sebulan, pengeluaran untuk listrik BIJB bisa mencapai Rp1 miliar, belum lagi kebutuhan untuk membayar karyawan.

"Listrik itu dalam kondisi sudah dihemat saja masih bisa Rp900 juta sampai Rp1 miliar per bulan. Belum lagi karyawan, meski tidak banyak, tapi harus ada di tiap lini," ujarnya

"Jumlah karyawan kita kurang lebih 160 orang termasuk operasional. Kalau untuk BIJB, sebetulnya masih di bawah standar dunia penerbangan pada umumnya," tandasnya.

Artikel ini telah naik didetikJabar.

Mengapa Raja Ampat Terancam Tambang? 5 Fakta yang Wajib Kamu Tahu

Raja Ampat yang dikenal dengan kekayaan laut dan terumbu karangnya harus berhadapan dengan bringasnya pertambangan di sana. Kamu harus tahu, begitu banyak dampak bagi Raja Ampat terkait keberadaan tambang di sana.

detikcomtelah merangkum, Jumat (13/6/2025) fakta yang harus kamu ketahui mengenai pertambangan di Raja Ampat.

Pertambangan yang tidak sesuai dengan aturan tentu mengganggu kehidupan hutan dan sekitarnya. Keberadaan flora dan fauna terancam karena rumahnya dibabat, tanah dikeruk, polusi yang disebatkan oleh alat berat dan limbah juga mengamcam kehidupan di pulau sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tidak dipungkiri, potensi pertambangan di Raja Ampat cukup besar. Dikutip dari Marine and Coastal Policy Research, menurut United States Geological Survey, cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta ton, sementara data dari Badan Geologi menyebutkan angka yang lebih besar, yakni 11,7 miliar ton.

Kementerian ESDM juga menyebutkan cadangan komoditas nikel di Indonesia masih menjadi yang terbesar di dunia atau setara dengan 23% cadangan di dunia. Total, Indonesia memiliki sumber daya nikel mencapai 17,7 miliar ton bijih dan 177,8 juta ton logam, dengan jumlah cadangan 5,2 miliar ton bijih dan 57 juta ton logam.

Selain itu, terdapat beberapa wilayah yang memiliki kandungan nikel, namun belum dieksplorasi (greenfield) yang tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Berdasarkan Booklet Tambang Nikel 2020, peta sebaran lokasi sumber daya dan cadangan nikel diluar wilayah IUP/KK nikel di Pulau Sulawesi tahun 2020, menunjukkan Sulawesi Tenggara 77% wilayah potensi pembawa mineralisasi belum ada WIUP dengan potensi cadangan 2,6 milyar ton. Maluku, 43% wilayah potensi pembawa mineralisasi belum ada WIUP dan cadangan 1,4 miliar ton, sedangkan untuk Papua data potensi investasi lebih menarik lagi, potensi cadangan 0,06 miliar ton dengan wilayah potensi pembawa mineralisasi belum ada WIUP sebesar 98%.

Besarnya potensi ini membuat industri tambang nikel semakin berkembang, termasuk di Raja Ampat, yang kini menjadi sorotan akibat ekspansi izin tambang yang berdampak besar terhadap lingkungan laut di kawasan yang dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia.

Pasca pemerintah memutuskan untuk mencabut IUP 4 perusahaan tambang di Raja Ampat, penolakan keras pun datang dari masyarakat di sana. Kabar terbaru, warga Suku Kawei melakukan pemalangan di Pulau Wayag sebagai bentuk tak terima dengan keputusan pemerintah.

"Aksi pemalangan ini dilakukan sebagai bentuk protes keras terhadap rencana pencabutan izin tambang nikel yang dinilai mengancam masa depan ekonomi masyarakat lokal," kata salah satu tokoh adat yang juga pemilik hak ulayat Pulau Wayag, Luther Ayelo kepada wartawan, Rabu (11/6/2925).

Pemalangan Pulau Wayag sudah mulai dilakukan sejak Senin (9/6) sore, setelah berembus kabar pemerintah mengevaluasi izin tambang di wilayah mereka. Aksi ini dilakukan oleh warga adat dari empat marga pemilik hak ulayat yakni Ayelo, Daat, Ayei, dan Arempele.

"Kami suku Kawei mengungkapkan bahwa keberadaan tambang justru membawa harapan baru bagi kesejahteraan, berbeda dengan sektor pariwisata konservasi yang selama ini dianggap tidak memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi lokal," ungkapnya.

Ia menuturkan, pihaknya tidak mencuri namun tetap kerja di atas tanah sendiri. Kalau perusahaan ditutup, maka menurutnya Pulau Wayag juga mesti ditutup. Dalam tuntutannya, masyarakat adat mendesak pemerintah pusat untuk membatalkan pencabutan izin tambang, serta mempertimbangkan nasib ratusan pekerja yang akan kehilangan mata pencarian apabila perusahaan ditutup.

Akses wisata ke Wayag juga telah dibatasi oleh bupati Raja Ampat. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap penolakan warga.

"Saya minta supaya aktivitas wisata di Waigeo Barat Kepulauan ditutup sementara," kata Bupati Raja Ampat Orideko Burdam.

Kekayaan mineral tambang Kepulauan Raja Ampat dikeruk hingga meninggalkan duka nestapa bagi kawasan Geopark Global UNESCO yang diakui pada September 2023 ini. Penggalian mineral tambang tak seharusnya terjadi di Raja Ampat yang didominasi pulau kecil dengan luas tak lebih dari 2.000 km2.

Namun, lokasi tambang nikel justru ditemui di pulau yang seharusnya menjadi kawasan perlindungan dan konservasi seperti tercantum dalam UU nomor 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (UU Pengelolaan Wilayah Pesisir).

Adapun pulau-pulau di Raja Ampat yang terancam tambang nikel, yaitu Pulau Gag (luasnya 65 km2), Pulau Kawel (45,61 km2), Paluau Manuran (,47 km2) , Pulau Batang Pele (10 km2) dan Manyaifun (0,21 km2), Pulau Waigeo (3.55 km2). Dan semua pulau tersebut telah diberi izin kepada beberapa perudaha pertambangan.

Pada hari Selasa (10/6) pemerintah akhirnya memutuskan mencabut IUP empat perusahaan tambang di pulau-pulau kecil di wilayah Raja Ampat. Adapun nama empat perusahaan yang dicabut izinnya adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa dan PT Kawei Sejahtera Mining.

Namun pemerintah tidak mencabut izin tambang PT Gag Nikel yang beroperasi di Pulau Gag, walau secara aturan melanggar konservasi. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menuturkan, meskipun IUP PT Gag Nikel tidak dicabut, pemerintah akan tetap mengawasi aktivitas tambang nikel di kawasan Pulau Gag agar terhindar dari kerusakan lingkungan.

Salah satu ancaman terkait pertambangan di Raja Ampat adalah perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dirasa kurang tegas. Dikutip dari Marine and Coastal Policy Research (MCPR) , Dalam lima tahun terakhir, area pertambangan nikel di Raja Ampat bertambah sekitar 494 hektar, naik drastis dibanding periode sebelumnya. Meski Mahkamah Konstitusi Indonesia pada Maret 2024 telah mengeluarkan keputusan yang mengungkapkan bahwa pulau-pulau kecil harus mendapatkan perlindungan khusus dari aktivitas berbahaya seperti penambangan, izin eksploitasi tetap dikeluarkan oleh pemerintah.

Seperti yang terjadi sebelumnya, beberapa perusahaan tambang nikel meraup kekayaan alam pulau-pulau kecil di Raja Ampat dan mereka sudah mendapatkan izin pertambangan. Walau IUP sudah dicabut, namun kekhawatiran akan perizinan lain masih terus menghantui Raja Ampat.

Papua telah ditetapkan sebagai provinsi konservasi berdasarkan komitmen para gubernur di Tanah Papua sejak tahun 2018 dan diperkuat dalam sejumlah kebijakan daerah. Maka, segala bentuk pembangunan di kawasan ini sepatutnya tunduk kepada prinsip-prinsip konservasi dan pembangunan yang berkelanjutan.

Di Raja Ampat, berdasarkan data UPTD BLUD Pengelolaan Kawasan Perairan Raja Ampat disebutkan bahwa Kawasan Konservasi Porairan Raja Amat mencakup sekitar 2.000.109 hektar, dengan tujuh zona perlindungan (MPAs) yang dikelola baik nasional maupun daerah, termasuk Selat Dampier, Misool, Kepulauan Ayau-Asia, dan Fam.

Lokasi tambang saat ini memang tidak secara langsung berada di area perlindungan, tetapi berada pada zona kawasan penyangga yang meliputi sekitar Pulau Kawe, Wayag, serta jalur migrasi satwa laut.

Pemerintah telah mencabut izin tambang dari 4 perusahaan yaitu PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa dan PT Kawei Sejahtera Mining. Namun pemerintah tidak mencabut izin tambang PT Gag Nikel yang beroperasi di Pulau Gag.

Efisiensi Anggaran Bikin Hotel Berburu Segmen Pasar Baru

Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah membuat pihak hotel harus gercep memutar otak dan mencari segmen pasar baru.

Kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan baik pemerintah pusat maupun daerah, membuat hotel-hotel bergerak untuk mencari peluang masuk ke segmen pasar yang baru.

Meskipun pemerintah pusat sudah mengizinkan kegiatan rapat ASN di hotel dan restoran, tetapi pihak hotel masih belum melihat realisasinya di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin sudah keluar beritanya, sudah boleh, tapi masih malu-malu pak. Untuk dirjen dan pejabatnya belum yakin. Jadi beberapa misalnya tanya, 'Di Bidakara ada Kemenkes ya?'. Semua pada nanya tuh. Kalau yang lain sudah jalan, mereka juga mau ikut jalan. Tunggu-tungguan," ungkap Wisnu Reza, GM Hotel Bidakara kepada detikTravel, Jumat (13/6/2025).

Pihak hotel pun curhat, sebelum ada pandemi, segmen government menguasai 60 persen pasar perhotelan. Setelah pandemi usai, pasar government hanya menguasai 30% pasar. Setelah muncul kebijakan efisiensi anggaran, segmen government benar-benar hilang.

"Sekarang 30% itu hilang pak. Waktu diumumkan November, masih ada sedikit-sedikit. November-Desember itu ada sekitar Rp 2 Miliar, sudah confirm lho, dicancel. Kalau dulu kita todong, bayar dong. Sekarang kita nggak bisa apa-apa. Kemudian masuk Januari-Februari, Maret itu bulan Puasa beneran bablas jadi 30 persen itu hilang," curhat Wisnu.

Hilangnya segmen government karena kebijakan efisiensi, membuat hotel melirik pasar baru, yaitu wedding, acara-acara sekolah dan korporasi.

"Alhamdulillah kita ada segmen yang tetap jalan yaitu wedding. Kemudian juga karena kita ballroomnya besar, ada partai politik. Sekolah, kita beberapa sekolahan yang cukup besar. acara graduation, prom night. Wah itu sekarang anak-anak, ada artis segala macam. Mereka untuk harga nggak masalah. Market-market yang seperti itu yang kita gaet," jelas Wisnu.

Konsep baru yaitu hotel hybrid pun sedang dikembangkan. Pada hari biasa, hotel bisa menggelar acara korporasi. Sedangkan di akhir pekan, hotel bisa menggelar acara pernikahan maupun untuk staycation.

"Jadi hotel hybrid itu di weekdays kita ambil bisnis, tapi weekendnya kita bisa sebagai hotel leisure. Hotel hybrid ini mudah-mudahan lebih strong di market. Jadi kita nggak tergantung di satu segmen. Kita harus kuat di semua segmen. Kita nggak akan melepaskan segmen government, tapi persentasenya akan sedikit kita kurangi supaya market yang lain bisa masuk," pungkas Wisnu.

Saat Pulau Wayag Dipalang Warga Lokal Raja Ampat

Warga lokal Raja Ampat, suku Kawei melakukan pemalangan aktivitas wisata di Pulau Wayag. Mereka protes izin tambang di pulau mereka dicabut!

Aksi pemalangan ini sebagai bentuk protes atas pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) empat perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah mereka, terutama PT Kawei Sejahtera Mining (KSM).

"Aksi pemalangan ini dilakukan sebagai bentuk protes keras terhadap rencana pencabutan izin tambang nikel yang dinilai mengancam masa depan ekonomi masyarakat lokal," kata salah satu tokoh adat yang juga pemilik hak ulayat Pulau Wayag, Luther Ayelo kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemalangan Pulau Wayag mulai dilakukan sejak Senin (9/6) sore, setelah berembus kabar pemerintah mengevaluasi izin tambang di wilayah mereka. Aksi ini dilakukan oleh warga adat dari empat marga pemilik hak ulayat yakni Ayelo, Daat, Ayei, dan Arempele.

"Kami atas nama empat marga, Ayelo, Daat, Ayei, dan Arempele, menutup seluruh aktivitas pariwisata di Kepulauan Wayag. Kami tidak mengganggu wisata, tapi kenapa atas nama pariwisata justru mau mengganggu perusahaan kami yang telah kami perjuangkan demi masa depan anak cucu kami," tegasnya.

Ia melanjutkan, pemalangan ini merupakan buntut dari sikap pemerintah hingga akhirnya memutuskan mencabut izin empat perusahaan tambang nikel. Menurutnya, PT KSM beroperasi di wilayah mereka atas dasar kesepakatan masyarakat adat suku Kawei.

"Kami suku Kawei mengungkapkan bahwa keberadaan tambang justru membawa harapan baru bagi kesejahteraan, berbeda dengan sektor pariwisata konservasi yang selama ini dianggap tidak memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi lokal," ungkapnya.

Ia menuturkan, pihaknya tidak mencuri namun tetap kerja di atas tanah sendiri. Kalau perusahaan tambang ditutup, maka menurutnya Pulau Wayag juga mesti ditutup.

"Kami menegaskan bahwa perjuangan ini murni untuk mempertahankan hak ekonomi dan tanah adat yang selama ini telah dikelola secara sah dan bertanggung jawab," tegasnya.

Dalam tuntutannya, masyarakat adat suku Kawei mendesak pemerintah pusat untuk membatalkan pencabutan izin tambang, serta mempertimbangkan nasib ratusan pekerja yang akan kehilangan mata pencarian apabila perusahaan ditutup.

"Warga adat mengungkapkan tidak akan membuka kembali akses wisata sebelum ada kepastian dari pemerintah terkait kelanjutan izin operasional PT KSM dan perusahaan tambang lainnya di wilayah adat suku Kawei," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah akhirnya memutuskan mencabut IUP empat perusahaan tambang di pulau-pulau kecil di wilayah Raja Ampat. Pernyataan pencabutan izin itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dalam jumpa pers yang turut dihadiri Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6).

"Atas petunjuk bapak Presiden, beliau memutuskan pemerintah akan mencabut IUP 4 perusahaan di Kabupaten Raja Ampat," kata Prasetyo Hadi seperti dilansir dari detikNews.

Empat perusahaan yang dicabut izinnya adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa dan PT Kawei Sejahtera Mining.

Artikel ini telah naik didetikSulsel.

Di Tengah Lesunya Ekonomi, Bupati Pinrang dan Pejabatnya Liburan ke Thailand

Di tengah kondisi ekonomi yang lesu dan tak menentu, Bupati Pinrang bersama jajaran pejabatnya malah beramai-ramai pergi liburan ke Thailand.

Kabar itu pun menjadi viral di media sosial. Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid terlihat memboyong sejumlah pejabatnya pelesiran ke Thailand.

Pemkab Pinrang di Sulawesi Selatan berdalih kunjungan Bupati Irwan dan para pejabatnya tersebut sudah mendapat izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kami bersama Pak Bupati ke sana (Thailand) saat libur panjang dan tidak berkantor," kata Asisten Administrasi Umum Pemkab Pinrang Syamsumarlin kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).

Marlin mengaku ikut serta dalam kunjungan itu. Selain itu adapula Kadis Infokom Pinrang Andi Haswidi, Dirut RSUD Lasinrang dr Moh Inwan Ahsan, dan Kepala Bappeda Pinrang Fahruddin.

"Ada sejumlah pejabat juga ikut. Tanggal 29 berangkat sampai pulang tanggal 31 (Mei 2025) malam," ungkapnya.

Marlin menegaskan keberangkatan bupati Pinrang atas izin dari Kemendagri. Dia menegaskan kunjungan bupati dan pejabat Pemkab Pinrang ke Thailand tidak menggunakan anggaran pemerintah.

"Pak Bupati sudah izin ke Kemendagri dan ada izinnya. Uang pribadi semua, kita tidak gunakan perjalanan dinas," terangnya.

Marlin menjabarkan liburan ke Thailand memanfaatkan tiket promo paket wisata. Total ada 15 orang yang ikut dalam rombongan.

"Ada 15 orang yang berangkat. Kebetulan paket tiket promo wisata ke Thailand itu digunakan, semua dana pribadi," jelasnya.

Diketahui, kabar bupati Pinrang ke Thailand mendapat sorotan di media sosial. Dalam unggahan beredar di medsos, kunjungan itu disoroti di tengah kebijakan pemerintah yang gencar melakukan efisiensi anggaran.

Artikel ini telah naik didetikSulsel.

Australia Serius Garap Turis RI, Kerjasama dengan Agen Travel Lokal

Australia, negara tetangga sekaligus tempat liburan favorit orang Indonesia. Terbukti, Negeri Kanguru ini jadi liburan kelima warga +62.

Pertumbuhan turis Indonesia di Australia tahun 2024 meningkat hingga 12 persen dari tahun sebelumnya. Melihat ini, Badan Pariwisata Australia melakukan kerjasama dengan Dwidayatour untuk menggarap turis Indonesia secara khusus.

Penandatanganan kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Jennifer Doig, Regional General Manager, S/SE Asia dari Tourism Australia dan Hendri Yapto dari COO Dwidayatour.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang Indonesia mencintai satwa liar, mereka mencintai pendalaman budaya dan hubungan dengan penduduk lokal, termasuk kanguru dan koala," ucap Jennifer.

Ia menuturkan bahwa Australia memiliki beraneka jenis petualangan yang dirindukan oleh turis Indonesia. Jennifer memastikan bahwa Negeri Kanguru itu cocok untuk semua jenis kategori, mulai dari keluarga sampai anak muda.

Pemilihan Dwidayatour bukan sekadar capcipcup atau asal pilih. Agen perjalanan ini telah memulai bisnis sejak 19 Juli 1967. Berkembang pesat, bisnis ini telah memiliki 55 cabang di 27 kota.

"Strategi kami adalah mendorong turis dari kota-kota sekunder, sehingga ada lebih banyak orang yang datang dan berkunjung ke Australia," jelas Jennifer dalam kata sambutan di Common Ground Coffee Roastery, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (12/6).

Hal senada diucapkan oleh Hendri, ia menuturkan bahwa Australia adalah negara kelima paling favorit yang paling banyak dipesan orang Indonesia.

"Bersama dengan Tourism Australia, kami membuat paket-paket wisata yang menyebar wisatawan ke seluruh Australia," katanya.

Dalam catatan Dwidayatour, orang Indonesia sangat suka liburan ke Perth dan Sydney, yang memiliki ikon seperti Opera House dan Sydney Harbour Bridge. Kini Australia ingin agar turis bisa menikmati kota-kota lain yang sama indahnya dengan Perth dan Sydney.

Badan pariwisata itu menerangkan bahwa Australia memiliki 6 negara bagian yaitu New South Wales, Queensland, Australia Selatan, Tasmania, Victoria, dan Australia Barat dan dua wilayah teritori yakni Northern Territory dan Australian Capital Territory.

Tiap negara bagian memiliki keunikan masing-masing. Sebut saja Pulau Rottnest di Australia Barat, yang menjadi habitat dari quokka, hewan paling bahagia di dunia. Turis hanya akan menemukannya di Australia.

Dengan adanya kerjasama ini, Australia berharap peningkatan turis 10-15 persen per tahunnya. Kerjasama ini akan berlangsung selama 3 tahun.

"Terima kasih kepada Australia Tourism, ini bukan kerjasama pertama tapi ini menjadi bentuk kepercayaan kepada Dwidayatour," ucap Hendri.

Kesaksian Ramesh, Satu-satunya Penumpang Air India yang Selamat

Viral video menunjukkan Vishwar Kumar Ramesh, penumpang selamat dari kecelakaan pesawat Air India di Ahmedabad. Sebanyak 241 orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden itu.

Kecelakaan itu terjadi Kamis (12/6/2025).Di media sosial viral video penumpang Air India yang berlumuran darah berjalan dari tempat lokasi pesawat jatuh di Kota Ahmedabad, India pada Kamis (12/6).

Dia adalah Vishwar Kumar Ramesh, satu-satunya penumpang yang selamat dalam kecelakaan pesawat Air India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara keras dan kemudian pesawat jatuh. Semua itu terjadi begitu cepat," kata Ramesh di rumah sakit saat diwawancara, dikutip CNN.

Dia menuturkan telah mengunjungi keluarga dan akan kembali ke Inggris bersama saudaranya, yang duduk di kursi lain. Ramesh tak tahu apakah saudaranya selamat.

Air India kemudian mengonfirmasi 241 orang dalam pesawat meninggal dunia dan Ramesh satu-satunya yang selamat.

Dokter dan kepala bedah di Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, Rajnish Patel,menuturkan kondisi penumpang itu "tidak terlalu kritis" dan bisa dipulangkan dalam beberapa hari ke depan.

"Ada sedikit darah, tetapi lukanya tidak terlalu parah. Dia sangat tenang dan dalam pengawasan ketat, tidak ada masalah," kata dokter itu.

Sepupunya, Ajay Valgi, menuturkan Ramesh sudah menelepon keluarga untuk memberi tahu kondisinya setelah kecelakaan pesawat tersebut.

Pesawat Boeing 787 Dreamliner milik Air India jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari bandara Ahmedabad. Pesawat dengan tujuan London, Inggris, ini dijadwalkan mendarat di Gatwick pada pukul 18.25 waktu setempat.